Nyanyian jangkrik lenyap jua,tiba malam
Usik mimpi dipangkal kepala, meminta waktunya untuk bicara
Sambil bergumam semacam lagu, terdengar awam
Bagi petang yang masih saja bungkam, pasrah anak adam tak lelap juga
Jemarinya sibuk menari,
Kepalanya penuh terisi
Perutnya terasa kosong, cukup menyenangkan dinikmati
Senyumnya tertarik berseri-seri
" aku kangen, dianya sibuk dan gak peka~"
" buatin aku puisi ya~"
Maka lembaran kertas mulai penuh coretan hati
Senyumnya tampak pasrah kali ini
Kelebat bayangmu tiba-tiba saja datang
Memelukku yang belum lelap oleh malam
Terjaga menunggu kabar, bak segelas miras yang belum kau sulang
Sembari berharap suaramu kusua dari telepon genggam
Malam makin petang, ditatapnya bintang yang meremang
Awan sekedar aksara tak bertuan
Berbaring ia diatas ranjang, sibuk menata ulang
Hati yang rindunya sendirian
YOU ARE READING
festival perasaan
Poetryyang tersimpan dalam dada, yang kau ajak bicara yang kau diamkan yang kau rayakan entah dalam balutan sesal atau ruah dalam kegembiraan