Chapter 1

3 2 0
                                    

-

-

-

Tring tring tring..tring tring tring tring..

Tring tring tring tring tring.. pip

"Dashtyyyyyyy!!!!!!! Jangan sampe mama naik ke atas!!! Bangun!!!"

"Argghhhhhggghh, this is Sunday mom!!"

"Mama tau ini Sunday, kamu harus pergi les biola pagi ini, mama engga mau nanti ditelpon terus sama Mba Elma. Dashtyyyy?????"

"Alright, alright, Im coming!!!"

Gadis 16 tahun itu masih menutupi diri dengan selimut tebal miliknya. Enggan rasanya meninggalkan tempat tidur king size dan menuju kamar mandi. Panas matahari mulai masuk melalui jendela terbuka disana, menerangi setiap kamar Dashty yang hampir seluruhnya bewarna abu abu. Erangan kucing putih tetap tak membuat ia bangun, malas sekali rasanya ia pergi les di tempat Mba Elma. Guru yang selalu kepo dengan semua yang Dashty lakukan. Sangat mengganggu menurut Dashty.

"Dashhhhhh buruannn, nanti telatttttt!!!!" suara teriakan sang mama.

Suara itu lagi, suara wanita 47 tahun yang sangat ia sayangi, terus terusan berteriak dari lantai satu rumah mereka. Entah bagaimana suaranya bisa sangat keras hingga mencakup seluruh rumah.

"OH MY GODD!!!" teriaknya, membuat kucing disudut sana terkejut.

Dengan malas ia turun dari tempat tidur, mengambil handuk, mandi beberapa menit kemudian keluar, mengambil baju kaos dan celana jeans, menyisisir rambut dan mengikat cepol rambutnya. Memakai tas punggung kecil berbentuk kepala kucing dan tak lupa juga membawa tas biolanya. Dan dia siap.

"Dashhhhhhhh.." suara itu lagi.

"Iya iya iya ini udah selesai!" jawabnya sambil beranjak turun. "Ini emak gue makan apaan dah, suara udah kayak speaker begitu"

Asupan setiap pagi adalah ocehan sang mama, saat anak anaknya di meja makan pun, dia akan terus mengoceh. "Mah volume suara dikecilin" setiap pagi Dela tak pernah absen mengingatkan sang mama tercinta. Dela adalah adik perempuan Dashty, umur mereka tergolong tak terlalu jauh hanya berbeda 4 tahun. Wajah mereka tak jauh berbeda, tak heran banyak orang yang menyebut mereka kembar jika dilihat dari jarak yang jauh, namun jika dari dekat akan terlihat perbedaan antara keduanya. Perbedaan paling mencolok adalah gaya rambut keduanya. Jika Dashty memiliki rambut panjang maka Dela akan memiliki rambut pendek begitupun sebaliknya. Mereka sangat tak ingin memiliki gaya rambut yang sama.

Dasthy turun diikuti kucing putih miliknya yang selalu mengikutinya kemana pun dia pergi.

"Del sekalian Coco dikasih makan ya!"

Dela mendengar permintaan sang kakak langsung mendengus kesal "Urus kucing masing masing!" jawabnya sinis sambil pergi meninggalkan Dashty yang kesal mendengar jawaban sang adik.

"Ayo buruan dihabisin!", tangan kanan sang mama dengan cepat mendorong piring ke hadapan Dashty, tangan yang lain sibuk mengelap meja makan. Dashty baru sadar jika mamanya pagi itu sangatlah rapi, tak seperti biasanya. Padahal hari minggu adalah hari untuk bermalas malasan untuk mamanya. "Mau kemana sih? Kenapa buru buru begitu?" pertanyaan itu keluar dari mulut Dashty disela gigitan roti miliknya.

"Mama mau ketemu klien, aku juga mau pergi! Jadi kakak buruan habisin makanannya" tiba tiba Dela sudah ada disampingnya sambil menunjuk piring sang kakak.

"Lah kamu mau kemana?, Terus yang jaga rumah siapa? Terus yang jaga Coco sama Thara siapa?"cerocos Dashty. Dela mendengus mendengar pertanyaan sang kakak, ia berjalan mengambil tas punggung miliknya dan mengendong Thara. Ia berjalan melewati sang kakak yang masih menunggu jawabannya.

"Aku mau kerumah temen, Thara aku bawa, kalo Coco aku ga tau, itukan kucing kakak. Aku tunggu dimobil, buruan!".

"Mama juga tunggu dimobil" ucap sang mama sambil mengikuti Dela keluar.

"Lahhhhh kok gitu?!.." Dashty buru buru mengambil kandang kucing dan memasukan Coco kedalam, terlihat jelas kucing itu terkejut saat pemiliknya mengangkatnya dengan tiba tiba.

-

-

-

DASH-Where stories live. Discover now