1

41 4 1
                                    

NOTHING SQ

.

.

.

Writers : ta4ta5 and Liceyo

.
.
.

< Chapter 1 >

Seperti cerita pada umumnya, kali ini juga di awali oleh mentari. Pagi datang, membawa lembaran baru untuk hidup seseorang. Termasuk kami, iya kami, liburan musim panas sudah usai, awal tahun ajaran baru sudah dimulai sejak hari ini. Dengan tenang kami berjalan di koridor, suasana yang aneh sebenarnya jika ada kata tenang di antara kami.

"Heh Anjim." Sebuah suara menghentikan langkah kami bertiga. Gadis di ujung koridor berlari terburu-buru menghampiri kami, 

"Lu semua ninggalin gue? what the—"

"Lu sih goblok, di teriakin juga dari pagar rumah, nggak nyahut. Yo dah gue cabut duluan bareng Lice sama Becky." Ucapan Yuvi dipotong Topo begitu saja. Yuvi melotot marah ke arah Topo, 

"Heh, dah di bilang tungguin ya tungguin lah, bangsat lu, untung nggak telat." Omel Yuvi. Topo yang tak terima langsung membalas omelan Yuvi, untung saja mereka berada di ujung koridor yang sepi.

Lice menatap datar mereka semua, sepertinya baru saja dia berkata jika pagi hari ini terasa begitu tenang, eh ternyata, setelah datang ketua grup nya, ketenangan yang di idamkan Lice buyar begitu saja. Bel sebentar lagi berbunyi, Lice tau, mereka akan berdebat sampai berdenting nyaring. Baru saja dia ingin meleraikan kedua temannya, tiba-tiba lewat sosok yang sangat mereka kenal.

"Pagi-pagi ngerusuh, dasar preman." Pendek. Kalimat itu pendek, mereka tidak tersinggung sebenarnya, tapi melihat siapa yang melontarkan kalimat itu, sontak saja membuat emosi mereka seketika memuncak. Menatap dalam diam dan penuh kebencian terhadap pemuda yang berjalan acuh melewati mereka semua.

Yuvi bersikap santai, padahal emosinya sudah tersulut. Topo juga sama saja, seolah topik pertengkaran mereka tidak menarik lagi, matanya hanya sibuk menatap punggung laki-laki yang mengatai mereka tadi. Lice dan Becky sama saja, terdiam, tapi bedanya, mereka tidak menatap tajam sosok yang melontarkan kalimat kasar kepada mereka tadi.

"Sudahlah, abaikan saja. Mending kita ke kelas." Suara Becky yang bergetar terdengar jelas dalam keheningan di antara mereka. Lice tersenyum, menggenggam tangan Becky dan menariknya menuju kelas, meninggalkan yuvi dan Topo yang masih terdiam disana.

"Yuv." Topo menatap Yuvi yang ada disampingnya. Yuvi balas menatapnya, 

"Apa?" Sahutnya. Topo menggeleng kecil, kemudian menatap penuh kosong dinding di depannya. 

"Lo tau? Apa yang paling nggak gue sukai selain pertengkaran gue dan lu?" Yuvi menggeleng. Tidak tahu apa yang lebih menyebalkan dari pertengkaran mereka. Topo bergumam kecil sebelum akhirnya menatap lurus mata Yuvi.

"Finral."

.
.
.

Hari pertama tahun ajaran baru, apa yang diharapkan? Kegiatan belajar mengajar belum di mulai hari ini. Tentu saja jika suasananya sudah seperti ini, anak-anak nothing pergi dan berkumpul di gudang belakang sekolah untuk sekedar keluar dari kelas yang dipenuhi dengan drama yang membuat telinga panas.

"Ntar pulang pada mau kemana?" Tanya Becky memecah keheningan. 

"Gue sih biasa, ritual." jawab Yuvi sambil menampilkan senyum miringnya, 

"Gue mau jalan sama pacar baru gue" Jawab Lice santai. Mereka hanya memutar bola mata malas atas jawaban Lice.

"Buaya emang beda,ck, gue ikut lu ye Yup." Topo berbalik, menatap Yuvi dengan cengiran khasnya.

NOTHING SQTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang