Suatu hari saat bapak sedang ada dirumah. Kami kedatangan seorang saudara yang sepertinya sangat amat berharga untuk mama, hari itu sangat sibuk, selain harus mencoba seragam sekolah baru, aku juga harus mandi pagi-pagi karena katanya akan ada teh Lala datang.
Dan tibalah teh Lala yang mama sebut-sebut itu, ia datang bersama mamanya juga, dan terlihatlah bagaimana suasana yang hangat berlangsung.
Saat mama, bapak dan mama nya teh Lala berbincang-bincang di ruang tamu, aku mengajak teh lala masuk ke kamarku. Aku menarik tangannya.
"Ayo teh kesini, Aku punya seragam baru. Kata mama, aku mau sekolah TK mulai Minggu depan"
Dia mengangguk saja sambil tersenyum.
Lalu ku coba seragamnya itu sambil ku lihat cermin, dan di cermin aku lihat teh lala dibelakangku sambil senyum. Tiba-tiba saja aku berfikir
"Wajahku sama teh lala sangat sama persis" dalam hatiku. Sambil terus ku lihat wajahku dan kemudian kulihat wajah teh lala dan akhirnya langsung ku lepas seragam baru itu.
Sejak saat itu, aku selalu berfikir bahwa banyak wajah yang sama di dunia ini.
Sampai teh Lala dan mamanya pulangpun Aku tetap bertanya-tanya
"Kenapa wajahku dan teh Lala bisa sama persis"
"Apakah teh Lala juga menyadari itu?"
"Apakah mama dan bapa tau soal ini?"
"Oh... Apa jangan-jangan alasan mama sangat antusias kepada mereka, itu karena wajah teh Lala mirip denganku?"
***
YOU ARE READING
KETIKA MATAHARI TERBENAM
Non-FictionKisah Sorang Anak kembar yang terpisah dari orang tua dan saudara kembarnya. Hidupnya tak menentu ketika Orangtua Asuhnya Cerai. Lalu dengan terpaksa ia hidup dalam beberapa asuhan, berpindah dari satu rumah ke rumah lain. Namun saat dirinya meny...
