Yuji memeluk sosok berbulu putih itu lalu mulai terisak. 



"Tolong....  Jangan tinggalkan aku sendiri..."


****


Para penggemar FAN di Amerika kecewa.  Dikarenakan ada masalah dalam pengurusan jadwal, FAN harus pulang lebih awal ke Jepang.  Yah, walau sebenarnya itu juga merupakan salah satu ulah Gojo yang menggunakan sihirnya.

Dalam pesawat yang membawa para member FAN kembali ke Jepang.  Gojo selalu menatap keluar jendela dengan kaki yang selalu bergerak gelisah.  Entah mengapa sedari beberapa hari yang lalu, baik Sukuna maupun Yuji, tidak ada yang mengangkat telepon.



Gojo berdiri dari tempat duduknya.

"Mau kemana?"  Tanya Nanami yang duduk di dekat Gojo.


"Mau kemana aja, pesan tiket di..."

"Blib*i.com!!"  Yuu menyahut.  Gojo menunjukkan dua jempolnya.

Nanami hanya menghela napas.  Gini amat kerjaannya.  Kayaknya mending balik ke kerjaan sebelumnya.  Tapi gajinya nggak begitu besar....

Ah yasudahlah...


Gojo masuk ke dalam toilet sementara Yuu meneriakinya agar bersegera karena pesawat akan mendarat sepuluh menit lagi.

Gojo di dalam toilet, ia menutup matanya, "nigra columba sonum."


Tak lama kemudian, terdengar suara gemeresak.  "Getou?"  Gojo memanggil.

"Oh?  Tumben sekali kau menghubungiku dengan cara ini?  Saking rindunya kau padaku?"  Getou di seberang, menutup sebelah kupingnya sambil memakan sepotong roti.

"Ck!  Aku sedang ada di pesawat.  Bagaimana keadaan mereka?"

Getou mengunyah rotinya membuat sedikit jeda sebelum menjawab, "keluarga asli Sukuna datang.  Mereka membawa pulang Sukuna dan meninggalkan Yuji."  Getou melempar bungkus roti yang sudah kosong ke dalam tong sampah.  Meleset.  Dia jadi kesal sendiri.


Gojo mengernyitkan dahinya.  "Aku akan segera pulang, tolong awasi Yuji.  Masih ada kemungkinan dia diincar--"

"Aku tahu, aku tahu...  Aku sedang melakukannya."  Kemudian Getou mengucapkan mantra yang membuat saluran telepati mereka terputus.


Gojo mendengus kesal dan kembali ke kursinya.

Di tengah perjalanan menuju kursinya, Mikaela mulai berulah, "Cepat sekali.  Pipisnya macet, bang??"

"Bangsat!  Yang sopan sama yang lebih tua.  Jan cari gara-gara."  Gojo melakukan pose seakan hendak memukul Mikaela.  Namun kepalanya lebih dulu digeplak dengan majalah oleh Nanami yang entah sejak kapan ada disana.

"Sudah, kembali ke kursimu sana.  Jangan kekanakan."  Nanami mengarahkan Gojo menuju kursinya dan menepuk pantat Gojo sekali dengan majalah membuat pria albino itu menggerutu kesal.  "Kau juga, Mikaela. Jangan buat keributan lebih dari ini."  Nanami menghela napas.


"Hah!?  Bukan urusanmu juga, 'kan??"  Mikaela mendongakkan kepalanya dengan sombong.


"Apa perlu kulaporkan pada kekasihmu?"


Mikaela langsung kicep.




Gojo sama sekali tak bisa tenang di kursinya bahkan hingga pesawat mendarat.  Kira-kira ia bisa membaca apa yang terjadi.  Dan ia tidak ingin Yuji sendirian dalam masa sulitnya.  Ia sendiri sudah pernah merasakannya dan sama sekali tak ingin mengingatnya lagi.


"Tolong tunggu aku sebentar lagi..."  Gumamnya.



---TBC---

WWWWWEEEEEEEEEIIIIIIIIIIIIIIII!!!!!!

Numpang tanyaaaa!!

Jurusan DKV tuh kek gimana?  Portofolio buat tes masuknya biasanya gimana?  Udah nyari di gugel jii-san tapi tetep ga paham ;''

Yep, targetku masuk jurusan DKV.  Tapi masih bingung mau univ mana.  Ehehe...


Intinya jangan lupa kasih vote+komen+saran+kritik+pendapat kalian untuk ff ini kedepannya!!!

Arigathank Gozaimuch!!

15/02/2021



pythonissam [END] ✔Where stories live. Discover now