Bab 12

466 33 6
                                    

Cicitan burung kecil mengawali pagi Rhae Hoon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cicitan burung kecil mengawali pagi Rhae Hoon. Ada semacam kebahagiaan yang menyeruak dari dalam hatinya saat ini. Dengan bersemangat ia mengayuh sepeda, menjalani rutinitas paginya dengan segaris senyum yang menghiasi bibir manisnya, setelah menyelesaikan pekerjaanya ia memutuskan pergi ke rumah sakit jiwa, menemui Ahra.

Langkahnya terhenti saat melihat kakak perempuan Kyu Hyun itu tengah asyik memainkan biolanya di taman. Lagi, sebuah melodi mengalun indah dan kini tengah menjadi pusat perhatian para perawat dan dokter di tempat itu. Iringan tepuk tangan membahana tatkala lagu klasik yang dimainkan Ahra selesai, malu-malu gadis itu membungkukkan dirinya kepada para penonton yang menyemut di sekitarnya.

“Apa aku kehilangan banyak berita dr.Shim?” tanya Rhae Hoon pada Changmin yang entah sejak kapan sudah berdiri di sampingnya. Pria tinggi itu lalu memasukkan tangannya ke dalam saku jubah putih.

“Apa kau begitu penasaran?’’tanya Changmin santai.

“Tingkat penasaranku sudah menjelang level mengkhawatirkan.”
Changmin terkekeh geli, ia masih menatap dalam pada Ahra yang tengah berjalan ke arah mereka. ”Aku dan Ahra ada kejutan untuk Kyu Hyun.”

“Apa? Kau dan Ahra Eonni? Kejutan? Apa maksudmu Seongsangnim?” Rhae Hoon menautkan kedua alisnya tak mengerti sementara Changmin hanya menyunggingkan senyum kecil yang membuat Rhae Hoon mendengus kesal.

*** 

“Appa, kau percaya padaku ‘kan kalau aku bisa menyelesaikan semua ini dengan baik?” Kyu Hyun mengusap figura sang ayah yang terpajang manis di meja kerjanya.Ia tengah bergelut dengan beberapa dokumen dan sekarang merasa penat meskipun hari masih pagi. Lelaki berkulit putih itu lalu memejamkan matanya, menghirup banyak oksigen agar masuk ke dalam paru-parunya yang terasa kering. Usahanya tak sia-sia karena setelah itu ia merasa jauh lebih segar. Setelah itu ia teringat Rhae Hoon dan makin merasa tenang.
Kwang Joo berdiri di hadapan Kyu Hyun, pria tua itu sudah berdiri di sana sejak lima menit yang lalu.

“Tuan Muda,” sapanya
memberanikan diri setelah berputus asa karena kehadirannya tak juga disadari oleh Kyu Hyun.

“Oh!” Kyu Hyun tersentak setelah sapaan ketiga. “Sejak kapan Ahjussi ada di sini?” tanya Kyu Hyun setelah semua kesadarannya terkumpul.

“Baru saja.”

“Ada apa?”

“Aku membawa beberapa nama yang Anda minta Tuan Muda.”

Kyu Hyun menerima beberapa dokumen yang ia minta semalam, kening pria itu bertaut setelahnya.

“Ahjussi yakin mereka orang-orang itu?”

‘’Sangat yakin Tuan Muda’’
Kyu Hyun tersenyum miring, ia lalu memerintahkan sekretarisnya  memanggil beberapa orang yang dia yakini sudah membuat perusahaan Appa-nya itu mengalami kemunduran.

*** 

Pria berkacamata hitam dengan jas abu-abu yang melekat sempurna di tubuhnya itu melenggang santai di antara banyak orang yang berlalu lalang di sekitar bandara. Ia lalu memasuki mobil yang ditugaskan untuk mnjemput kedatangannya dari Jerman. .Ia mengeluarkan ipad-nya lalu memulai berselancar di dunia maya. Tak lama rupanya ia menerima beberapa e-mail dari seseorang dan tersenyum simpul saat melihat wajah seorang gadis terpampang manis d ilayar touch screen miliknya.

The Sparkling Of Love ✔️Where stories live. Discover now