89.Forbidden Library III

Comenzar desde el principio
                                    

Maka dari itu sebagai syarat untuk mengizinkan proyek ini berjalan, beberapa ahli komputer dan informatika lainnya harus dipekerjakan sebagai pengawas untuk memantau keamanan pemain di saat mereka bermain.

"Hah.... semoga saja, ini tidak membuat kita dipecat."

Pria yang berada disamping Doni hanya bisa tersenyum pahit sebelum menatap Doni yang mulai bangkit dari kursinya.

"Kau mau kemana?"

Pria itu terlihat mengangkat sebelah alisnya ketika melihat Doni yang mulai mengenakan jaket kulitnya, membuat pria berkacamata itu lagi-lagi menghela nafas berat.

"Hah.... aku akan berbicara dengan pemain ini, dia adalah salah satu kenalanku."

Doni hanya memandang para staf yang kini menatapnya dengan diam sebelum berjalan pergi meninggalkan tempat itu.

***

"Ugh.... dimana aku?"

Terlihat, seorang pria berambut hitam sedang memegangi kepalanya yang terasa sedikit pusing sebelum menatap ruang putih bersih dihadapannya.

Ia kemudian mencoba untuk mengingat-ingat kejadian terakhir yang membuat ia bisa berada di tempat itu.

"Ah... ya... saat itu aku sedang bertarung bersama Lena dan kawan-kawannya dan-"

Belum sempat ia mengingat kembali kejadian itu, kepalanya lagi-lagi terasa mau pecah membuat ia berteriak kesakitan.

"Argh!"

Rasa sakit itu tidak kunjung reda bahkan selama beberapa menit, membuat ia berguling-guling kesakitan di tengah-tengah ruangan putih itu.

"Hah.... sepertinya kau masih belum bisa menerimanya kah?"

Pada saat itu, terdengar sebuah suara yang familiar di telinga Fang, namun karena rasa sakit di kepalanya ia sama sekali tidak menghiraukan suara itu.

"Hah.... sepertinya tidak ada pilihan lain, kau memang harus mengingatnya kembali."

Suara itu lagi-lagi terdengar sebelum berbagai kilasan ingatan muncul di kepala Fang, membuat rasa sakit di kepalanya bertambah sekali lagi.

"Argh!!!!"

Fang berteriak kesakitan, ia berharap untuk segera kehilangan kesadaran sekali lagi, namun sepertinya hal itu tidak akan pernah terjadi membuat ia hanya bisa menahan rasa sakit itu sambil mengamati kilasan-kilasan dihadapannya.

***

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

Terlihat seorang gadis bertudung menghela nafas dari waktu ke waktu sambil menatap tubuh ketiga pemain di sampingnya.

"Sepertinya Green Zone masih ada di tempat ini kah?, Syukurlah tak banyak yang berubah."

Peter dalam mode Arwahnya menghela nafas legah ketika melihat dinding semi transparan hijau yang kini mengelilingi mereka berempat.

Sementara itu, Martha hanya menggelengkan kepalanya pelan sebelum pandangannya tertuju kepada Fang yang kini tak sadarkan diri.

Poin Hp miliknya tidak terkuras sama sekali membuat mereka bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi dengan pria berambut hitam itu.

Lena disisi lain segera mengalihkan pandangannya kearah sosok berambut putih yang berada jauh didepan. Ia sepertinya tak bisa melihat maupun merasakan keberadaan mereka.

[From Peter:]

[Madya, kami siap!]

Melihat pesan itu, Lena terlihat menganggukkan kepalanya pelan sebelum mengeluarkan sesuatu dari Inventory Party.

Alteia Land:The Fallen Hero's Revenge [End]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora