// PROLOG //

536 51 49
                                    

🌑 OMI POV 🌑
__________________

Pandangan Omi masih setia menatap kelam malam tanpa kehadiran titik-titik bintang diatas sana.

Postur tubuhnya masih tetap bersandar malas pada tepian jendela yang terbuka lebar menyisakan hembusan angin dingin yang membuat kelambu putih tipis jendela itu seolah menari.

__Sepi__

Seolah dunia tak bergerak. Tak bernyawa.

Semilir angin menggetarkan sebuah kertas putih dalam diamnya. Tak terusik, dan seolah terlupa. Hanya barisan kata-kata berjejak pena sebagai bukti bahwa ia sempat dijamah beberapa waktu lalu.

.
.
.
.
.

Kata-kata mu terdengar memiliki banyak arti, jadi apakah itu?

Jejak kaki misterius di temukan, bayangan ku terpojok bersembunyi di balik cahaya. Aku tidak bisa bertemu dengan mu, tapi hanya kamu yang tahu jawabannya sebelum kita berpisah.

Bercak darah dan tubuh tak bernyawa. Akhir cerita saat itu.

Semakin banyak waktu mengalir, semakin banyak pula hal telah berubah. Ruang antara aku di masa lalu dan kau di masa depan. Apakah artinya itu?

Deruan hujan, samar aroma tanpa warna, pun tidak peduli dimana kegelapan yang sedang bersembunyi.

Jarum jam yang membeku itu sekarang berdetak. Perlahan. Selangkah demi selangkah. Memanggil ku, melewati ku, dan melewatkan semua.

Kau hilang, aku pun demikian. Bahkan jika kita mulai berpisah, tidak apa-apa.

Kau tidak perlu khawatir tentang sesuatu, kali ini giliran ku.

Aku pasti akan menggapai mu. Jiwamu, ragamu dan pikiranmu. Jika saja aku bisa mengulang kembali waktu, kau pasti menangis diantara bayangan dan cahaya.

Semuanya kembali ke masa lalu dalam hitungan detik, aku menemukan alasan hidup sesaat. Dan semua itu karena aku bertemu dengan mu.

Jangan tinggalkan aku, kau adalah detak jantungku dan harapan ku. Buka matamu dan rasakan, kau tidak sendirian.

[Hiroomi Tosaka]

🌕 GUN-CHAN POV 🌕_________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌕 GUN-CHAN POV 🌕
_________________________

Pemandangan yang ditatap Gun-chan masih sama. Hamparan kelam malam bernama langit.

Entah sudah berapa lama ia terpekur memandang langit malam. Satu jam, dua jam, tiga jam. Entah... Seolah waktu terhenti dimana ia berpijak.

Gun-chan hanya diam. Tubuhnya terbungkus kesunyian yang menyesakkan. Perlahan ia memejamkan kedua iris matanya. Tenggelam pada emosi yang ia tak jua mengerti.

.
.
.
.
.

Aku mencari jejak yang kau tinggalkan, berkeliaran di dalam mimpi.

Momen singkat itu, saat dimana mata kita bertemu, membuat indra ku membeku. Menajamkan sensasi baru dengan getaran kecil menyebar di dalamnya.

Bahkan meski kusadar itu hanya sebuah mimpi, meski sebatas ilusi, aku ingin mempercayainya. Rasa yang terpatri ini adalah mimpi yang begitu jelas adanya.

Kini aku tak bisa lagi kembali ke masa-masa dimana aku tak mengenal mu. Saat kau dan aku hanya sosok-sosok tanpa asa dan rasa.

Aku menginginkan mu. Sekeras apapun ku mencoba tak peduli hingga kehilangan pijak ku. Melupakanmu, membawaku semakin jatuh pada mu.

Bayanganmu menghantuiku. Mengikutiku. Menyanderaku dalam rantai belenggu mu. Memasung jiwaku hingga tak mungkin ku dapat berpaling dan berlari pergi.

Apa yang harus kulakukan?
Aku terbius aroma mu. Aroma mu yang tak dapat ku raih namun begitu ku inginkan hingga menjadi kegilaan.

Tidakkah kau merasa itu terlalu kejam untukku?

Kini ku hanya mampu menunggu. Menunggu saat aku dapat melihat mu lagi. Meski terasa seolah aku bermimpi dalam mimpi. Aku tak peduli.

Aku rela tersesat dan hidup dalam mimpi panjangmu, yang tak akan pernah terbangun lagi. Asal itu bersama mu.

Semua mimpi di setiap malam telah hilang. Namun, aroma mu tidak akan pernah meninggalkan ku. Tak ada yang bisa menggantikan mu untuk mengisi diriku.

Dimanakah dirimu berada? Aku tak bisa melupakan mu.

Meski aku tak jua mengingat siapa dirimu...

[Takanori Iwata]







AND A STORY UNDER THE FULLMOON
BEGIN...







Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.












AUTHOR :
🌝 _BLUEMOON3104_ 💙

Thanks to : rikirimeka yang udah sumbang ide, alur dan ke-bengex-an  🌚

FULL MOONWhere stories live. Discover now