Make-up Artist || JayWon || Ver☑️

L

Aku tidak punya bayak waktu"

Jungwon memutuskan sepihak pangutan mereka, mendorong dada Jay yang bertelanjang.

Begitu sempurna, walau tak banyak memilik kotak.
Jungwon bersiul puas.

Melepas kaosnya sendiri dengan sedikit tergesa, melemparnya asal keatas lantai . Jungwon merangkak mendekat ,duduk tepat di atas gundukan besar Jay. Jungwon tersenyum lebar ketika mendengar suara desisan putus asa Jay, begitu dengan sengaja Jungwon menggesekkan pantat sintal miliknya ke gundukan besar itu.

"Kau nakal sekali"

Dengan sekali tarikan tangan,Jay membawa tubuh mungil Jungwon terlentang di bawah kukungannya.

"Setelah ini ,jangan harap untuk meminta berhenti"
Bisik Jay dengan nada serak nan rendah,mengecup seduktif cuping ,perpotongan leher dan bibir penuh Jungwon secara bergiliran.

"Maka jangan berhenti, walaupun aku memintanya"

Jay menyeringai "Binal huh?-"

"Itu adalah aku" Jungwon terkekeh rendah.

"Sure!-jangan menyesal kalau esok kau tidak akan bisa berjalan dengan normal ,Baby boy!"

"Yeshh -hemhhhhh Daddy eughh!-"

"Shit!! Yang Jungwon!!! kau membuatku kehilangan akal sehatku!!!"

_

"Nomor Jay Hyung masih belum bisa di hubungi?"

Sunoo bertanya pada Heeseung yang terlihat sedikit frustrasi dengan rambut yang sedikit teracak.
Duduk di sofa single, Sunoo menatap kearah Ni-ki yang terdiam menatap Jake yang memasang wajah murung.

Ini sebenarnya ada apa sih?- Sunoo bertanya-mendesah tak paham akan situasi yang wkdwkwk dari para rekan-rekannya.

Kembali menatap ke arah Heeseung- Leader Menunggu jawaban.

Heeseung menggeleng.

"Sunoo, apa kau tau Nomor ponsel milik Make-up Artist itu?"

Jake bertanya.

"Jungwon-JAKE! namanya Yang Jungwon!"Sunghoon yang baru saja keluar dari dalam Kamarnya berseru sedikit kesal.

Jake tau,namun enggan untuk menyebut nama tersebut. Dan jangan tanya apa alasannya.

Mengabaikan Sunghoon yang mendelik, Jake kembali menatap kearah Sunoo.

"Te-tentu aku punya,tapi untuk apa Hyung meminta Nomor ponselnya?"

Sunoo menggerut bingung.

"Berikan saja!!"

Tekan Jake menatap Sunoo tajam.

Mengangguk kaku,Sunoo mengelurkan ponsel miliknya dan memberikan Nomor ponsel Jungwon pada Jake yang dengan cepat berlalu pergi keluar Dorm setelahnya.

"Apa salah satu di antara kalian bisa menjelaskan sesuatu kepadaku" Sunoo menatap satu-persatu rekan dan juga kekasihnya -Ni-ki- secara bergantian.

"Kau payah sekali, jika tidak bisa membaca situasi permusuhan antara Jake dan Jungwon dan Jay.Sunoo!!!"

Sunghoon mengerang dengan bola mata yang dia putar malas.

"Memang aku tidak tau,dan tidak mau peduli juga-untuk ikut campur dalam kehidupan asmara Jungwonie"

Sunoo melirik kearah Ni-ki sinis"Mengurusi kisah asmaraku saja sudah pusing -menyebalkan, bikin stres rasanya aku mau gila!!! Mati saja kau!!!!!"

Setelah berteriak dengan suaranya yang lantang,Sunoo berlalu masuk kedalam kamarnya .

"Bertengkar lagi,Ni-ki?"-Heeseung.

"Sekarang karena apa lagi?" Sunghoon.

Ni-ki menghela nafasnya nelangsa.

"Dia melihatku bersama dengan Lia,Dan mengira kami kembali bersama dan bermain di belakangnya"

Bahu Ni-ki melemas tak bertenaga.

HeeseungHoon menatapnya dengan tatapan kasihan.

"Yeah-- itu adalah resikonya berkencan dengan anak yang memiliki kadar kecemburuan yang kapasitasnya tak memiliki batas"Heeseung menggeleng pelan.

Ni-ki hanya mengangguk.

Yang terjadi selanjutnya pada JayWon bisa kalian semua bayangin sendiri ya-

Gue masih polos, gak bisa buat yang ekwhm....

🌑😁

Tolong sempat kan untuk Like dan kasih Coment beserta kritikan kalau bisa follow juga akun gue ya.

😣

Vote jusseyo T°T