5 - Bukan juragan es biasa

Start from the beginning
                                    

Jake asal masuk aja ke ruangan ruangan, karena ruangannya banyak banget dan rumahnya luas, Jake nggak ngerti juga ruangan apa aja yang sudah dimasukinya.

Dari tadi Jake cuma muter muter nggak jelas.

Jake akhirnya masuk ke salah satu ruangan, dan melihat seseorang sedang tidur di kasur. Oh, Sunghoon.

Wajahnya tenang.

Bahkan, tidur pun ganteng. wkwk.

Jake masuk pelan pelan. Dia sudah bertekat buat pamit. Dia mau keliling dunia dulu, niatnya. Biar dia tahu cowok yang paling ganteng di game ini tuh sebenarnya siapa. Bisa jadi kan bukan Sunghoon. Iya kan?

Jake berjongkok disamping kasur Sunghoon. Dalam diam, memandang wajah tampannya yang sedang terpejam tenang.

Sebenarnya Jake cuma harus ngebangunin Sunghoon aja sih, tapi akhirnya Jake salfok juga. Dasar. Matacoganan.

"Ada apa?,"

Tanya Sunghoon tiba-tiba.

Jake hampir terpental kebelakang saking kagetnya. Sunghoon ternyata sadar kalau daritadi ada yang masuk kamarnya.

Sunghoon tidak repot-repot membuka matanya, dia masih terpejam, dan dia sudah tahu bahwa yang masuk itu Jake. Sebab, kasim dan pengawalnya itu tak mungkin masuk kamar sembarangan tanpa izin.

"S-sunghoon," Ucap Jake, beringsut mendekat sedikit. "Aku mau izin pulang. Mangkanya aku datang kesini,"

Matanya memandangi Sunghoon yang terpejam.

"Oh, gitu," Balas Sunghoon. "Memangnya mau pergi kemana?,"

Jake sendiri binggung. Dia juga belum ada tujuan. Jake diam saja.

"Aku sudah bilang, lebih baik tinggal disini saja kan?," Lanjut Sunghoon.

Jake menggeleng.

"Enggak ah. Aku nggak mau ngerepotin kamu," Jawab Jake.

Sunghoon yang tadi terlentang, beringsut memutar badannya menghadap ke arah suara Jake, walaupun masih dalam keadaan terpejam. Gabisa liat Jake sih kalau merem. Gak jelas kan? Ya memang. Entah apa tujuannya. Mungkin biar bisa lebih denger suara Jake aja.

"Padahal nggak ngerepotin," Sunghoon menyelipkan telapak tangannya dibawah kepala. "Kan aku kenalanmu satu satunya, jadi aku memang harus bantu kan,"

Jake memutar bola matanya.

Emangnya beneran kenal?

"Tetep aja..," Jawab Jake. "Aku nggak enak aja, gitu,"

Sunghoon tiba tiba membuka matanya. Memandang Jake yang sedang jongkok disamping kasurnya. Jarak mereka dekat, cuma terpisah sekitar satu langkah saja. Posisinya juga sejajar.

Baru kali ini Sunghoon lihat wajah Jake dari dekat. Jake itu manis. Matanya coklat cerah, dan bibirnya penuh.

Mungkin ini salah satu alasan yang membuat Sunghoon mendadak licik. Mendengar cowok manis macam Jake dalam keadaan lupa ingatan, nggak punya identitas, dan nggak punya keluarga, Sunghoon pikir sayang kalau kesempatan ini disia-siakan. Sasaran empuk.

Sunghoon sendiri nggak naksir Jake atau gimana-gimana. Dia cuma iseng, pengen aja.

Suara Jake memecah keheningan,

"Memangnya kamu bilang kamu kenal aku, aku itu siapamu?," Tanya Jake.

"Aku?," Sunghoon menunjuk ke dirinya sendiri sekilas.

"Mantanmu," Lanjut Sunghoon dengan santainya.

Jake yang gak santai.

LOH! LoOoH?!

"Hah?! Apa? gimana-gimana?," Jake kelagapan. Apa-apaan mantan.

Sunghoon menyunggingkan senyum santai,

"Ya, mantanmu. Dulu waktu kecil kita pernah pacaran, tapi itu sudah lama. Oleh karena itu, awalnya aku tidak mengenalimu," Ucap Sunghoon.

Bohong? Bohong banget. Sunghoon memang bohong, dia cuma pengen main-main aja sama Jake. Fucekboy emang.

"Bohong ah!," Seru Jake. Jake juga nggak bego, kali.

Sunghoon bangkit duduk, memandang Jake lalu mengamit tangan Jake dengan satu tangan,

"Aku tidak berbohong, Jakey. Betulan," Katanya santai.

Jake mencoba menarik tangannya tapi ditahan oleh Sunghoon. Kemudian Sunghoon menarik tangan Jake kuat, sampai Jake maju dan jatuh ke pelukannya.

Jake jatuh tepat diatas dada Sunghoon diatas kasur.

Kemudian Sunghoon memeluk pinggang Jake.

"Kamu! Apa'an sih!," Jake membentak tak suka. Dia mau bangkit tapi Sunghoon mengunci pinggangnya. Dia menatap Sunghoon yang berada dibawahnya tajam.

"Kenapa?," Sunghoon tersenyum tipis,  "Kita kan mantan. Dulu sudah sering begini loh, kenapa sekarang tidak?,"

"Itu kan akal akalan lo aja kali—

Belum habis Jake protes, Sunghoon sudah membalikkan posisi mereka. Sekarang Jake ada di bawah Sunghoon diapit kedua lengannya.

"Perlu aku ingatkan kenangan lama?," Ucap Sunghoon.

Jake berdecak tidak suka,

"Kenangan apaan emangnya lo?!,"

Sunghoon menatap matanya, tersenyum,

"Begini," Ucapnya.

Lalu, Sunghoon langsung mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Jake.

Segera setelah bibir mereka bertubrukan, Jake membeku kaget. Bukan karena Sunghoon tiba tiba nyium, bukan. Kalo itusih klise banget.

Tapi ini Jake kaget soalnya bibir Sunghoon terasa dingin banget. Bener bener kayak lagi nyium bongkahan es. Tapi lembut, dan kenyal. Itu aja bedanya.

Sementara Jake masih kaget, Sunghoon mengigit bibir bawah Jake membuat Jake membuka mulutnya, saat itu Juga Sunghoon langsung meraup dalam dalam bibir Jake sepenuhnya.

Rasa dingin langsung menyeruak ke seluruh mulut Jake. Apalagi kini lidahnya yang panas menyentuh lidah Sunghoon yang sangat dingin. Air liurnya serasa dibekukan, sekaligus meleleh. Rasanya aneh, tapi entah mengapa, justru karena itu, Jake jadi nggak ada niatan buat melepaskan ciumannya.

Dia mengikuti permainan Sunghoon, ikut menjilati dan menggigiti bibir dingin Sunghoon.

Beberapa saat kemudian, keduanya melepas ciuman mereka.

Keduanya bernafas menggebu.

Dalam keadaan masih menormalkan nafas kembali, Jake nekat tanya,

"Sunghoon, kamu beneran manusia?,"

🏞🏞🏞

Sunghoon natzhkal 🌚🤏

~pipipip calon mantu
~yok vomment nya dibantu

lopyu

Sunghoon is Better Than Immortality √ Sungjake | ENHYPENWhere stories live. Discover now