🎮

79 19 2
                                    

10:12 am

"gila, gue diterima woy!"

seungwoo, seungsik, dan chan tersentak. sejun tiba-tiba masuk ke basecamp alias rumah chan sambil berteriak.

pertanyaan mereka, apanya yang diterima?

"diterima masuk harvard lo?"

seungsik memukul kepala seungwoo, "belom, goblok."

"gausah mukul bisa kali?"

"gak bisa, otak lo harus dibenerin dulu," sela chan, "apa tadi jun? kenapa?"

mengabaikan dengusan seungwoo, sejun dengan semangat menjawab, "pacar, dong! emang lo pada, cupu!"

"ada yang mau?"

"njing, ya ada lah." sejun mendengus kecil, "yaudah gue cabut ya."

"kemana?"

"kencan."

🎮

10:43 am

"KAK SUBIN, INI PACAR LO?!"

sejun diam-diam mengelus dada, suara bocah di depannya ini tidak main-main kerasnya.

ia baru saja sampai di kediaman subin. dengan satu kresek berisi camilan dan satu lagi berisi martabak mie.

"EHH PACAR?!"

"SIAPA PACAR?"

"KAK SUBIN PUNYA PACAR?!"

pemuda itu mendadak bingung, sekarang ada empat anak kecil di depannya. menatap dengan pandangan penuh tanya.

satu lagi, seorang pemuda akhirnya keluar. mengunakan setelan hitam-hitam dan mengapit sebatang rokok diantara jari telunjuk dan tengahnya.

"kak changbin! ibu udah bilang jangan ngerokok di dalem, ish!"

"cerewet. tadi kakak di belakang, terus dongpyo teriak begitu, ya langsung keluar lah," ucapnya. ia menatap sejun dengan tatapan sinisnyaㅡatau mungkin memang matanya yang tajam dari lahir.

"siang?" sapa sejun canggung.

"kak, lo beneran pacarnya kak subin?"

"iya."

pemuda bernama changbin itu mengernyitkan dahi, "sejak kapan subin punya cowo?"

"changbin! jangan tanya aneh-aneh, ganggu sejun ya lo pasti?!" tiba-tiba subin datang, menoyor kepala changbin dari belakang sebelum tersenyum simpul ke arah sejun.

"sori ya, adek-adek gue emang berisik. apalagi si dongpyo."

"gue dongpyo, kak. salam kenal!"

ah, jadi yang berisik tadi namanya dongpyo.

sejun tersenyum kecil, "kenalin, gue sejun."

"oke, ini changbin, jinwoo, dongpyo, hyungjun, dan eugene," jelas subin.

"lo kok ga bilang sih?"

"kak seungjun udah tau kok." subin memukul lengan changbin, "gue di kamar ya, jangan ganggu. ayo jun."

🎮

14:47 pm

"gila tolongin gue dulu!"

"bentar anjir, gue diserang."

"gue jugaaaaaaa, tolol!"

"sabar, bin. lo bacot banget parah!"

subin berdecak, "elah jun! mati gue."

"mampus," kekeh sejun, "fix banget gue mvp."

"bacot."

"YES!" seru sejun heboh. ia melemparkan ponselnya ke karpet lalu tertawa puas melihat subin menggerutu kesal.

tangan besar itu refleks mengusak rambut subin, "lo noob gini, kok bisa menang sih kemarin?"

"lo tuh, noob." subin menoyor kepala sejun, "gue jago ya! bertahun-tahun main ini, gila kali lo."

"tapi kalau udah main sama gue kalah juga kan? kita udah lima kali main, ngaku aja deh."

subin mencebik, "gue kemarin menang!"

"hoki itu." sejun terkekeh lantas mengambil sebotol soda berwarna merah yang ia beli, membuka tutupnya dan menyerahkan minuman itu ke subin.

subin langsung terima, lalu ditandaskan tanpa peduli tangan sejun yang meminta botolnya kembali.

sejun menggeleng kesal, "untung gue beli banyak."

"ahhh, enak banget anjrit. thanks jun, makanan gratis emang the best lah!"

"bayar lah, anjir."

bahu subin langsung lesu, "pelit banget mas pacar?"

"njir, gue lupa udah nembak lo." sejun tertawa, "yaudah deh, boleh asal buat dek pacar."

keduanya lantas menertawai tingkah mereka. entahlah, subin merasa aneh saja. mereka sebelumnya tidak saling kenal, hanya bertemu di acara sekolah.

besoknya alias tadi pagi, sejun telepon, mengajaknya berpacaran, dan langsung subin terima.

gila.

"pacaran tuh gimana sih?" subin menerawang, tengah mengingat beberapa hal yang kerap anak sekolahnya lakukan ketika berpacaran.

sejun tersenyum simpul lantas merangkul subin, menyandarkan kepala pemuda itu ke bahunya, "gini?"

subin tertawa meledek, "kaku banget, lo gak pernah pacaran ya?!" tuduhnya, "eh tapi gue juga nggak sih."

"ya gapapa, berarti kita sama-sama jadi yang pertama bagi satu sama lain."

hola!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hola!

langsung dua chapter. so, yay or nay?

48 hours fallin' loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang