"Di sini!" ujar Fushiguro saat mereka berada di depan rumah besar dengan garis polisi mengelilinginya.
"Tempatnya lumayan terpencil ya." sambung (Name) melihat sekeliling yang hanya ada hutan.
"Ayo." Fushiguro langsung melangkah masuk diikuti oleh (Name).
"Jadi kau bisa apa?" tanya Fushiguro.
"Aku bisa memukul." jawab (Name) yang sontak membuat Fushiguro menatapnya.
"Hanya itu?" tanyanya memastikan, (Name) mengangguk. "Yang benar saja."
Fushiguro melihat sekeliling dan mengambil barang yang menarik perhatiannya.
"Apa ini?" tanya (Name) saat menerima busur dan anak panah dari Fushiguro.
"Untuk melindungi diri. Kita tidak tahu apa yang ada di sana." katanya sambil lanjut berjalan.
Keduanya berkeliling dalam rumah hingga sampai di sebuah ruangan yang penuh dengan patung.
"Diam sebentar." perintah Fushiguro saat mereka berada di depan pintu ruangan itu.
"Auranya sangat kuat. Sepertinya ada yang di kubur di sini." kata Fushiguro tapi (Name) tidak menjawabnya.
Dengan perlahan mereka melangkah masuk menuju tumpukan patung itu. "Apakah kau merasakan sesuatu?"tanya Fushiguro. "(Name)? (Name)?" tapi (Name) masih tidak menjawabnya. Ia pun berbalik melihat (Name) yang masih mengekorinya.
"Kenapa kau tidak menjawab?"
(Name) masih menutup rapat mulutnya.
"Jawab aku!" kata Fushiguro sedikit menaikan suaranya.
(Name) akhirnya membuka mulut. "Kau tadi memerintahkan aku untuk diam, jadi aku diam."
"Apa itu?"
"Aku hanya mengikuti perintahmu."
Fushiguro menghela napas panjang lalu kembali ke tujuannya tadi. "Kau boleh diam, tapi jika aku bertanya kau harus menjawab, ya?"
"Baik."
Keduanya menuju lemari yang terdapat di pojok ruangan. Dengan hati-hati mereka membuka pintu lemari yang dalamnya ternyata terdapat jalan rahasia.
Di langkah kelima mereka sudah di hadapkan dengan sepasang kutukan berbentuk laba-laba yang tengah menjerat seorang gadis di jaringannya.
"Nue!" Fushiguro membentuk tangannya dan munculah seekor burung dari bayangannya, burung itu segera menyergap kedua laba-laba itu diikuti oleh dua anjing miliknya yang segera melahap laba-laba itu hingga tak tersisa.
(Name) masih berdiam diri di tempatnya tanpa bergeming sedikitpun.
Fushiguro melompat dari jaring itu setelah berhasil menyelamatkan sang gadis.
"Periksa dia."
(Name) mulai memeriksa gadis itu. "Dia masih bernapas juga tidak ada luka serius. Kalau tidak salah dia... Salah satu anak yang hilang di sini." kata (Name) setelah membandingkan wajah gadis itu dengan foto yang di bawanya.
"Baiklah." kata Fushiguro sambil menggendong gadis itu di punggungnya.
Semakin melangkah ke depan jalur yang mereka lewati semakin gelap dan menyeramkan.
"Makan malam datang!!"
Suara keras itu terdengar diikuti runtuhan lantai di bawah mereka. Seekor makhluk berwarna hitam muncul dengan kepala yang terdiri atas lebih dari sepuluh kepala manusia.
"Kepala-kepala itu, mereka adalah semua anak yang hilang di sini." kata (Name).
"Sial, kita terlambat."
YOU ARE READING
I'm Not A Doll
Fanfiction𝑺𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒌𝒊𝒔𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒂𝒅𝒊𝒔 𝒃𝒐𝒅𝒐𝒉 𝒔𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓 𝒔𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒆𝒌𝒔𝒆𝒌𝒖𝒔𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒊𝒍𝒂𝒌𝒔𝒂𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏. 𝑨𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒊, 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉...
02 - Two|Command
Start from the beginning
