𝟎𝟐.ㅡ 𝐚. 𝐣𝐚𝐞𝐝𝐞𝐧 𝐚𝐧𝐝 𝐡𝐚𝐥𝐭𝐨𝐧

367 65 58
                                    

»»——💌——««

hi! DAYSGONEGI just published a new part....

1

2

3

𝐓𝐇𝐄 𝐒𝐀𝐋𝐕𝐀𝐓𝐎𝐑𝐄 𝐉𝐞𝐧𝐨 𝐕𝐞𝐫
𝟎𝟐ㅡ 𝐚. 𝐣𝐚𝐞𝐝𝐞𝐧 𝐚𝐧𝐝 𝐡𝐚𝐥𝐭𝐨𝐧

Seorang pria yang kini dibalut jas hitam panjang itu mulai memutar setir mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang pria yang kini dibalut jas hitam panjang itu mulai memutar setir mobilnya. Mata picik yang berubah sayu itu terkunci melihat jalanan. Sesekali jemarinya meremat kuat gagang setir sebagai bentuk pelepasan emosinya.

Tangannya mengusap wajahnya kasar, kemudian sesekali menjambak rambut blondenya. Ritual memberantakkan dirinya sendiri itu ia lakukan berulang-ulang. Jeno masih dibayangi ribuan tanya, isi kepalanya masih ribut tak kunjung usai memikirkan pernyataan dari kakak sulungnya yang berhasil memporak-porandakan semua perasaan didalamnya.

“They died because were murdered, you think by accident? STUPIDEST!” Jeno mulai menyumpah serapahi dirinya sendiri. Tangannya meraih sebuah inset kecil. Ia memandang lamat foto kedua orangtuanya, “Ayah, kau bilang mati dibunuh itu tidak keren. Ternyata kau tidak keren.”

Saat ini, pikiran kalutnya mendoktrin  untuk sesekali menyalahkan diri sendiri. Ia merasa terlambat dan gagal untuk melindungi anggota keluarganya. Tapi yang terjadi tetaplah terjadi, apapun yang sekarang ia lakukan tidak dapat menghidupkan mereka yang telah mati.

Jeno memasukkan lagi foto kedua orangtuanya, ia banyak merasa patetik tapi tak ingin diungkap. Menangis bukan gayanya, bagaimana jargon peneguk vodka sekali tembak bisa menangis seperti bayi? Kalau Luke atau Harry melihatnya pasti dia akan sangat dipermalukan.

Jeno mengusap airmata yang menggenang diujung korneanya, sesekali telapak tangannya menampar pelan bagian samping wajah, “Hold on, Jeno. Find the bastard that killed your parents, not cry! Disgusting!” Jeno bermonolog.

Sambil menikmati perjalanannya untuk kembali ke Manchester, memorinya terputar kembali perihal pertemuannya dengan Johnny. Ia benar-benar mengingat dengan baik apa-apa yang dikatakan Johnny kepadanya.

Satu yang pasti, pembunuhnya memiliki tattoo bertuliskan ‘Alive’ yang diakhiri titik dilengan bagian kirinya. Tattonya sederhana, hanya semacam tulisan yang mirip huruf dimesin tikJangan lengah, Jeno. Yang saat ini kau hadapi bukan sekedar ritual balas dendam. Tapi nyawamu, aku memang belum mengetahui siapa berandal itu. Tetapi aku juga tidak akan pernah bilang kalau dia jinak. Dia buas, kuharap kau tau perihal cara bermain halus, jangan sampai target tau kau sedang membuntutinya. Jeno, aku mengerti kau lelah. Tapi sepertinya kau mulai mengerti mengapa aku memilihmu untuk ini. Jangan mati, karena aku tidak akan pernah bisa menanggung rasa bersalah.”

THE SALVATORE : JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang