Zayn Malik Love Story - The Unexpected (6)

310 3 0
                                    

lanjuttt guys ,,pasti pada penasaran yah :pp

HAPPY READING GUYS

Dan tamparan itu sukses mendarat di pipi kanannya. Menyisakan jejak merah dan meninggalkan perih yang semakin membekas dalam hatimu.

Kau menggigit bibir kuat-kuat. Air matamu akan tumpah lagi. Tidak, kau harus menahannya. Kau tak mau tetesan bening itu keluar di hadapan lelaki ini. Kini, kau tak mau lagi terlihat lemah di hadapannya.

Tapi ia bergeming. Entah mengapa raut mukanya mengatakan bahwa ia menerima tamparanmu dengan ikhlas. Jelas, amarah tak terlukis sedikitpun pada air mukanya meresponmu yang menamparnya. Ia mungkin merasa.. pantas menerima tepukan bertenaga dari telapak kirimu itu.

Kau yang melihatnya terdiam tak merespon akhirnya bermaksud pergi meninggalkannya. Kau butuh waktu untuk menerima kenyataan ini. Kau butuh waktu untuk mengenyahkan permainan bodoh ini. Dan sekarang, jalan terbaiknya adalah menjauh dari lelaki di hadapanmu. Menjauh dari permainan tak masuk akalnya hingga membuatmu nyaris gila.

Tapi belum satu langkah kau pergi lelaki itu mencengkram pergelangan tangan kananmu. Memaksamu berhenti beranjak darinya. “Let me go.” Ucapmu serak. Kau berusaha melepaskannya dengan mengibaskan tanganmu. Tapi cengkramannya semakin ia kuatkan. Teramat kuat hingga membuatmu merintih kesakitan. “It hurts. Let me go, Zayn…” Pada akhirnya pertahananmu runtuh. Sekujur tubuhmu menegang. Tanganmu bergetar kehilangan tenaga. Kristal itu turun lagi tanpa sempat kau kendalikan.

Lalu Zayn memutar tubuhmu menghadapnya. Melihatmu tertunduk dengan air muka kacau yang seperti ini membuat hatinya seolah tersayat pisau tajam dari segala sisi.

“I’m sorry.” Gumamnya lirih penuh sesal. Kau tak menjawab. Masih sibuk dengan senggukanmu. Untuk sesaat kalian terdiam. Seperti ingin mengucapkan sesuatu tapi terhalang oleh sesuatu yang lain. Tapi kau tahu, inilah saat yang paling tepat bagimu menumpahkan seluruh kekesalanmu padanya. Pada lelaki di hadapanmu ini. Kau menghirup nafas dalam-dalam, menghapus air matamu cepat, mengangkat kepalamu dan berkata…

“You! You’re cruel Zayn! You’re evil! You’re crazy! You made me worried! You made me feel stressed! You messed up my day! You frustrate me that I feel like dying!  You should not do that stupid thing! Don’t you think how will I be? Don’t you think how panic I’ll be? Don’t you think if it really happene-..” ucapanmu terhenti. Emosimu mencapai puncaknya. Batinmu makin perih. Kau menundukkan kepalamu lagi. Membiarkan genangan kecil di bawah kelopak matamu terjun bebas dari tempatnya terproduksi.

Kau tak mau melanjutkan kalimat itu. Kau tak mau membayangkannya. Yang paling penting kau tak mau itu benar-benar terjadi. Pada akhirnya, tertuanglah seluruh kekhawatiran, ketakutan, kesedihan, kekecewaan dan kecemasan berlebihmu pada Zayn. Masih dengan iringan bulir-bulir air mata ketak-berdayaanmu. Tapi entah mengapa, sepertinya apa yang kau lakukan sekarang tidaklah cukup. Makianmu pada Zayn belum memuaskan hatimu. Semuanya seperti tak berbanding dengan apa yang kau rasa.

Anehnya, kau kehilangan kata-kata. Kau tak bisa berucap banyak. Entah mengapa, hatimu merasa lega melihat Zayn di depanmu, tapi.. Amarah itu masih ada.

Zayn masih bergeming menatapmu. Tak peduli dengan kekesalan dan kemarahanmu yang terlontar dari bibirmu. Dia masih.. menunggu. Menunggumu unutk benar-benar mengeluarkan seluruh perasaanmu.

Kau bermaksud untuk memarahi Zayn lagi. Dengan satu kata yang amat dibencinya. Satu kata yang tak pernah terucap dari bibirmu maupun bibirnya. Satu kata yang-sejujurnya-tak pernah mewakili perasaanmu padanya. Satu kata yang.. akan keluar jikalau kau benar-benar tak menyukai hal itu. Dan kaupun bergumam..

“I hate you..” tapi kau tahu benar, hatimu belum puas menggumamkannya. Kau perlu meneriakkannya. Supaya Zayn benar-benar tahu bawa kau sangat kecewa dengan perlakuannya. Karena itu kau mengangkat kepalamu dan meneriakkan.. “I HATE YOU. I HATE YOU, Z-” dan kelima jemari kanannnya merapat menyentuh pipi kirimu cepat. Menelungkupkanmu ke dalam kehangatan tangannya. Perlakuannya memaksamu untuk menengadahkan kepalamu lebih tinggi lagi akibat dorongan lembut jemarinya.

Zayn Malik Love Story - The UnexpectedWhere stories live. Discover now