Inko story

379 12 2
                                    

Hello world~ *senyum tanpa dosa*
Readers: Woi lu author rese, selesaiin dulu fict yang semalem!!
Author: Te-he... ^^"
Readers: Te-he janai yo! grrr *timpukin pake sendal
Author: *kabur naik Deucalion*

...

Character: Inaho Kaizuka, Inko Amifuri, Slaine Troyard, Asseylum Vers Allusia.
Genre: Hurt! sekali lagi.. Hurt! /palingngibullu,thor/
Rating: 13++ bocah jangan baca XD serius!
Disclaimer: Aldnoah.zero credit to A-1 Pictures & TROYCA
.
.
Author: Aisyah Aishimaru Denta
Title: BRE@TH//LESS (read: Breathless)
Thx to lagu dengan judul yg sama dgn fict ini .. love it♡
.
.

Sang tuan putri pun datang memasuki sekolah yang bisa dibilang biasa-biasa saja ini. "Ingin hidup normal seperti yang lain." jika ditanya alasan kenapa putri pengusaha yang masuk jajaran 10 pengusaha terkaya di dunia itu memilih bersekolah di sekolah biasa. Dia berharap masuk ke sekolah itu mendapat perlakuan yang biasa dari seluruh penghuninya, baik murid, guru, maupun staf.

"O-ohayou gozaimasu, Asseylum-Hime." Sapa salah seorang murid berambut putih seputih warna kulitnya, dengan senyum manis, pandangan mata yang agak gugup, dan wajahnya yang sedikit memerah. Sang pangeran membuat seisi sekolah yang melihatnya langsung terpana.

"Ohayou, Slaine-san." balas sang putri dengan senyum yang sangat manis. Dia memang selalu seperti itu, senyumnya selalu manis, bahkan saat tidak tersenyum pun sangat manis.

Tiba-tiba seorang murid yang sangat familiar bagi sang putri itu muncul. Dia tampak serius mencari sesuatu di sepanjang koridor sekolah, melihat itu membuat semua siswi sekolah itu ingin berteriak. Pagi ini dua pangeran muncul di waktu bersamaan, yup, dia juga pangeran sekolah itu sekaligus rival Pangeran Slaine.

"Inaho~!" panggil Sang putri dengan nada manis sambil berlari kecil ke arah sang pangeran, Inaho Kaizuka.

Yang dipanggil hanya menengok ke arah sumber suara sejenak lalu melanjutkan aktivitasnya mencari benda yang entah apa itu. Sesekali kepalanya menunduk untuk memeriksa celah-celah loker dan kolong-kolongnya.

"Ohayou, Inaho-kun." sapa Asseylum saat sudah berada di dekat Inaho. Dia tersenyum manis dengan kedua tangannya berada dibelakang, sejenak dia terdiam lalu bertanya, "Sedang mencari sesuatu?"

"Iya."

"Apa itu? Boleh kubantu?"

"Kunci rumah. Aku rasa aku menjatuhkannya kemarin."

"Heee?? Jadi? Semalam kamu tidak bisa masuk rumah?"

Sekilas Inaho tersenyum samar, ah itu tidak terlihat seperti dia sedang tersenyum, tapi sebenarnya dia tertawa. Terlihat sama saja.

"Aku menunggu sampai Yuki Nee-san pulang."

"Lalu? Apa dia marah padamu?"

"Begitulah."

Merasa dicampakkan dan dilupakan layaknya handphone ketinggalan jaman, Slaine pun beranjak. Berjalan, berusaha tampak cool, setidaknya akan ada gadis-gadis yang meneriakinya, itu lebih baik.

"Tidak bisakah aku semenarik itu dimatamu, Hime?" batinnya. "Walau aku tahu aku tidak secerdas dia untuk bisa menarik perhatianmu."

"Tidak bisakah aku sedekat itu denganmu, Inaho?" ucap seseorang lirih. "Walau aku tahu aku tidak semanis dia untuk bisa ada di dekatmu."

...

Hari ini akan dilaksanakan camping. Kedengarannya seru bukan? Saat kamu bisa dekat dengan seseorang di jam bebas, saat kamu bisa melihatnya berbeda dari biasanya. Mungkin akan menyenangkan kalau kamu adalah orang yang selalu dekat dengannya.

BRE@TH//LESS (Oneshoot)Where stories live. Discover now