2.4

5.2K 426 31
                                    

.

masih tentang orang yang sama, jisung mendatangi apartemen johnny yang kali ini sudah ditinggali bersama suaminya, jaehyun beberapa hari lalu.

karena sebuah rasa penasaran yang akhir akhir ini menghantui pikirannya, mmbuatnya tidak tenang, lantas ia putuskan untuk pergi kalau kalau johnny punya jawaban itu.

langkahnya terhenti di depan pintu kayu tinggi apartemen johnny, tangan kirinya menggenggam ponsel sedang satu tangan lainnya menganggur ia bawa untuk memencet bel.

sekali dua kali dan muncullah jaehyun membuka pintu lantas membawa jisung ke dalam pelukannya, pria tiga puluh tahunan itu merindukan keponakan gemasnya ini.

"papa jo masih kerja, sini dulu masuk dulu abis ini pulang kok" ujarnya sambil membawa jisung masuk ke dalam.

"tadi dianter siapa?" jisung tersenyum lantas menjawab "naik kereta" keduanya sama sama terkekeh entah menertawakan apa, yang jaehyun jelas tahu pemuda ini sedang tidak baik baik saja.

"ayah lupa belum transfer uang bulanan ya?" tebak jaehyun

"lah, iya juga udah tanggal segini ayah belum transfer" jawab jisung, jadi bukan soal uang bulanan si keponakannya ini datang berkunjung?

tidak lama johnny datang membawa dua porsi makanan, karena tidak tahu jisung juga ada di sana, jadilah kini jisung makan dengan di suapi oleh jaehyun karena harus berbagi makanan dengan keduanya, jisung merasa hangat berada di sini, merasa keluarga utuh yang selama ini ia impikan ada di sini.

lalu hatinya kembali bergetar, ayah sedang apa ya? pikirannya kembali pada sesosok yang beberpa hari lalu muncul diantara panggilannya dengan sang ayah, siapa namanya? Jeno? ah iyaa Jeno.

-

semenjak kejadian di mana jeno memergoki dirinya, jaemin sudah tidak berkunjung ke rumah bundanya lagi, sebenarnya alasan utamanya hanya karena dirinya tidak mau bertemu dengan jeno lagi, toh semua sudah berlalu, semua yang terjadi juga sudah terjadi tidak ada suatu yang perlu di bahas lagi. karena yang jeno tahun dirinya pergi tanpa meninggalkan suatu apapun selain luka.

bagi Jaemin, Jeno hanyalah sebuah luka yang hadirnya tak akan pernah ia harapkan lagi, tanpa peduli kalau ternyata hatinya lebih suka luka itu.

dulu kepada Renjun, Jeno pernah satu kali tanyakan dimana keberadaan jaemin dan bagaimana kabarnya pria itu, setelah acara wisuda yang jaemin tidak pernah datang.

lalu renjun jawab dengan ketus bahwa jaemin telah pergi karena dirinya, dan jaemin tidak akan pernah kembali sekalipun jeno menyembah sujud bi bawah kakinya sekalipun.

renjun bisa lihat sorot menyesal dan kecewa itu jadi satu namun tak bisa di pungkiri bahwa ada rasa kesal dalam diri renjun terlebih saat pria itu telah mengetahui segala fakta yang terjadi pada jaemin.

-

"tapi bener gak sih mark jaemin udah nikah?" tanyanya penasaran, keduanya sedang duduk makan siang di kantin kantor

"gua gatau, emm gua tau sih tapi gua gak mau bilang aja" sejujurnya memang itu yang sedang terjadi, Mark, lucas dan teman teman jeno bukannya tidak tahu bagaimana keadaan jaemin saat ini hanya enggan saja kalau suatu saat jeno harus kembali dan mengulang cerita yang sama terlebih hubungan jeno dengan hyunjin memang tidak akan bisa benar benar putus.

sebenarnya siapa yang mau terus hidup dalam rasa bersalah yang tidah pernah usai, tapi semua rasa bahwa hal itu adalah hukuman yang tepat untuk Jeno mengingat kesalahannya bukan sebuah kesalahan sederhana yang mampu di maafkan.

"seandainya hari itu lu sekali aja percaya sama apa yang jaemin omongin" desis mark lirih yang entah di dengar atau tidak oleh jeno.

rasa menyesal memang selalu datang di akhir kan, semua juga tahu kalau mungkin saja jeno menyesal karena telah meninggalkan jaemin padahal rasa sayangnya begitu besar pada pria manis itu.

keduanya ada dalam perasaan egoisnya masing masing, yang satu masih berusaha mencari tahu tentang sesuatu yang dirinya pikir masih belum usai, sedang yang satu lagi masih denial dengan rasa sakit yang sebenarnya di buatnya sendiri dengan menghindar padahal banyak kemungkinan untuk mereka kembli bersama.

sore ini sepulang kerja jeno datangi rumah ibunda Jaemin berusaha keras untuk menemukan dimana Jaeminnya.

namun yang ia dapati hanya bel tanpa balas.

semua sudah terlalu terlambat untuk kembali, tapi sejujurnya jeno hanya ingin meminta maaf kalau kalau masih ada urusan yang belum selesai dengan jaemin, yang dirinya sendiri juga tidak pernah tahu bahwa mereka sebenarnya tidak akan pernah selesai.

-

"papa inget yang kemarin kita mau lari pagi?" johnny mengangguk sambil meletakkan cangkir kopi panas yang  barusaja di sesapnya kembali ke atas meja.

"ji kan telfonan sama ayah, tapi paa-" ucapannya terputus karena jaehyun meletakkan toples cookies yang barusaja di belinya kemarin.

"tapi, ayah lagi sama cowok" johnny tersenyum penuh syarat yang entah jisung juga tak paham maksudnya.

"terus?" tanya johnny penasaran

"terus, jisung gak asing sama namanya, soalnya ji pernah baca kaya surel gitu yang sampe ke emailnya ayah yang di pake sama ji buat sekolah dulu waktu sma itu namanya sama" johnny membiarkan jisung untuk tetap bercerita tanpa menyelanya.

"di surel itu namanya lee jeno, dan temen ayah kemarin namanya juga jeno" senyum johnny menyusut menyadari apa yang baru saja jisung ceritakan, pandangannya bertemu dengan jaehyun sama sama dalam keadaan bingung.

"uncle jeno yang temen ayah sama lee jeno yang ngirim surel ke email ayah, itu orang yang sama kan pa?" dan jawaban dari pertanyaan itu tak pernah sekalipun jisung dapatkan baik dari johnny maupun dari jaehyun.


TBC

sorry for lates verry late update guys.

akunku sempat error gabisa di buka gitu :(

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 28, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PLEASE - NOMINWhere stories live. Discover now