Aku dan senja

1.4K 48 0
                                    

"Kamu di mana?" Mama angkat bicara ketika aku menerima panggilan telepon darinya.

"Di tempat biasa, Ma. Sebentar lagi Tari akan pulang." Aku memasukan handphone ku kedalam saku seragam ku.
Sampai bertemu besok lagi, tunggu aku.

"Kenapa tidak bilang kalau kamu pulang telat, kalau tau gini kan tadi mama bisa suruh abang kamu jemput. Sudah tau searah, kenapa tidak bilang." Mama langsung nyerocos ketika aku tiba di rumah.

Aku hanya bisa mengangguk, kalau aku terus mengelak mama, urusannya akan lebih panjang lagi. Jadi, lebih baik aku diam.

Oh ya, namaku Mentari Senja. Dari nama belakang ku kalian pasti sudah bisa menebak kalau aku sangatlah menyukai senja. Aku masih kelas 2 SMA di Jakarta. Dan hobiku adalah membaca buku, mendengarkan lagu, dan menikmati senja. Aku mempunyai seorang kakak laki-laki, Embun Pratama namanya. Mama adalah seorang single-parent, Ayah pergi meninggalkan kami ketika aku masih berumur 13 tahun karena kecelakaan.

Kalian tahu, Ayah yang mengenalkan ku kehidupan di tata surya ini, dan dari semua yang ada di dunia ini, yang paling ku suka adalah senja.

Senja, waktu ketika matahari akan meninggalkan kita, meninggalkan kita untuk sementara waktu dan membiarkan bulan untuk mengeluarkan sinarnya di malam hari. Senja sangat menenangkan, hangat, dan romantis. Kalau aku diberi satu permohonan yang dapat di wujudkan, aku akan meminta untuk melihat senja terindah yang pernah ada di dunia ini dengan orang yang kucintai. Itu akan menjadi momen paling terbaik yang pernah ada selama di hidupku.

Aku, Kamu, dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang