Universum • Yeongyu

Comenzar desde el principio
                                        

"Choi Yeonjun, 20."

Aku tersenyum dan bersalaman dengannya. Sungguh orang yang begitu baik, bahkan dimatanya terdapat pantulan bintang yang membuatku kecanduan untuk terus menatapnya.

"Hei,"

Aku tersadar dari lamunanku dan meminta maaf. Samar-samar, aku mendengarnya menggumamkan kata 'imut', namun aku menghiraukannya.

.

.

"Ketika malam datang, sunyi tak pernah lekang. Rindu yang menantang disampaikan kepada bintang."

Aku mendengar tiap perkatannya dan sulit untuk mencernanya, yang jelas aku tahu dia berbicara tentang rindu yang berkaitan dengan bintang.

"Kamu suka lihat bintang ya? Katanya sih artinya merindukan seseorang dimasa lalu? Atau rindu merasakan cinta namun belum siap membuka hati?"

Cuplikan lama kembali terulang diingatanku,
"Entahlah, sepertinya... keduanya?"

Ia berdiri didepanku, cukup seram. Namun setelahnya ia merentangkan tangan dan aku memeluknya tanpa ragu, auranya begitu nyaman, seperti aku sudah mengenalnya sejak lama dan mendapatkan kepercayaanku.

Dekapannya berlangsung cukup lama. Bebanku serasa menguap karena hangatnya dekapan Yeonjun hyung.

"Tidak apa-apa kan, kita berpelukan padahal baru saja kenal?"
Tanyanya mungkin masih sungkan.

Aku dengan tidak rela melepaskan pelukannya dan mengangguk
"Tidak apa-apa kok, tetangga baru?"

Aku orang yang pandai bergaul dan mengenal teman satu RW tapi sepertinya aku belum pernah melihatnya di sekitar sini.

"Iya, aku baru, mohon bantuannya, baginda!"
Ucapnya sambil membungkukkan badannya hormat ke arahku, membuatku terkekeh geli.

"Siap permaisuriku."
Balasku, dan aku tertawa melihat Yeonjun hyung yang terlihat kesal.

"Yakk, enak saja permaisuri, aku ini dominan tau!"

Bintang menjadi saksi pertemuanku dengannya malam itu. Tawa kami memenuhi malam yang awalnya sepi, dan dunia serasa hanya milik kita berdua. Andai saja dimensi yang hanya ada kita berdua itu benar-benar ada.

---⭐---

Dua tahun berlalu, kami selalu bertemu di taman itu dari sore hingga malam. Dia selalu ada untuk mendengarkan keluh kesahku, juga menjaga saat tante gang sebelah mengejarku.

Sampai hari ini, Desember 2019 tepatnya tanggal 31, hati seorang Choi Yeonjun resmi aku miliki, tidak boleh ada yang lain. Begitu juga sebaliknya, hati Choi Beomgyu hanya milik Yeonjun seorang.

Aku sangat beruntung memilikinya. Pernah ada saat dimana aku benar-benar sedih. Ia menghapus air mataku dan mengecup bibirku.

"Ayo semangat, sayangnya Yeonjun"

.

.

.

"Hyung sudah makan?"
Tanyaku sambil mengelus rambut Yeonjun hyung yang tidur dipaha ku.

"Belum hehe."
Cengirannya begitu khas, dan damagenya-- jangan ditanya.


"Hihh, mau Gyu cerewetin?! Makan dulu gih!"

ia tertawa pelan,
"Iya iya sayang ini makan, ga mungkin sakit kok."

Universum • Yeongyu Oneshoot ✓ Donde viven las historias. Descúbrelo ahora