4. The Striker (2/2)🔞

120 17 171
                                    

Warning: 2.6K+ words.
⚠️Rating: 18+⚠️
Cerita ini mengandung unsur dewasa. Bagi yang belum cukup umur silahkan putar balik.
Dosa ditanggung masing-masing.

Part lanjutan dari 4. Gentle Beast
Dedicated to: vanbulous

 Gentle BeastDedicated to: vanbulous

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dia berhenti?" -Ara

Aku mengangguk, "Aku sudah sangat gugup waktu itu, untung saja oppa berhenti."

"Hmmm... hebat juga. Sepertinya dia memang sangat menyayangimu sampai bisa berhasil menahan nafsunya."

Benar. Aku merasa Johnny oppa begitu melindungiku, menghormati, juga menyayangiku. Walau sejujurnya di lubuk hatiku juga menyayangkan hal itu.

"Atau... apa karena kau terlihat seperti anak kecil? Jadi, dia masih bisa menahan diri. Kau tahu kan? Semakin lezat santapan yang terhidang di depan mata, kau pasti akan semakin sulit untuk menolaknya. Nah, mungkin tubuhmu kurang menggoda." -Ara

Kuberitahu kalian semua, jika mencari sahabat dipilih dengan baik dan benar. Diseleksi dan disaring. Jangan sampai bernasib sepertiku. Oke?

Aku menyumpal mulut Ara menggunakan kaos kaki yang baru saja selesai kulipat. Dia menggila karenanya. Maaf sahabat laknatku, aku hanya ingin mencuci mulutmu yang kotor.

"Ngomong-ngomong, libur semester nanti kau ngapain? Jika tidak ada rencana, ayo ikut liburan bersama keluargaku." -Ara

"Aku sudah ada janji dengan Johnny oppa."

"Ohh benar. Kau pernah bilang kalau tahun ini kau akan bepergian dengannya. Ingin bergi kemana?" -Ara

"Busan." Aku menjawab sambil menutupi wajahku yang tersenyum lebar karena malu.

"Uuuuu bermalam?" -Ara

Aku mengangguk.

"Good luck, hahahaha!" -Ara

Besok aku dan Johnny oppa akan pergi ke Busan, semuanya telah dipersiapkan. Penginapan, tempat-tempat yang ingin kami kunjungi, barang-barangku juga telah masuk ke dalam koper.

Semangatku berkobar seperti bara api yang menyala-nyala. Namun bara api itu akhirnya padam karena sebuah panggilan telepon.

"Ji An-ah, I'm so sorry but something's coming up. I think we should postpone our plan for tomorrow." -Johnny

"Hmm... ada masalah ya di kantor?"

"Ada sesuatu yang urgent yang harus segera diselesaikan. Tenang saja, bukan masalah yang besar." -Johnny

"Begitu ya... baiklah. Semoga cepat selesai ya, dan jangan lupa untuk memperhatikan kesehatanmu oppa."

"Yes, thank you sweetheart." -Johnny

Made by RequestWhere stories live. Discover now