when you're not sober

796 93 12
                                    

warnings: detailed sex scene

"Alih-alih merayakan natal bersama keluarga suamimu, kau malah datang ke apartmentku yang kumuh ini?" Pria itu, Park Chanyeol, menunjuk pria lain didepannya dengan gelas wine.

"Aku tidak percaya kepada Tuhan." Kata pria berkulit porcelain, Oh Sehun, sambil mengepulkan asal rokok dari mulutnya. "Untuk apa aku merayakan hari kelahiran Tuhan yang tidak pernah aku percayai?"

"Aish, sewaktu kecil kita pergi ke gereja yang sama." Kata Chanyeol sambil terkekeh. Tangannya dengan cekatan menuangkan wine, lalu dengan waktu yang singkat ia menelannya sampai habis.

"Apartmentmu tidak kumuh sama sekali." Kata Sehun. Ia berjalan perlahan menuju meja makan, lalu menunjuk botol wine yang sedari tadi digenggam Chanyeol.

"Hyung, tuangkan aku minuman." Katanya, dengan wajah sok imut yang membuat Chanyeol mual. Tetapi pada akhirnya, Chanyeol tetap menuangkan sedikit. Hanya sedikit, karena Sehun sangat payah dengan minuman beralkohol.

"Tsk." Sehun menatap sebal kearah Chanyeol, lalu meneguknya dalam satu detik.

"Kudengar Tuan Kim mengadakan jamuan natal yang mewah. Bukankah rasanya sayang sekali jika kau melewatkan momen bersama keluarga konglomeratmu itu? Suamimu juga pasti sangat kecewa. Mengapa memilih untuk datang kesini? " Ujar Chanyeol. Terdengar terburu-buru, dan nada suaranya seakan meminta jawaban.

"Aku bosan playing-pretend di rumah itu. Yang aku lakukan seharian hanya duduk manis dan tersenyum kepada para tamu, seperti putri dalam dongeng saja. Bahkan putri dongeng jaman sekarang memberantas kejahatan alih-alih hanya duduk manis diam termangu." Jawab Sehun. Talking nonsense, if one could say.

"But people are dying to be in your position." Kata Chanyeol.

"Tujuh tahun lamanya aku terus seperti itu. Sangat menyedihkan." Sehun menggelengkan kepalanya sambil memainkan puntung rokok diatas asbak. Chanyeol merebut kedua benda itu, lalu ia meletakannya diatas kulkas.

"Jika suamimu mencium bau rokok dari tubuh dan pakaianmu, kau bisa terkena omel. Bukankah kau pernah mengatakan kepada Jongin kalau kau sudah berhenti merokok?" Kata Chanyeol sambil tersenyum. Sehun mencibir, sambil melipat kedua tangannya didepan dada. Kepalanya pening, dan kedua pipinya menghangat. Mengapa ia sangat cepat mabuk?

"Kau bertingkah seolah kucing melihat anjing." Kata Sehun. Nada bicaranya yang mengejek, dan tatapannya yang sangat merendahkan. Chanyeol benci mengakui bahwa itu semua terkadang mengintimidasinya.

"Kau dan suamiku bersahabat. Lagipula, Jongin bukanlah orang yang tegas seperti itu." Kata Sehun sambil mengibaskan tangannya. Senyum dan tawa itu. Jongin sangat beruntung karena ia bisa menikmati itu semua kapanpun, semaunya.

"Kau mabuk." Kata Chanyeol memecah keheningan. Sehun tersenyum, lalu ia menggelengkan kepalanya pelan.

"Hyung, aku belum mabuk. Tubuhku cepat bereaksi, tapi aku bersumpah aku belum mabuk." Katanya. Ia menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri, sebelum Chanyeol sempat bertanya, Sehun menggapai remot tv.

"Ingin menonton Love Actually?"

***

Sehun menguap lebar. Film baru berjalan kurang lebih dua puluh menit, tetapi ia merasa pening, lelah, dan mengantuk. Acara natal sialan, keluarga sialan, Kim Jongin sialan! Geramnya dalam hati. Padahal moodnya sedang dalam kondisi baik dan ia ingin bersenang-senang sebentar, tetapi sepertinya rasa kantuk itu mengalahkan pertahanan dirinya. Ia menolehkan kepalanya untuk melirik Chanyeol disebelah kanannya. Pria itu menatap lurus ke televisi, sambil sesekali menggapai keripik kentang dan mengunyahnya.

When You're Not SoberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang