Prolog

383K 8K 216
                                    

Alanta Olivia Maxsean gadis kelahiran Jakarta yang sudah lama menetap tinggal di sana pada saat duduk di bangku sekolah menengah atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alanta Olivia Maxsean gadis kelahiran Jakarta yang sudah lama menetap tinggal di sana pada saat duduk di bangku sekolah menengah atas. Dia gadis belasteran Indonesia dan Amerika. Alanta adalah seorang gadis ceria yang tidak terlalu suka memikirkan tentang cinta yang sekarang gadis itu pikirkan adalah membahagiakan orang tua dan menghabiskan masa muda dengan mencari pengalaman baru.

Anak dari konglomerat terkaya seasia yang tidak suka memanfaatkan kekayaannya untuk tujuan yang dia inginkan. Alanta juga anak yang sangat cerdas, baik, dan periang namun sedikit boros.

🥀🥀🥀

"Apa!!!" Teriak Alanta menatap kedua orang tuanya tak percaya. Membuat kedua orang tuanya terjolak kaget seraya mengusap dada.

Untung gak jantungan batin Olivia mommy Alanta.

"Mom and dad mau jodohin tata?" Sambungnya lagi dengan wajah memerah karena kesal.

Kedua orang tuanya serempak menganggukan kedua kepalanya sebagai jawaban. Alanta memutar bola matanya jengah.

Oh yang benar saja! Batinnya kesal.

"Seriously! Tata baru pulang dari new York tapi kalian langsung mau jodohin tata!" Keluhnya.

"Listen to me ok baby!, Kita tak akan memaksa, hanya saja Dad ingin kamu pendekatan dulu dengan nya"

"Lalu?"

Saat Max akan menjawab pertanyaan sang anak, langsung di potong oleh istrinya.

"Jika kalian cocok kalian menikah" sambung Olivia.

"I don't care Mom Dad, itu sama saja perjodohan" ucap Alanta lalu beranjak dari duduknya dan pergi menuju kamar dengan hati kesal. Ia butuh ketenangan.

🥀🥀🥀

Pagi ini matahari sudah bersinar cukup terang, sinarnya tengah mencoba menerobos masuk kedalam kamar melalu jendela yang masih di tutup oleh tirai panjang.

Seorang gadis terbangun dari tidurnya. Lalu beranjak dari kasur Queen size nya ke lantai 1 rumah milik orang tuanya.
Tiap-tiap anak tangga ia turuni dengan tergesah-gesah.

"Mom Dad!" Teriak Alanta memanggil kedua orang tuanya.

Tiba-tiba saja seorang wanita paruh baya menghampirinya.
"Tuan dan nyonya baru saja pergi ke bandara" ucap orang itu sopan.

"Bibi tau kemana mereka pergi?" tanya Alanta kepada asisten rumah tangga kepercayaan keluarganya yang sudah lama bekerja untuk keluarga Maxsean dan dia sendiri adalah warga negara Indonesia.

"Mereka pergi ke Singapura nona, ada sedikit masalah di hotel yang ada di sana"

"Kapan mereka pulang?"

"Saya tidak tahu, nona" jawab bi Minah sopan.

"Terimakasih infonya" Alanta tersenyum ramah kepada bi minah lalu kembali ke kamarnya untuk melancarkan aksinya yang sudah sesuai perhitungannya kemarin. Sebenarnya ia sudah tau jika kedua orang tuanya akan ke Singapura karena kemarin saat ingin mengambil minum kedapur Alanta tidak sengaja mendengar percakapan kedua orang tuanya.

Alanta baru saja selesai mandi ia sudah bersiap-siap untuk melancarkan aksinya, seraya menggeret koper keluar kamar.
Saat ia menuruni anak tanggang ada beberapa pelayan yang ingin membantu, tapi gadis itu tolak.

"Gapapa kok bi minah, tata bisa lagian gak berat" ucapnya.
Bi Minah langsung mengangguk. Tapi dia sedikit heran mau kemanakah anak majikannya ini.

"Non mau kemana?" Tanya bi Minah.

"E-ehm mau nyusul mom dad ke Singapura!" berbohong Alanta.

"Tapi bibi gak boleh kasih tau mom sama dad ya kalo misalnya mereka telpon, bilang aja Alanta ada di rumah. Tata mau bikin kejutan sama mereka. Oke bi" sambung Alanta. Yang langsung dapat anggukan cepat oleh bi Minah.

Alanta melenggang pergi keluar rumah, menunggu seseorang yang sudah ia hubungin tadi. Cukup lama Alanta menunggu di luar gerbang sampai security-nya menawarkan untuk menunggu di dalam saja tapi memang dasar Alanta keras kepala ia lebih memilih menunggu diluar gerbang.

Sebuah mobil Audi putih berhenti tepat di hadapannya berdiri saat ini.

Seorang pria keluar dari mobil membantu Alanta menaruh kopernya di bagasi belakang mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria keluar dari mobil membantu Alanta menaruh kopernya di bagasi belakang mobil.

"Kenapa kau lama sekali?" Tanya Alanta sedikit kesal.

"Kan aku sudah bilang aku sedang bersama mama ku" jawabnya tak mau di salahkan.

"What ever!" Ucap Alanta acuh, lalu masuk kedalam mobil, dan duduk di kursi sebelah pengemudi. Pria itupun ikut masuk lalu menjalankan mobilnya menuju bandara.

Baru saja awal perjalanan mereka sudah berdebat.
"Kau bukannya berterima kasih karna ku tolong, malah mengacuhkan aku" seru pria itu tetap fokus pada jalanan.

"Terima kasih Gerald kau memang sepupu Ter the best yang pernah ada" seru Alanta seraya memaksakan wajahnya seakan-akan sangat berterimakasih pada Gerald.

Gerald langsung tersenyum bangga karena di puji oleh sepupu terdekat nya ini.
"Gerald gitu loh!" Alanta hanya memutar bola matanya malas.

Tak lama akhirnya mobil milik Gerald pun berhenti tepat di depan Terminal 2 keberangkatan. Pria itu awalnya ingin mengantar Alanta sampai berangkat tapi Alanta menolak, ia langsung menyuruh agar Gerald langsung pulang saja.

Sejujurnya Gerald sedikit curiga pada Alanta, biasanya ia jika berpergian tidak akan bawa baju sebanyak itu, karena Alanta lebih memilih membeli yang baru namun sekarang gadis itu membawa koper aneh sekali. Tapi ya sudah lah Gerald tak ingin mengambil pusing.

"Bye Ge thanks ya" pamit Alanta seraya melambaikan tangan ke arah Gerald. Mobil yang di tumpangi pria itu pun langsung pergi meninggalkan bandara.

Gadis itu melenggang masuk kedalam terminal bandara dengan senyum misterius.
.
.

masayusahill

Masih banyak kisah yang belum terungkap.

on my way (Crazy Bos) END, TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang