Jarak | Dadelions

594 80 10
                                        

Entah mengapa setelah kakak tirinya mengatakan hal aneh seperti itu. Jisoo merasa sedikit takut padanya. Apa mungkin kakaknya juga suka padanya? Hal gila apalagi yang akan terjadi pada hidup Jisoo. Semoga tidak ada badai lagi dalam hidupnya. Cukup dengan perselingkuhan ayahnya dan perceraian. Jisoo tak mau lagi ada drama.

"Selamat pagi, mau berangkat sekolah?" Jisoo tersentak oleh Taehyung yang tiba-tiba muncul di belakangnya.

"I-iya kak ini mau berangkat," Jisoo merutuki dirinya yang selalu gugup jika berhadapan dengan kakak tirinya ini.

"Dianterin siapa?" tanyanya lagi.

"Kan aku udah gedhe kak yah berangkat sendiri dong," Jisoo mendongak dan menatap mata kakaknya itu.

Wow Jisoo tak bisa berkata-kata saat melihat mata jernih kakaknya. Rasanya Jisoo seolah tenggelam ke dalam mata itu.

"Iya iya deh, mau kakak anterin nggak?" Taehyung mengelus puncak kepala Jisoo.

Membuat Jisoo seketika malu dan gugup karena serangan yang tiba-tiba. Tapi selain itu ia merasa nyaman dengan tangan Taehyung yang mengelus rambutnya. Tangannya begitu besar dan hangat.

"Kakak emang nggak keberatan?" tanya Jisoo sedikit takut.

"Apa sih yang nggak buat adik aku," jawabnya.

Ini hal aneh sungguh aneh. Bagaimana bisa Taehyung dan dirinya bisa dekat dalam waktu yang sesingkat ini. Mereka baru bertemu kemarin tapi sudah melakukan kontak fisik dan percakapan seperti ini. Rasanya Jisoo bisa gila jika Taehyung terus melakukan ini padanya.

"Kakak kalau ngomong jangan kayak gitu," seru Jisoo yang sudah terlampau gugup.

Taehyung yang melihat kegugupan Jisoo mengundang sebuah senyum di bibirnya. Kenapa adik kecilnya begitu manis. Kemarin saja dia bertingkah seperti singa ganas di depan ibunya. Sekarang adiknya malah bertingkah seperti kucing yang malu-malu padanya.

"Gapapa dong kan kakak sayang sama kamu," jawab Taehyung dengan senyumnya yang tak kunjung hilang.


Jisoo menatap Taehyung dengan pandangan penuh arti. Mengapa segala perkataan segala perbuatan yang diperbuat Taehyung padanya memicu beragam reaksi pada dirinya.

Apa yang membuat Jisoo jatuh padanya.

Apa karena senyumnya?

Apa karena cara berjalannya?

Apa karena tatapannya?

Apa karena sikap hangat Taehyung?


Di mata Jisoo, Taehyung sangat sempurna. Karena itu lah Jisoo rasa ia tak akan pernah bisa menggapainya. Seolah Taehyung terlalu jauh untuk bisa digapai. Lagipula pria itu adalah kakaknya. Bagaimana bisa Jisoo seegois ini hingga mengabaikan fakta itu.

"Kenapa bengong?" Taehyung menangkap pipi Jisoo yang lagi-lagi membuat jantung Jisoo serasa ingin jatuh.

"Gapapa kok kak," jawab Jisoo bohong.


Jisoo bisa melihat bahwa Taehyung curiga dengan jawabannya. Tapi entah mengapa Taehyung mengabaikan sikap anehnya.

"Ya udah ayok berangkat nanti kamu telat," ajak Taehyung yang diiyakan oleh Jisoo.
______

Taehyung mengendarai motornya menuju kampusnya. Hari ini dia mengantar adik tirinya yang masih SMA. Adik tirinya yang begitu manis sehingga membuat Taehyung tak kuasa menahan keinginannya. Taehyung ingin Jisoo jadi miliknya.


Gila. Memang Taehyung akui dirinya gila. Bagaimana bisa ia malah tertarik dengan adik tirinya. Ibunya mungkin akan mengamuk jika mengetahui hal ini. Namun salah siap Taehyung memiliki sikap aneh dan egois ini. Sudah tentu menurun dari ibunya. Lihat saja ibunya merebut seorang pria yang sudah beristri dan punya anak. Jadi jangan salahkan Taehyung jika dia juga menginginkan anak dari pria itu.

Taehyung memarkirkan motornya di parkiran dan berjalan menuju kampusnya. Namun sebelum itu ada seseorang yang tiba-tiba menggandeng tangannya. Membuat Taehyung langsung merasa kesal dan menghempas tangan itu.



"Bisa nggak sih Lo singkirkan tangan Lo itu. Gue jijik tau nggak."

Seperti ini lah Taehyung di luar rumah. Kasar, dingin, tak berperasaan begitulah mereka menyebutnya.

"Tapi kan aku pacar kamu Tae," orang yang tangannya dihempas itu meluncurkan protes dari mulutnya.

"Hah? Pacar? Sejak kapan? Lo ngimpi yah," bentak Taehyung kesal.

"Gamau tau pokoknya kamu pacar aku! Kamu cuma milik aku," kekeh gadis yang mengaku pacar Taehyung.

Taehyung benar-benar lelah terjebak dengan Jihan, perempuan yang belum lama ini terus saja mengejarnya. Perempuan itu pun sama gilanya seperti Taehyung.

Taehyung mendorong Jihan hingga gadis itu terjatuh ke tanah.

"Lo jangan macem-macem sama gue. Lo tau kan gue bisa ngelakuin apa kalau gue udah kesel," Taehyung menendang tembok yang ada di sebelah Jihan.

Jihan tersentak dan kaget.


Apakah Taehyung serius dengan kata-katanya?

_____

Jisoo hari ini pulang lebih awal. Ia menunggu di depan gerbang sekolah. Mungkin hari ini dia akan nebeng dengan temannya. Karena tadi dia diantar sama kakaknya sih. Jujur Jisoo kau dijemput juga tapi ga tau diri banget kalau Jisoo minta dianter dan dijemput sama kakak tiri yang baru aja ketemu kemarin.

"Lo belum pulang Jis?" tanya Jennie yang merupakan teman sekelasnya.

"Belum mau cari tebengan kok keknya pada sibuk semua yah," jawab Jisoo sedih.

"Iya lah Jis mereka semua pada mau main. Jarang-jarang kita pulang duluan," jawab Jennie menjelaskan.

Jisoo hanya menganggukkan kepala setuju. Memang benar sih anak seumuran dia pasti suka sekali kalau main dengan temannya. Jisoo juga dulu begitu. Tapi semua berubah setelah ayahnya selingkuh.

"Btw Jis gue nyamperin Lo karena gue khawatir dari tadi ada orang yang lihatin lo," kata Jennie tiba-tiba.

"Hah siapa?" tanya Jisoo panik.

"Itu coba Lo liat di pojok sana tapi jangan sampe ketauan orangnya yah kek pura-pura nengok gitu," bisik Jennie.


Jisoo mencoba bersikap senatural mungkin . Lalu dia menoleh dan melihat di pojok. Matanya membulat, bagaimana mungkin sosok itu ada di sana.

"Kakak?"





To be continue

『Dadelions』| VsooWhere stories live. Discover now