• confession •

5.2K 658 61
                                    

*BGM ; Joy - Introduce Me a Good Person*


Enjoy!




"Bersulang!"


Bunyi nyaring terdengar setelah delapan gelas soju itu saling bertubrukan di udara.

Ahh~

Desahan nikmat keluar begitu saja akibat sensasi panas, manis dan pahit yang menyatu pada soju itu melewati kerongkongan Huang Renjun. Si manis bertubuh mungil yang saat ini sedang merayakan acara perpisahan satu tahunnya bekerja di salah satu perusahaan design yang lumayan besar di daerahnya tersebut.


Setelah puas menegak gelas soju ke dua miliknya, Ia segera menyandarkan tubuhnya pada dinding bermotif kayu di kedai tersebut, lalu memfokuskan atensinya pada manajer favoritnya yang selalu membantu Renjun dari awal bekerja di perusahaan itu.



Pemuda yang diam-diam Renjun sukai selama satu tahun itu benar-benar tipikal Renjun sekali.


Kulit tan yang nampak eksotis, berkilau dan seksi. Rahang tegas yang mungkin mampu merobek apapun bila tak sengaja bersentuhan. Tawanya yang secerah matahari, yang secara otomatis dapat menular dan membuat orang sekitar jadi ikut bahagia.

Apalagi, saat ini manajernya itu sedang menggunakan kemeja berwarna hitam polos dengan area lengan kemeja tersebut yang digulung. Wow, Renjun hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika pikiran jorok lewat di pikirannya itu.


Ah, bukan itu saja sebenarnya. Caranya dalam membantu Renjun dari mulai pertama kali menginjakkan kaki di kantornya, bagaimana ia mampu menenangkan Renjun yang menangis frustasi kala pekerjaannya dikatai tidak becus oleh bosnya, dan hal-hal kecil lainnya yang mungkin menurut orang lain tidak penting namun berharga bagi Renjun.


Hal-hal kecil itulah yang menumbuhkan rasa kagum, perlahan berkembang menjadi rasa suka.

Sebenarnya, teman-teman kantor Renjun sudah tahu hal ini.
Renjun itu, tipikal yang ketika ia menyukai seseorang, maka akan terlihat sekali. Seperti kertas yang transparan. Mudah ditebak.

Hanya saja, entah Donghyuck yang memang tidak peka, atau pura-pura tidak peka pun Renjun tidak tahu.


Dan lagi, menyadari bahwa ini adalah hari terakhirnya bekerja di perusahaan desain tersebut membuat Renjun merasa sedih, mengingat artinya dia tidak akan melihat wajah tampan Donghyuck lagi yang setiap harinya melewati kubikel Renjun sambil bertanya bagaimana hari Renjun atau apakah ada yang perlu dibantu dan sebagainya.


Hah ...



Apa yang kira-kira harus Renjun lakukan agar bisa terus melihat manajer favoritnya itu?





Bagaimana kalau menjadi kekasihnya?





"Kekasihku? Donghyuck, ya?" Gumam Renjun keras tanpa sadar.




"Ya? Renjun-ah, dagingnya sudah matang. Kau tidak mau memakannya?"
Suara lembut pemuda tan yang memanggilnya itu membuyarkan lamunannya.



Wajah Renjun memerah ketika sadar bahwa rekan kerjanya yang lain menertawakannya yang ketahuan bergumam sembari memandangi manajer mereka. Ia mendengus sebal sambil menggosokkan sideburns di dekat telinganya. Suatu hal yang biasa ia lakukan ketika merasa grogi atau salah tingkah.



hyuckren playlist ✔️Where stories live. Discover now