Part 2. Travelling

7 3 0
                                    

Menatap jauh ke luar jendela pesawat yang ia tumpangi menuju Jeju, Yuna mengingat kembali kejadian malam itu.

Malam itu Yuna menarik napas panjang beberapa kali setelah Haechan meninggalkannya. Bagaimana bisa menahan diri dari godaan sebesar itu dan ia masih hidup sampai sekarang?. Yuna merasa takjub pada dirinya sendiri.

Minggu depan aku akan ke Jeju bersama dengan lelaki itu. Aku dengannya sedang merencanakan pernikahan kami.

Yuna mengingat perkataannya yang ia sampaikan pada Haechan kala itu, ia tergelak sendiri.

"Kau bodoh sekali Park Yuna." Ujarnya pelan, merutuki dirinya sendiri.

Lelaki yang ia sebutkan itu hanya sebuah karangan, tidak ada yg namanya liburan bersama kekasih. Apalagi sampai membicarakan rencana pernikahan, Yuna menganggap dirinya sudah gila.

"Dasar gadis bodoh!" umpatnya pada diri sendiri. "Kenapa harus kalimat seperti itu yang keluar dari mulut sialan ini!"

"Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan."

Choi Hyebin, teman dekat Yuna menyenggol lengan Yuna. Ia tahu temannya itu pasti sedang tidak baik-baik saja.

"Aku tidak memikirkan orang itu." Ujar Yuna, membuat Hyebin bingung.

"Bukan dia?"

Yuna menggelengkan kepalanya.

"Bukan..."

"Lalu siapa?"

"Entahlah, jangan bertanya lagi."

Hari pertama liburan sudah tak begitu menyenangkan, setiba di hotel Yuna memilih untuk mengurung dirinya di kamar. Mungkinkah ia menyesali keputusannya, menolak Haechan?

Membiarkan temannya sendirian di kamar, Hyebin pergi menikmati liburannya dengan teman lainnya.

***

Pagi harinya Yuna akhirnya keluar dari kamarnya. Dipinggir kolam renang mereka duduk menikmati keindahan pemandangan yang disuguhkan disana, menikmati sinar matahari pagi. Hangatnya menyentuh kulit kala itu.

"Apa menurutmu keputusanku sudah benar?"

"Kenapa?" tanya Hyebin. "Kau menyesal?"

"Tidak..."

Yuna menatap minuman yang terhidang dimeja.

"Aku sudah memikirkannya berkali-kali dan selalu saja sampai pada titik yang sama." Jelas Yuna lagi.

"Aku tahu kau juga mencintainya tapi demi kebaikanmu." Jelas Hyebin. "Jangan kau bangun perasaan seperti itu, tidak boleh."

"Kau benar. Hanya saja terasa asing, bertemu dengannya akan membuatku bingung."

Yuna menghela napasnya beberapa kali.

"Jadi kau ingin menemuinya dan mengatakan kalau kau cinta padanya?"

"Tidak." Jawab Yuna cepat. "Aku bukan orang yang seperti itu."

"Benar, kau sudah melakukannya dengan benar."

Yuna membicarakan Haechan, sementara Hyebin mengira kalau Yuna masih memikirkan mantan kekasih yang meninggalkannya begitu saja.

"Sepertinya aku memang butuh refreshing."

Yuna melemparkan senyum canggungnya. Ia membiarkan Hyebin salah paham, ia belum berani mengatakan kalau saat ini ia sedang memikirkan teman adiknya.

"Makanya, nikmati liburan singkat ini dengan benar."

Yuna menyeruput jus yang dipesannya. Seorang lelaki menghampiri mereka dan ia memberikan kecupan hangat di kening Hyebin.

 Seorang lelaki menghampiri mereka dan ia memberikan kecupan hangat di kening Hyebin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MY FIRST & LAST LOVE Where stories live. Discover now