05 | The Truth Untold (2)

Start from the beginning
                                    

"Aku kura-kura." Gadis mungil berambut bob hitam dengan 2 buah pita warna coklat di rambutnya tersenyum padaku. Ia memakai kaos hijau lengan pendek dengan rok pendek berwarna hijau tua. 

"Aku Ayam." kata bocah laki-laki yang memakai topi kupluk merah. Rambutnya berwarna pirang, senada dengan sweaternya yang berwarna kuning dan celana oranyenya.

"Aku Kelinci." Gadis berkuncir dua itu melambaikan tangannya. Rambutnya berwarna pirang dengan 2 telinga kelinci menjulang dari kepalanya. Ia memakai baju terusan berwarna merah muda sambil menggenggam boneka kelinci berwarna kuning. Sepertinya ia lebih muda dariku.

"Gagak." ujar pemuda berambut hitam yang kira-kira sebaya denganku. Ia memakai kemeja hijau yang dibalut jas hitam dan celana hitam. Di punggungnya terdapat sayap berwarna hitam.

Aku mengangguk, menghafal tiap wajah mereka. "Baiklah, sekarang ceritakan yang sebenarnya padaku."

"Jadi dulu kami semua manusia, sama seperti kau sebelum ajal menjemput kami—"

"JADI KALIAN UDAH MATI?"

Kambing tersenyum tipis, "Beberapa manusia yang melakukan dosa besar dikutuk, sama seperti kami. Beberapa dikutuk menjadi hewan, beberapa dikutuk menjadi mahluk buruk rupa. Agar dapat bereinkarnasi, kami harus menebus dosa kami. Dengan cara membantu manusia agar harapannya terkabul." jelas Kambing panjang lebar masih dengan wujud manusianya.

"Jadi … reinkarnasi itu memang ada ya?"

Aku mencubit pipiku, "Ini beneran bukan mimpi?"

"Tentu saja bukan!" sahut Ayam.

"Jadi kalian ke sini karena …."

"Kami ke sini karena kami mau menjalankan misi untuk mewujudkan semua harapanmu. Setelah misi kami selesai, kami akan menghilang dan bereinkarnasi. Jika kami belum bisa mewujudkan harapanmu, kami tidak akan bisa kembali dan bereinkarnasi, kami akan tetap berada di sini denganmu. Jadi kami harap kau juga dapat membantu kami agar semua ini cepat selesai." jelas Kambing.

Aku terdiam, lidahku kelu. "J-jadi … kalian akan di sini?"

Mereka semua mengangguk. Aku tertawa pelan dan mengusap kepalaku. Ini gila. Ini benar-benar gila. Apa aku mulai berhalusinasi? Hahahaha aku pasti sudah gila.

"Ini sudah malam. Sebaiknya kita tidur." Semuanya mengangguk, setuju dengan saran Kura-kura. Ya sebaiknya aku juga segera tidur agar mimpi aneh ini segera berakhir.

"Fhea, pikirkanlah baik-baik. Besok kita akan membicarakan ini lagi agar tidak terjadi kesalahpahaman." Setelah mengatakan itu, kambing merebahkan dirinya di dekat jendela, di bawah sinar rembulan. Sepertinya ia ingin menjaga wujud manusianya selama mungkin. Hewan-hewan lain juga segera berbaring tidur di sampingnya.

"Kalian mau tidur di situ? Apa tidak kedinginan?"

Kelinci mengibaskan tangannya. "Tidak apa-apa kok Fhea, santai saja. Sebaiknya kau segera tidur karena besok kau sekolah."

Aku menghela napas, segera menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhku kecuali kepala. Kuharap, ini mimpi dan besok ketika aku bangun, aku menjalani hari-hariku seperti biasanya.

"Good night Fheaa~"

Aku tersenyum. Sudah lama juga tidak ada yang mengucapkan hal itu sebelum aku tidur. "Ya, good night juga."

🌙🌙🌙

Aku kasih bonus pict versi chibi biar kalian lebih mudah bayanginnya yaa~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Aku kasih bonus pict versi chibi biar kalian lebih mudah bayanginnya yaa~

Aku buat karakternya pakai app Anime Dress, ada di play store.

Terimakasih banyak untuk para pembaca yang sudah mengikuti petualangan Fhea bersama Moonlight Stealth sampai Chapter inii

Semoga cerita ini bisa terus menghibur kalian yaaa. Nantikan cerita mereka selanjutnya esok hari!

See you in next chapt! ♡

- 🌙✨

Moonlight StealthWhere stories live. Discover now