|| Chapt 10 ||

298 17 1
                                    

Hai all Voment ceritaku yaa.. beri aku semangat buat ngelanjutin cerita ini :'( cukup vote aja kaalo gmau komen pliss :D Tnks~:3

-----------

"Kemana saja kau selama ini?"tanyaku yang berdampingan dengan justin. Ia tidak melihatkku melainkan melihat keatas langit tanpa membuka mulut. susana menghening diantaran kita.

-FashBack justin-

"Jangan kau dekati lagi adikku bajingan! jika dia ada didekatmu,maka ia akan celaka!"

"Im sorry carl!! i cant! dia adalah pupuk kehidapanku sekarang!"

"kau harus!" carlo menancapkan pedangnya dileher justin. justin meneteskan air mata.

"berikan aku waktu untuk mengucapkan selamat tinggal padanya."

-Flashback off-

"Nothing" justin menggeleng dengan muka yang sedih. aku menatapnya lebih dalam.

"Hey! ada apaa!!" tanyaku menongak kearah wajahnya. "apa yang kau sembunyikan?"

Justin berdiri dari duduknya dan menggeleng.

"kau mau kemana?" tanyaku ikut berdiri.justin membelakangiku.

"Haha.. aku haus saja" jawabnya meninggalkanku sendiri. aku tau just menyembunyikan sesuatu dariku. tapi apa?.

Aku terduduk saat ia meninggalkanku perlahan dan memikirkannya. ada apa ini? wajahnya tidak seperti biasa..

-------------

Didalam kamar,aku menatap kelinci yang dulu pernah just berikan padaku. aku terus memikirkannya. kuputuskan aku menghubunginya.

tuuut--tuuutt---

'Nomer yang anda tuju sedang tidak aktif---'

"AKH!" aku menggeram kesal. tidak seperti biasa nomernya tidak aktif. kmbali aku membanting badanku diatas tumpukan kasur dan memejamkan mata—

Tok tok tok...

Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarku. aku cuek dan pura-pura tidak dengar suara itu.

Tok tok tok...

Suara itu terdengar lagi untuk yang kedua kalinya.tanpa bangun dan membuka mataku aku hanya mampu berkata "Who's that?" aku sedikit berteriak dengan malas.

"Its me,Carlo" ia membalas dengan nada tinggi juga dari balik luar kamarku. ia masuk dengan sendirinya dan mendapatiku terkulai malas diatas ranjang. "Whts wrong?"

Aku bangkit dan duduk dipinggiran ranjang dengan disusul carlo yang mendatangiku. "Huuhhh" aku menghela nafas berat dan kasar.

"Hey" ia memanggilku lagi dan memegang tanganku erat seakan akan ia tahu apa yang ada diotakku. Aku menatapnya dengan kosong.

"Nothing" kubanting kasar badanku keatas kasur dan menatap langit langit kamar. "HUUHHH....Apa salah aku mencintai vampire?" bisikku pada diri sendiri dengan pelan.

"Yes." tiba tiba carlo menjawab sesuatu yang tidak kutanyakan. dan aku tau dia dengar apa yang aku bicarakan beberapa detik lalu.

"Apa?" aku menatapnya dengan nafsu dan sedikit tersingung. ia berdiri dari duduknya

Ia menatapku dan tersenyum manis. "tidak ada" ia menarik kakiku yang terkulai dan lari dari kejaranku. kubalas senyumnya dan menunjukkan gumpalan tanganku padanya seolah olahaku akan menghajarnya. dan kembali.kurebahkan tubuhku diatas kasur dan menarik selimutku sampau menutupi seluruh wajahku dan tidur.

-------

Gimana? gak menarik ya? Vote aja kali uda cukup kok :'3 makasih respon kalian semuaa :33

The Glory of the VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang