⌜ 06 ⌟

1K 237 31
                                    

Hai? ada yang masih baca book ini enggak? wkwk. Udah lama banget dan aku baru update lagi, btw happy 3k views!

Makasih yang udah support dan comment cerita ini, aku baca semua dan ngerasa seneng aja gitu. Maaf ya digantung gini, Author emang cepet bosen😔 Pas baca cerita ini author ngerasa cerita ini punya banyak kekurangan, mood juga selalu naik turun. Author lagi gak mood ngapa-ngapain, pas inget cerita ini sama orang-orang yang masih sabar nungguin, akhirnya aku niat update lagi >< well enjoy the story!

_______________________________

"Differences of habit and language are nothing at all if our aims are identical and our hearts are open."

_______________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_______________________________

Ketiga wajah pemuda tertekuk sekeluarnya dari ruang Prof. Albus Dumbledore. Mereka diceramahi dengan kata-kata mutiara Prof. Albus yang rasanya tidak habis terucap.

Doyoung mengusap telinganya pelan, jujur telinganya cukup pengang. Disampingnya Mashiho yang tampak mengantuk dan Jaehyuk yang memijit kepalanya.

Untung saja hanya siraman rohani, seandainya Mashiho dan Doyoung tidak bersaksi keras akan Jaehyuk, ketiganya bisa saja tidak mengikuti kegiatan pembelajaran satu tiga hari.

"Gila, kayaknya Prof. Albus nyimpen unek-uneknya selama jadi kepala sekolah. Dan akhirnya nyiramin semua ke kita." Bisik Jaehyuk setelah mereka berjalan cukup jauh dari ruangan Prof. Albus.

Doyoung menganggukan kepalanya, ikut berbisik, "Bener jir, kayak udah lega banget bebannya keangket semua."

"Mendingan lo berdua diem, atau ga kita kedapetan terus kena siraman rohani lagi. Mau lo pada?" Tutur Mashiho, sontak Jaehyuk dan Doyoung menggelengkan kepalanya.

Mereka melangkahkan kakinya ke asrama Hufflepuff, hari sudah hampir malam. Ketiganya langsung tepar dikasur, mengabaikan Haechan yang kepo dan terus bertanya ini itu.

"Ada dosa apa gue sampe dapet temen modelan goblin gini." Itu Haechan, masih kesal diabaikan.

🍂🍂🍂

"Jadi, gimana?"

"Hah, apanya bang?" Doyoung balik bertanya, tidak mengerti akan pertanyaan kakak satu-satunya.

"Kemarin, lo kan dihukum. Hukumannya gimana, lo ga di dropout kan?"

"Maunya sih gitu.. —ampun canda anjer." Doyoung bersungut ketika Hyunsuk memukulnya pelan.

"Enggak kok bang, disuruhin ini-itu aja sama kena siraman rohani, aman." Jawaban Doyoung sukses membuat Hyunsuk menghela napas lega.

ʜᴏɢᴡᴀʀᴛs • ᴛʀᴇᴀsᴜʀᴇ𝟷𝟹 Where stories live. Discover now