Kakak kelas (2) - Mark

Start from the beginning
                                    

"Lo tunggu adik lo aja sana, biar dia gue yang nemenin." Ucap kak Mark dengan nada mengusir.

Ucapan kak Mark sukses bikin jantungku berdegup kencang. Kak Mark ini nggak baik untuk kesehatan jantung, karena setiap perlakuannya selalu aja buat jantung aku berdegup.

"Gapapa, gue aja. Nanti Koeun cemburu lagi liat lo berdua sama dia. Kan kalo sama gue cocok, gue jomblo dia juga jomblo gak akan ada yang marah. Ya gak?" Ucap Chenle lalu merangkul pundakku.

Kak Mark hanya membalas omongan Chenle dengan senyum canggung lalu memalingkan pandangannya ke arah lorong. "For your information, Haechan masih ada di sekolah. Lo mau adik lo di gangguin Haechan lagi?" Ucap kak Mark dengan pandangan ke arah Haechan yang sedang mengejar Daegal, adiknya Chenle.

Chenle mengikuti arah pandangan kak Mark, dan ia langsung berlari meninggalkan aku dan kak Mark ke arah Haechan. Kepergian Chenle membuat jantungku semakin berdegup kencang mengingat hanya tersisa aku dan kak Mark di lapangan karena anak Basket yang lain sedang ke Kantin.

"Kok gak ikut ke kantin sama temen - temen lo? Mau liat gue ya?" Ucap kak Mark sambil menatapku dengan jahil.

Aku otomatis langsung menggelengkan kepalaku "Tadi abang gue telfon, nanya mau dijemput jam berapa. Jadi gue kesini sebentar buat angkat telfon." Balasku dengan berbohong.

Kak Mark mengerutkan dahinya "Bang Taeil? I thought that he was on vacation with my brother." Ucap kak Mark yang ngebuat aku panik.

Iya juga. Bang Taeil lagi pergi ke Malang sama abangnya Mark, bang Taeyong. Aku terlalu deg - degan sampai lupa mereka berteman.

"Eh!?! Maksud gue abang sepupu gue, Bang Sehun." Ucapku, dan aku berharap kak Mark nggak kenal Sehun karena Sehun adalah pacar haluku.

Kak Mark ngangguk "Yaudah suruh gak usah jemput aja." Ucapnya.

"Nanti gue pulang sama siapa? Ngesot gue?" Ucapku dengan nada bercanda yang dibuat - buat karena aku benar - benar nervous.

Kak Mark mengeluarkan kunci motor CBRnya dari tasnya "Sama gue, wanna night ride with me?" Ajak kak Mark sambil menampilkan senyumnya.

Aku otomatis langsung mengangguk karena ini kemajuan yang sangat pesat. Aku berharap sehabis ini jantungku akan baik - baik saja. Kapan lagi coba digonceng kak Mark?

"Lo selesai 30 menit sebelum gue selesai kan?" Tanya kak Mark yang aku balas dengan anggukan.

"Tungguin gue! Jangan pulang sama yang lain." Suruh kak Mark.

"Iyaaaaa kakkk, kan tadi kakak juga udah ngajak pulang bareng." Jawab aku agak sedikit greget sama kak Mark.

Kak Mark tertawa melihatku. "Ya siapa tau lo bosen nunggu gue terus lebih milih pulang sama Chenle." Balas kak Mark.

Gak mungkin juga aku ngelakuin hal itu kan? Masa udah dapet kesempatan emas pulang sama kak Mark terus aku malah ninggalin kak Mark dan pulang sama Chenle?

"Nggak kakkkk, yaudah gue mau nyusul temen - temen gue yang lain." Ucapku sebelum pergi meninggalkan kak Mark.

"Oh iya."

Ucapan kak Mark barusan membuat aku menghentikan langkahku lalu menoleh ke arah kak Mark. "Kenapa kak?" Tanyaku.

"Gue sama Koeun gak pacaran dan gue gak suka sama Koeun. Gue harap lo gak salah paham." Ucap Kak Mark.

Ada rasa senang dihatiku mendengar ucapakan kak Mark, tapi aku sadar kak Mark mengucapkan itu agar aku tidak menyebarkan berita yang aneh tentang dia dan kak Koeun karena aku tahu kak Mark tipe orang yang tidak suka digosipin.

NCT AS Where stories live. Discover now