-Due-

272 51 5
                                    

/ Happy Reading /









Hari ini berjalan seperti biasa, hari hari yang melelahkan dan sepi membuat [Name] berulang kali menghela napas. Gadis itu tampak sibuk dengan kumpulan catatan pengembalian buku, jari kecilnya perlahan membalik setiap halaman buku.

Mulutnya bergerak perlahan dan dengan suara lirih membaca nama murid Aoba Johsai yang belum mengembalikan buku lalu mencatat nya kembali di secarik kertas untuk ia tempel di mading sekolah, kebiasaan ini mulai ia lakukan setelah berulang kali mendengar alasan siswa maupun siswi yang belum mengembalikan buku karena lupa pernah meminjam buku di perpustakaan dan [Name] tidak mau repot repot mendatangi mereka di kelas, itu membuang buang waktu.

Tiga lembar kertas putih seukuran hvs sudah terisi penuh nama nama yang ia maksud, [Name] bergerak menuju mesin fotokopi yang berada di ujung ruang penjaga dan berniat mengkopi tulisan tangannya untuk di simpan sebagai arsip laporan ke kepala perpustakaan.

Saat tengah menunggu, pikiran [Name] melayang pada sosok Iwaizumi. Jujur saja beberapa hari ini [Name] belum melihat sosok pemuda itu, ia tak pernah melihat sosok itu bersama Oikawa maupun dengan dua pakar gosip Aoba Johsai.

Ketidakhadiran Iwazumi membuat [Name] bertanya tanya dan cemas, bunyi dering ponsel membuat [Name] terbangun dari lamunnya. Ia buru buru mengangkat telpon saat gadis itu menemukan nama kepala perpustakaan sekolah yang kini menghiasi layar ponselnya.

"Selamat sore Aya-sensei, ada apa yang bisa saya bantu?" tanya [Name] sembari menatap lembaran kertas fotokopian.

"Maaf tiba tiba menelponmu [Name]-chan, apa besok kalau bisa menemani sensei pergi ke toko buku? Ada beberapa buku teks yang perlu sensei pesan, kau akan membantu selaku tangan kananku. Apa kau bersedia membantu?"

"Tentu saja dengan senang hati sensei, oh iya sensei saya juga sudah selesai dengan laporan peminjam anda bisa mengeceknya nanti"

"Terimakasih [Name]-chan, maaf selalu merepotkanmu"

"Umm, tidak papa sensei. Kalau begitu saya tutup dulu sensei, selamat sore sensei"

"Selamat sore [Name]-chan"

Tepat setelah menutup panggilan [Name] segera menyiapkan notebook yang akan ia bawa besok bersama berkas berkas pembelian sebelumnya, ia juga mengecek file yang di kirim oleh Aya lalu mencatat jumlah buku yang akan dipesan bersama rincian harga.

Merasa cukup [Name] segera menyimpan berkas berkas ke laci lalu pergi keluar menuju mading sekolah untuk menempel kertas nama, koridor tampak sepi mengingat ini sudah cukup sore bahkan beberapa klub tampak menyudahi kegiatan mereka.

Maniknya tiba tiba berubah sendu, kemarin sore ia baru saja secara sah dikeluarkan dari klub melukis. Mengingat tidak banyak kehadiran [Name] di klub membuat wakil ketua klub secara sepihak mengeluarkan [Name] dengan mengirimkan email.

Saat [Name] meminta beberapa lukisan untuk di kembalikan, wakil ketua klub bersikeras bahwa itu properti klub dan [Name] tidak berhak memintanya kembali.

"Aku pikir jika aku mengumpulkan lukisan lebih dari seharusnya akan membuatku bertahan di klub, sayang sekali Rei-san malah menyuruhku keluar karena jarang hadir secara langsung di klub" gumam [Name] sedih.

Setelah selesai menempelkan kertas miliknya, [Name] berniat menuju vending machine untuk membeli sekotak yogurt.

Sesampainya di vending machine [Name] menemukan sosok Oikawa yang tengah menggerutu sembari membeli beberapa air mineral, pemuda itu saja menggerutu tentang berapa teganya anggota klub voli terus membullynya dan memintanya membeli air mineral karena kalah taruhan.

Can I be with you? │ Iwaizumi HajimeWhere stories live. Discover now