Bab 3

28.8K 1K 13
                                    

        Aku dan Damien telah sampai di sebuah rumah minimalis, rumah itu terlihat nyaman untuk ditinggali, terdapat sebuah beranda kecil, menara kecil yang terlihat sederhana, jendela-jendela kacanya membuat sinar matahari bisa masuk dengan mudah ke dalam rumah juga dengan detail hiasan yang mengisi eksterior gaya unik rumah ini. aku jatuh cinta pada rumah ini sejak pandangan pertama menginjakkan kaki ditempat ini.

"Ini sangat indah Damien" kataku ketika Damien membawaku memasuki berandanya, dia hanya membalasnya dengan senyuman tipisnya.

        Aku terkejut ketika sang pemilik rumah tiba-tiba muncul sebelum Damien memencet bel rumah, dan saat itulah aku melihat seorang laki-laki dengan ketampanan khas Italia, rabut hitam, rahang yang terukir sempurna juga senyuman yang hangat.

"Hai Damien, bagaimana kabarmu teman!!!" suara pria itu terlihat sangat ramah dan menyenangkan

“Yah, aku perlu sedikit bantuan disini, kuharap kau tidak keberatan” kata Damien dengan ekspresi tidak nyaman.

“Bicara apa kau!, aku akan selalu siap membantumu”

“Terima kasih”

“Ow, dan aku pasti adalah Gwen” kata Giovanni sambil mengambil telapak tanganku yang bebas kemudian menciumnya lembut, pipiku langsungmerona saat itu juga

“Senang bertemu denganmu, kau pasti Giovanni“

“Yap, ayolah kalian masuk ke dalam rumah, kalian pasti sangat lelah” kata Giovanni sambil membantu Damien membawakan koper mereka masuk kedalam rumah.

“Karena yang tinggal disini hanya aku, Camile dan mama, jadi kami memiliki banyak kamar kosong, percayalah kalian akan sangat menyukai Roma, kalian akan betah disini” Giovanni terus bercerita tentang kota Roma dan segalanya yang ada didalamnya tanpa jeda sedikitpun.

“Ayolah, mama sudah menunggu kalian sejak pagi” kata Giovanni sambil berjalan kearah halaman belakang yang terdapat sebuah taman kecil dengan berbagai tanaman dan bunga-bunga yang bermekaran. Aku tersenyum pada Damien sambil mengikuti Giovanni, sebelum kemudian Damien meraih pinggangku dan kami berjalan bersama menuju sebuah gazebo, terlihat seorang wanita berumur 50 tahunan yang sedang duduk sambil sibuk menyulam.

“Mama!” sapa Giovanni sambil mencium pipi ibunya.

“Ow, kalian sudah datang!, selamat datang kembali sayang” kata wanita itu sambil berdiri dan memeluk Damien yang membalas memeluknya dengan senyuman yang mengembang diwajah tampannya.

“Dan siapa wanita cantik ini?” tanya wanita itu saat pandangannya beralih kepadaku,

“Namanya Gwen, dia adalah kekasihku” kata Damien memperkenalkan kami.

“Senang bisa bertemu denganmu sayang, panggil saja aku Nana, kemarilah biar kutunjukan kamarmu Gwen” wanita itu meraih bahuku dengan kelembutan dan kehangatannya, aku melihat kearah Damien meminta persetujuannya lalu dia mengangguk sambil tersenyum padaku, aku bahkan masih merasakan tatapannya mengikutiku saat aku berjalan masuk kedalam rumah bersama Nana.

“Rumah ini semakin sepi setiap harinya, aku sangat senang kalian pindah kemari” kata Nana membuka penbicaraan diantara kami.

“Kau memiliki rumah yang sangat menarik Nana, aku sudah jatuh cinta pada rumah ini saat pertama kali aku melihatnya” kataku sambil terseyum dan meraih tas ranselku yang berada di dekat ruang keluarga kamudian kembali mengikuti Nana menaiki tangga.

“Kau akan suka disini, Camile pasti jugga akan menyukaimu, dia akhirnya memiliki teman lain selain wanita tua ini sekarang”

“Maaf, apa Camile adalah anak perempuanmu?”

She's MineWhere stories live. Discover now