Bab 16

381 24 6
                                    


Sebuah mobil hitam terparkir di gerbang taman. Cho Ahra yang ada di balik kemudi memperhatikan keadaan taman yang lumayan sepi sementara pria yang duduk dengan bibir mengerucut itu makin berdehem kesal. Kyu Hyun baru memejamkan mata saat kakak perempuannya itu heboh menarik dirinya menuju garasi dan memaksanya naik mobil. Sepanjang perjalanan Kyu Hyun tidak berhenti mengomel dan sebagai balasannya Ahra memukul kepalanya berkali-kali.

“Noona, sebenarnya kita mau kemana?”

“Kau ini cerewet sekali.” Ahra meledek, kalau tidak ingat Rhae Hoon adalah orang yang berjasa atas kesembuhannya maka ia lebih memilih berendam di air hangat ketimbang mengurusi kisah cemburunya seorang Cho Kyu Hyun pada kekasihnya. Aissh, memualkan.

“Kau yang menyebalkan. Aku ini pria yang sedang galau, menurutmu dengan pergi ke taman aku akan merasa lebih baik? Memangnya aku anak TK?”

Cho Kyu Hyun, mulutmu itu benar-benar ya!

“Turunlah, kekasihmu terluka. Dia sekarang ada di taman ini. Karena ingin ke rumah kita dia mengalami kecelakaan.”

“Apa? Kenapa tidak bilang dari tadi?” Buru-buru Kyu Hyun membuka pintu mobil dan menerjang jalanan sunyi. Ahra terkekeh pelan, sedang galau katanya? Astaga mana ada pria galau yang sedang marah langsung berlari pada gadisnya? Ahra pikir rencananya akan berhasil untuk mendamaikan mereka.

Ah, tapi rupanya gadis itu salah! Kini Kyu Hyun mengepalkan tangannya kuat-kuat. Jika beberapa jam lalu ia melihat Rhae Hoon berada di sebuah ruangan bersama Dong Wook maka kali ini ia melihat dengan mata kepalanya sendiri jika gadis yang mengaku hanya mencintainya itu tengah memeluk pria bermarga Park itu. Emosi pria berkulit putih pucat itu mencapai ubun-ubun, giginya bergemerutuk keras-keras. Bukannya menjauh ia malah memilih kian mendekat, seolah menjadi penonton gratisan. Astaga!

“Bagus sekali, tidak hanya sekali. Tapi dua kali dalam sehari dan itu bersama dua pria yang berbeda.” Kyu Hyun melipat tangan di depan dada dan menyeringai lebar, sudah bagus ia tak mengeluarkan sumpah serapah andalannya.

“Kyu Hyun!” Rhae Hoon menjauhkan tubuh dari Jung Soo dan segera heboh menggapi Kyu Hyun. Tapi  pria itu menggeleng perlahan, sudah cukup hatinya sakit hari ini. Dia benar-benar mengerikan saat sedang marah. Apapun alasannya, meski Jung Soo adalah kakak Rhae Hoon namun Kyu Hyun tak terima gadis itu bersentuhan dengan pria lain barang seujung kuku pun.

“Oppa, aku harus mengejarnya. Maaf aku harus pergi.” Rhae Hoon berpamitan pada Jung Soo yang masih mematung, sesungguhnya Jung Soo ingin membantu namun jadwal pesawatnya tinggal setengah jam lagi. Pria itu hanya mengangguk dan membiarkan Rhae Hoon berlalu, toh dia menganggap Rhae Hoon sudah dewasa. Ia membiarkan gadis itu mengejar punggung Kyu Hyun yang kian menjauh sambil memungut ransel besar di tanah.

Jung Soo menatap sekeliling, belum pergi saja ia merasa sudah merindukan Seoul.

***

Sepasang suami istri nampak terburu-buru meninggalkan bandara, dengan menumpang taksi keduanya lalu menuju rumah sakit dimana Dong Wook dirawat. Tuan Lee Kwon Jun tampak menelepon seseorang dan sesekali mengangguk mengerti.

“Suamiku, apa Dong Wook baik-baik saja?” tanya sang istri penuh kekhawatiran, perempuan cantik itu merasa bersalah karena sudah membebankan tugas besar pada putera tirinya itu.

“Mereka bilang putera kita hanya terlalu lelah dan butuh istirahat. Itu saja,”  jawab Tuan Lee setenang mungkin. Ia meremas jemari istrinya, mencoba menenangkan. Butuh setidaknya setengah jam mencapai rumah sakit, dan betapa sumringahnya pasangan itu ketika selesai membelah jalanan besar Seoul dan mencapai tempat tujuan mereka. Setelah berjalan mencari tahu letak kamar Dong Wook dan menelusuri lorong demi lorong akhirnya mereka menemukan sebuah kamar VVIP yang didiami Dong Wook. Keduanya tersenyum lega saat membuka pintu ruang rawat dan menemukan sang anak tengah tertidur pulas.

The Sparkling Of Love ✔️Where stories live. Discover now