Bersama mama & Bapak

108 5 1
                                    

Suatu malam yang indah aku dan bapa pergi ke warung untuk mendapatkan beberapa camilan, digendongan bapak, aku sangat merasa hangat, kasih sayangnya yang lembut, tutur katanya, hatinya, dan kepeduliannya pada siapapun yang mebuatku berdecak kagum punya seorang bapak sepertinya.

Pada malam itu, perbincangan kecil dimulai, saat aku yang berada digendongan bapa sambil melihat rembulan,

"Bapak, jalannya jangan cepet-cepet, lihat bulannya sedang ngikutin kita"

"Lily,... bukan bulan yang ngikutin kita, tapi kita yang ngikutin bulan. "

"kenapa jadi kita yang ngikutin bulan pak? Lily lihat kok, tuh.. bulannya ngikutin. Lihatt pak.. lihat"

"Lily, bulan itu saaaaangat besar, namun karena keberadaan bulan sangat jauh, diangakasa sana, jadilah bulan terlihat kecil oleh kita. karena jarak kita ke bulan itu sangat jauh."

"Oh begitu ya pa"

Senang rasanya punya orang tua seperti Bapa & Mama. Aku serasa menjadi mawar yang terpelihara ditaman, Bapakku selain hebat dia juga penyayang, mama juga seorang cerdas dan penyayang. yang laah.. walaupun sedikit over protecive tapi aku sangat bahagia. Bagaimana tidak. Semua keinginanku selalu mereka wujudkan. Pengen baju, boneka, jalan-jalan, dan lain sebagainya. Hanya satu yang tidak pernah mereka wujudkan, yaitu ketika aku ingin selalu ada bapak dirumah. Itu tak pernah terjadi. Kerena bapak harus kembali kerja ke jakarta.

Setiap seminggu sekali bapa pulang ke rumah kecil kami, paling lama itu seingat aku cuman 3-4 hari saja bapak dirumah.

Pernah suatu hari ketika bapak harus pergi kembali ke jakarta, namun aku melarang bapak pergi sambil menangis, kemudian bapa bilang,

"Sudah nangisnya Ly, bapakk gak akan pergi kemana-mana, akan terus main bersama lily disini"

perlahan bapak membuatku tenang, membawaku main, menggendong ku pergi jajan ke warung, hingga aku merasa tidak takut lagi bapak pergi. Dengan riangnya aku bermain, tanpa ku sadar ternyata bapak mulai melangkah ke dapur, dan aku langsung teriak.

"Bapaaaa"

"Sebentar saja Ly, bapa pengen ke kamar mandi"

Sudah lama, kira-kira satu jam. Bapak belum kembali

"Mama... Bapak kemana sih? Kok ke kamar mandinya lama sekali"

"Mungkin bapa sakit perut Ly" Kata mama

Karena rasa penasaranku. Aku langsung periksa ke kamar mandi, aku buka pintunya. Ternyata disana tak ku lihat bapak. Kemudian aku sadar, dikamar mandiku ternyata ada pintu keluar menuju kebun. Dan saat itu aku baru tau, kalo bapak sebenarnya sudah pergi.

Sejak saat itu, setiap minggu sore aku selalu menunggu bapak pulang. didepan rumah sambil menangis ditemani senja.

KETIKA MATAHARI TERBENAMWhere stories live. Discover now