• the interview •

4.5K 600 118
                                    

*play this mulmed first as a backsound~

Inspired from a filo au on twitter by : doyoungnism



🍂🍂





Interview singkat yang dilakukan pria dengan rambut sewarna coklat di depan media itu sungguh melelahkan. Bukan hanya melelahkan raganya, tapi juga batinnya.


Lee Donghyuck, keluar dari ruang interview dengan langkah gontai, tanpa bertenaga. Seakan terkuras habis energinya, ia terduduk sebentar pada salah satu anak tangga di halaman gedung rumah sakit tempatnya bekerja.

Setelah merasa tenaganya cukup terisi, dengan pandangan kosong ia berjalan menuju trotoar di depan rumah sakit sembari tangan kanannya melambai guna menghentikan laju taksi yang lewat ke arahnya, kemudian menaikinya dan tidak lupa menyebutkan tujuannya kepada si supir taksi.


Selama perjalanan, pandangan Donghyuck kosong. Ia hanya melamun dan menghadap keluar jendela, menatap langit kelabu yang nampak mendung. Alunan lagu di radio yang terputar didalam taksi tersebut pun nampak tidak dihiraukannya.




"Sudah sampai, Tuan."



Suara sang supir taksi menyentak Donghyuck dari lamunannya. Segera ia mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikannya kepada supir taksi tersebut. Lalu berterimakasih setelahnya, sebelum akhirnya keluar dari mobil tersebut dan menutup pintunya. Membiarkan mobil taksi tersebut menghilang dari lapang pandangnya.

Donghyuck berbalik, kemudian menatap gerbang tinggi yang berada didepannya, masih dengan tatapan kosong miliknya.

Ia tidak langsung melangkah ke dalam.

Dirogohnya tiga lembar seribu won yang berada di dalam saku jaket hitam miliknya. Kemudian, berjalan ke arah seorang nenek tua yang selalu berada di depan gerbang tersebut.


"Kau kemari lagi anak muda?" Sapa nenek tua itu. Seperti sudah hafal dengan pemuda di depannya ini. Segera saja sang nenek si penjual bunga memberikan satu buket bunga Lily putih yang selalu dipesan pemuda berkulit tan dihadapannya.


Donghyuck hanya membalas sang nenek dengan senyuman seadanya. Kemudian, memberikan tiga lembar seribu won yang tadi diambilnya kepada sang nenek sambil tangan yang satunya menerima sebuket bunga Lily pemberian si nenek.

Setelah mengucapkan terimakasih, Donghyuck segera melangkah masuk kedalam gerbang putih raksasa di hadapannya. Berjalan lebih dalam.






🍂🍂








"Hai, bitch. Aku kembali lagi sayang."


Donghyuck terkekeh. Sudah lama sekali ia tidak mengeluarkan panggilan itu kepada terkasihnya.


Sunyi.


Tidak ada jawaban yang dilontarkan dari yang terkasih.


Donghyuck menghela napasnya perlahan. Kemudian memasang senyum terbaiknya kembali.


"Hari ini, aku menghadiri sebuah interview singkat. Mereka bertanya, kenapa aku masih saja melajang? Padahal kan aku sangat tampan." Ucapnya sambil terkekeh geli.


hyuckren playlist ✔️Onde as histórias ganham vida. Descobre agora