Namun, Soo min tidak mempedulikannya dan malah berniat pergi. Tidak peduli apa yang terjadi, winter malah menarik Soo min lebih dalam di kerumunan itu sampai akhirnya, keduanya telah berada di dekat mereka.

"Seharusnya lo nggak ada di sini sampah, anak penerima beasiswa kayak lo sepatutnya ada di kolong jembatan sekarang"

Felix berkata dengan lantang, beberapa ada yang menatap laki-laki yang sudah tersungkur dengan tatapan iba, namun banyak yang mendukung Felix.

Dasar manusia tidak punya belas kasihan. Bukankah hal ini tidak pantas untuk dilakukan?

Soo min sepertinya mengenal laki-laki itu. Tunggu, jika tidak salah ingat, setahunya pria itu baru saja dirumorkan seorang mahasiswa penerima beasiswa.

Memang apa salahnya dengan orang yang memperjuangkan pendidikannya dengan otak cerdas mereka. Tunggu, jika itu alasannya maka hal itu tidak berlaku di sini.

Soo min heran mengapa di kampusnya mahasiswa penerima beasiswa dipandang sangat buruk, mungkin karena hanya ada dua persen dari seluruh mahasiswa yang ada dan masuk ke universitas ini dengan beasiswa.

Itu alasan yang jelas sekali. Tapi Soo min lupa dengan namanya. Salahkan dirinya yang tidak update informasi kampus belakangan ini. Dia hanya memikirkan nilainya saja. Baiklah, nilai lebih penting dari berita murahan itu.

"Gue penasaran dengan isi tas nggak berguna lo ini"

Hyun jin mengambil tas laki-laki itu, membuka resletingnya, lalu mengeluarkan seluruh isinya.

Semua yang melihat hal itu bersorak semakin gaduh.

Soo min kesal dengan semua ini. Dan, mengapa pria itu tidak melawan?.

"Ternyata isinya sampah semua"

Hyun jin sama saja dengan Felix. Mereka seperti saudara ya, walaupun bukan. Tapi sikap mereka sama persis. Memandang orang yang lebih lemah dan miskin hanya karena orang tua mereka yang memberi donasi terbesar bagi kampus ini.

Tapi ayahnya Soo min dan Winter juga. Namun mereka tidak seperti kedua orang tidak berperikemanusiaan itu. Memangnya, apa yang bisa dibanggakan oleh manusia sedangkan sehelai rambut saja tidak punya bukan?

"Sekali lagi gue tekankan. Nggak ada yang butuh sampah kayak lo"

Felix mendorong pria itu sampai dirinya hampir terjungkal. Astaga, situasi macam apa ini

Cukup sudah, penghinaan Felix dan Hyun jin benar-benar keterlaluan. Soo min berjalan ke tengah kerumunan itu dan berteriak

Soo min mendorong Felix sekuat tenaga sampai pria itu mundur beberapa langkah.

"Seharusnya lo malu sama kelakuan lo yang lebih rendah dari dia. Dan untuk kalian, sebaiknya bubar sekarang sebelum gue panggil keamanan"

Winter mencoba untuk menenangkan Soo min yang sudah terpancing emosi dengan kelakuan Felix.

"Selamat lo kali ini Na jaemin" ucap Felix menatap pria yang masih tersungkur itu, lalu menatap Soo min dengan senyuman miring khasnya. Itu menjijikkan menurut Soo min.

Banyak mahasiswa di sana akhirnya pergi dan suasana sedikit damai. Soo min masih memandang kedua pria angkuh itu sampai akhirnya mereka berlalu.

Why? | Na jaemin [End]Where stories live. Discover now