Chapter 3

655 62 6
                                    

Selamat membaca

•••

Saka berdiri di hadapan para penyewa kamar dengan tampang bossy. Lelaki itu dengan sengaja menatap satu persatu calon penghuni rumah barunya, sengaja menilai jika saja di antara mereka ada yang menyembunyikan profesi sebagai pencuri. Bukan menuduh atau berprasangka, hanya saja Saka perlu waspada. Di dunia yang hanya selebar daun kelor ini apa saja bisa terjadi apalagi hanya masalah curi-mencuri.

Rencana gila Saka kali ini benar-benar mendatangkan penyewa kamar yang bahkan Saka sendiri sansi dengan keputusannya sekarang. Apa ia tidak salah mencari uang dengan cara seperti ini? Apakah nanti ia tidak akan pernah menyesal?

Di lihat dari segi manapun ketiga penyewa kamar di hadapannya ini memiliki sifat yang berbeda beda.

Yang pertama, Danu Arena, si mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi dan membutuhkan tempat tinggal yang dekat dengan kampus. Orangnya sangat humoris bahkan bisa saja selera humornya lebih murahan daripada Saka.

Yang kedua, Keiko Zumaro, si manusia jepang yang ramah dan baik hati. Lelaki itu sedang mengerjakan proyek yang perusahaannya dekat dengan rumah Saka.

Yang ketiga, Naita Saraswati, si manis yang juga sedang mengerjakan tugas akhir.

Dan yang ke empat----

Saka lupa memberitahu bahwa penyewa nomor empat ini batal mengambil kamar karena ada alasan yang tidak bisa di sebutkan. Sekarang Saka hanya tinggal menunggu manusia terakhir yang akan menjadi penyewa kamarnya. Semoga, Saka masih berharap manusia terakhir ini adalah makhluk paling cantik yang lebih baik daripada seorang mahasiswa. Saka sedang mencari calon istri bukan seorang murid untuk di bawa ke hadapan mamanya.

"Ka, toilet lo di mana?" tanya Keiko. Bahkan lelaki itu tidak ada sungkan-sungkanya berbicara dengan tuan rumah menggunakan bahasa lo-gue.

Saka mendengus, merasa tidak ada harganya di hadapan manusia satu ini. "Lurus aja ada simpang tiga nanti lo belok kanan." ucap Saka ketus.

"Buset, udah mirip petunjuk jalan aja!"

Keiko tertawa. "Santai aja kali, bos! Ini juga bakal jadi rumah gue. Ingat, ya, gue udah bayar dua kali lipat dari harga semula. Jadi lo jangan seenaknya sama gue, lagian sama sepupu sendiri kayak sama orang lain aja, heran gue."

Saka melotot. Ia lupa satu fakta menyebalkan itu. Iya, si Keiko orang jepang ramah lingkungan itu adalah sepupunya dari pihak ayah. Jadi kalian bisa bayangkan bagaimana selera humor mereka yang sama-sama murahan dan kalengan.

"Oh, jadi Mas Keiko ini sepupunya Mas Saka. Pantas aja kurang ajar," ucap Danu dengan blak-blakan membuat Keiko dan Naita yang sejak tadi menyimak terbahak keras.

"Tapi kenapa mas Keiko malah mau ngekos di sini?" tanya Naita pada Keiko yang tersenyum lebar. Kemudian berbisik pelan. "Padahal kalau numpang aja pasti gak bakal bayar"

Keiko tertawa semakin keras. Lelaki itu sampai mengusap sudut matanya yang berair. "Lo gak tau aja gimana pelitnya abang sepupu gue ini, lagian gue bisa ngekos dan tinggal di sini itu butuh perjuangan banget. Sampai titik darah penghabisan," ucap Keiko dengan mendramatiskan keadaan. Danu dan Naita kembali terbahak keras.

Saka menarik nafas panjang guna menambah stok kesabarannya. Ia merasa sangat kesal karena dari tiga penyewa kamarnya itu tidak ada yang beres dan benar-benar waras. Naita memang cantik dan manis namun gadis itu sama sengkeleknya dengan Keiko. Bahkan selera humor mereka sebelas duabelas, sedikit beda jauh dengan Saka. Danu, jangan di tanya lagi. Lelaki itu sangat jujur, bicaranya ceplas-ceplos namun yang Saka suka dari lelaki itu adalah cara bicaranya yang menyenangkan dan bisa di ajak bercanda sampai mampus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bucin Overdosis (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang