17. Mereka Benar-benar Sibuk

Start from the beginning
                                    

Bang Yeosang🤫
|Mingi kamu bercanda?

Bang Jongho🍎
|Tumben sekali Yeosang hyung ikut chat di grup, biasanya hanya menyimak saja😁

Bang Yeosang🤫
|Ya karena aku rindu Aurora❤

Bang Mingi:v
|Tidak aku benar-benar terharu, aurora sangat baik, dia mengkhawatirkan kita😭

Bang Wooyoung😑
|Apakah kamu menangis hyung?

Abang-abang aku so sweet sekali❤|
😭
Aku jadi terharu seperti Bang Mingi|
😭😭

Bang Yunho⬆
|Tidak, mingi sama sekali tidak menangis

Bang Hongjoong💵
|Kamu menangis ra?

Iya aku menagis!!😭😭|

Bang San🗻
|Aurora aku meneleponmu, tolong jawab panggilannya

Wiil you be my friend~ mmm oeo~

Yap, benar aja, Bang San nelepon aku. Tapi ini bukan nelepon biasa, ini video call. Jariku agak gemetar untuk ngusap layar HP untuk ngangkat teleponnya. Ini adalah pertama kalinya aku teleponan sama Bang San sejak mereka debut.

Muka Bang San muncul di layar HPku. Dia senyum. Senyum yang sama, tapi matanya ga bisa bohong. Tatapannya memperlihatkan bahwa dia lelah, tapi sebisa mungkin Bang San tutupi. Mataku terfokuskan dengan rambut Bang San, merah. Baru kali ini aku melihat abang-abang mewarnai rambut mereka.

"Hai manis," sapa Bang San dari layar.

"Abaaaaangg!! Aku rinduuu!! Huaaaa!!!" air mataku keluar lagi.

"Haha, kamu masih menangis Ra? Aku juga sangat merindukanmu, benar-benar merindukanmu adikku."

Tangisanku makin jadi karena denger kata-kata manis dari Bang San.

"Masih mau menangis, hm?"

"Hiks, abaangg!!"

"Iya Aurora, kenapa, hm?"

Aku ga jawab. Aku benar-benar rindu banget sampai aku ga bisa berkata-kata.

"Masih mau menangis? Aku ingin menghapus air matamu, tapi bagaimana bisa, haha. Hei, jangan menangis, kamu benar-benar cengeng, Ra. Benar-benar tidak berubah sejak dulu."

"Ih, Bang San ngeselin!"

Bang San ketawa karena liatin aku yang nunjukin muka kesel dengan muka yang sembap.

"Hei San hyung, kamu sedang menelepon Aurora?" terdengar seperti suara Bang Wooyoung.

"Iya, aku meneleponnya. Lihat, dia sedang menangis. Wajahnya sangat lucu, hahaha," jawab Bang San sambil ketawa ngejek aku.

"Hai Aurora, aku merindukanmuuuuu!!!" seru Bang Wooyoung dari sebrang sana.

Awalnya tangisanku udah reda, tapi liat Bang Wooyoung tadi, air mataku jatuh lagi. Ini belum semuanya. Serindu itu aku sama mereka.

"Aku akan memanggil yang lain," Bang Wooyoung pergi keluar dari ruangan Bang San.

"Kamu menangis lagi Aurora? Haha, sudahlah mari kita berbahagia hari ini, ya walaupun kita tidak bisa bertemu secara langsung, tapi apa salahnya? Ayo tersenyum, kamu akan terlihat lebih cantik jika kamu tersenyum adikku," ujar Bang San.

Aku coba senyum.

"Nah, seperti itu, cantik," Bang San tersenyum melihatku senyum. Lesung pipinya itu bikin fangirl meleleh. Pantes si Naya bucin sama abangku yang satu ini.

Hmm, kalau aku bilang aku pernah video call sama Naya, apa dia bakal percaya? Kayaknya engga deh, ntar aku dibilang kebanyakan halu. Rasanya mau aku rekam video call aku dengan abang-abang saat ini, tapi itu bakal mengganggu privasi mereka.

"AURORAAAAAA!!!" kayaknya itu teriakan Bang Mingi.

Nah kan benar, mukanua udah nongol di layar.

"Apa kabar Ra?" itu suara Bang Hongjoong.

"Aku baik Bang, aku rindu kalian semuaa!!!" oke sekarang aku nangis lagi.

"Lah, kok kamu menangis lagi Ra?" tanya Bang San.

"Itu Aurora sedang terharu!" cibir Bang Yeosang.

"Haha, kamu memang tidak berubah Aurora, kamu benar-benar suka menagis, haha," kata Bang Jongho.

Akhirnya hari itu aku habiskan dengan bertelponan dengan abang-abang. Saling melepas rindu. Mumpung abang-abang sedang tidak memiliki jadwal hari ini.

Aku bercerita banyak hal. Apa pun itu. Dari cerita tentang ayah dan ibu yang menjadi Atiny, Naya yang bucin sama Bang San sampai lupa sama pacarnya, hari-hari aku di sekolah, sampai Bagas pun aku ceritakan. Aku benar-benar rindu momen ini.

Satu pertanyaan yang aku tanyain ke mereka.

"Abang, aku ingin bertanya."

"Silakan."

"Apakah orang-orang tahu kalau kalian semua adalah saudara sepupu? Jika mereka tidak tahu, apakah mereka akan diberi tahu?"

"Itu akan menjadi rahasia kita, hehe."

●●●

Makasih untuk vote dan komennya.

Mohon maap kalo ada salah. Maaf kalau ada typo, salah kata, dan salah penggunaan tanda baca.

Hehet.

Sepupu - AteezWhere stories live. Discover now