"Aku tau kau memilih tempat duduk yang jauh dari jangkauan cctv yang ada di kedai es krim tadi. Tapi apa kau pikir mereka tidak memiliki cctv yang mereka letakkan di beberapa tempat tersembunyi di dalam kedai? Aku dengan senang hati akan mengantarmu untuk mengambil bukti tentang apa yang kau lakukan pada anak ini di sana, bagaimana?"

"Mwo!!"

***

Hanna melangkahkan kedua kakinya dengan terburu-buru memasuki kantor polisi Seoul setelah dirinya mendapat pesan dari seorang detektif kepercayaannya bahwa ada tiga orang yang datang dan melaporkan tentang kekerasan anak dan penculikan anak yang ciri-ciri si anak sangat mirip dengan cucunya yang memang tengah diculik.

"Samonim," seorang laki-laki mendekati Hanna dan menundukkan kepalanya.

"Bagaimana?" tanya Hanna khawatir.

"Ada seorang wanita dan juga seorang pria yang datang membawa seorang anak perempuan berusia sekitar lima tahun dan juga seorang wanita lagi berusia 26 tahun. Si wanita yang datang melaporkan bahwa ia melihat wanita berusia 26 tahun ini melakukan tindak kekerasan pada si anak dan mengatakan bahwa anak ini di culik. Berdasarkan dengan foto yang anda kirim, saya yakin bahwa anak perempuan ini adalah cucu anda,"

Hanna menutup mulutnya dengan kedua tangan terkejut dengan apa yang dibicarakan oleh detektif Yoon padanya.

"Bagaimana dengan cucuku?" tanya Hanna.

"Cucu anda sekarang baik-baik saja. Dia sedang bersama wanita yang datang melaporkan kejadian ini, sedangkan teman laki-lakinya masih membuat laporan setelah seorang temannya datang membawa bukti rekaman cctv dari tempat kejadian,"

"Aku ingin bertemu dengan cucuku," ucap Hanna pada detektif Yoon yang langsung diberi anggukan setuju lalu menggerakkan tangannya untuk mempersilahkan Hanna yang masih diliputi rasa khawatir mengikutinya.

Hanna dan Jang jibsa dituntun oleh detektif Yoon menuju ke ruangannya, tempat dimana dirinya meminta agar wanita yang melaporkan kejadian ini menunggu di sana bersama dengan si anak perempuan. Ketika ketiganya sampai di depan ruangan detektif Yoon, dengan isyarat tangan detektif Yoon mempersilahkan Hanna untuk masuk ke dalam.

Cklek

"Apa masih sakit?"

Hanna menemukan seorang wanita yang tengah memangku seorang anak perempuan yang langsung ia kenali adalah cucunya. Wanita itu terlihat mengusap-usap pelan pergelangan tangan cucunya. Dapat Hanna sadari bahwa cucunya itu terlihat nyaman karena ia menyandarkan kepalanya di dada si wanita seolah mereka berdua sangatlah dekat. Karena selama ini, cucunya itu bukanlah seorang anak yang mudah dekat dengan siapapun.

"Ji Hyun," panggil Hanna membuat si wanita dan juga cucunya menoleh bersamaan.

Anak perempuan yang dipanggil Ji Hyun itu tersenyum lebar dan segera turun dari pangkuan wanita yang tidak lain adalah Na Rae lalu berlari ke arah Hanna. Hanna dengan otomatis mensejajarkan tingginya dengan Ji Hyun dan memeluk cucu nya itu dengan erat. Sementara Na Rae langsung berdiri dan memperhatikan interaksi dua orang di depannya.

"Ya tuhan, cucuku, terimakasih," ucap Hanna sangat bersyukur sambil mendaratkan bertubi-tubi ciuman lega untuk cucunya. Seulas senyuman terbit menghiasi wajah Na Rae.

"Cucuku sayang," ucap Hanna melepaskan pelukannya dari Ji Hyun dan mulai memeriksa keadaan cucunya. Ada beberapa memar di lengan serta pergelangan tangan cucunya yang membuat Hanna marah sekaligus sedih.

"Jang jibsa, kau tau apa yang harus kau lakukan bukan? Siapapun orangnya, dia harus menerima akibatnya karena sudah berani menyentuh cucuku,"

Kissing In The MoonlightWhere stories live. Discover now