|| CHAPTER 5 ||

351 8 0
                                    

"bagaimana keadaannya?--" terdengar olehku sebuah suarasuara yang samar samar ditelingaku,kucoba mbuka mataku tapi itu sedikit sulit. remang remang kulihat suasananya 'dimana aku?' ucapku dalam hati. sesuatu mengganjal dihidungku perlahan kuusahakan mataku untuk terbuka lebar. samar samar kulihat seorang lelaki berpakaian coklat berdiri berhadapan dengan lelaki berjubah hitam dengan tangan yang siap memukul pria berjubah itu. ia sepertinya berteriak pikirku yang belum jelas apa yang mereka bicarakan. dan sekarang mataku terbuka setengah. " Karlo?" panggilku dengan nada pelan dan jelas itu adalah karlo saudara laki lakiku. dua pria itu adalah karlo dan justin. keduanya menatapku dan hanya karlo yang menghampiriku sedamgkan justin hanya menatapku dan menundukkan kepalanya. terlihat wajahnya terlihat sedih dan kecewa. "karlo? aku dii?--" ucapku yang terputus

"kau baik baik sajakan adik kecilku?" tanyanya meremat tanganku dan menciumnya dalam genggaman. aku hanya mengangguk dan kembali menatap justin-dia menghilang.

"kemana dia?" tanyaku yang mencari keberadaan justin. "Justin?" panggilku.

"dia itu jahat ann!!" seru karlo menghalangi pencarianku.

"apa maksudmu?"

"dia menggigitmu hingga kau seperti ini" jawabnya dengan nada kecewa dan marah.

"Tidakk karlo! Kau salah!!" Seruku menyakinkan karlo dan ingin menjelaskan apa yang terjadi.

"aku tidak salah ann" karlo tidak percaya.

"dia menyelamatkanku dari racun ular!!" bentakku dengan wajah yang butuh kepercayaan. iapun menundukkan kepalanya dan menggengam tanganku lebih erat lagi. lalu ia berdiri dan mencium keningku.

"KARLO!" sentakku dan memegang tangannya. "percayalah! dia menolongku dari kematian!!" ujarku menarik tanganya yang hendak berlalu dariku. ia hanya mengganguk dan berusaha melepas tangannya dari genggamanku. "karl.. kaa---" iapun pergi entah kemana.

"annabel?" panggil seseorang dari balik pintu. dan aku melihat kembali pintu itu.

"ayah?" seruku dan duduk dari tidurku. ayah menghampiriku san memelukku cemas.

"kau tidak apa apa kan?" tanyanya mengelus pipiku dengan lembut dan kasih sayang.aku hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

"Ssh..." aku mendesis karna kakiku merasa sakit saat ini.

"jangan banyak bergerak,kakimu masih dalam proses penyembuhan" ujar ayah tersenyum dan memegang kakiku. "sebenarnya apa yang terjadi?" tanyanya padaku.

"Ah.. em.." aku gugup mau mengatakan pada ayah,aku takut ia juga tidak mempercayaiku. "justin menyelamatkanku ayah!" dan aku memberanikan diri untuk bercerita yang sebenarnya. "jangan salahkan dia,aku yang membawanya ketaman,dia meninggalku karna aku tidak suka seseorang menatapku saat makan,,," dan akupun menceritakan kejadiannya dari awal dan ayah hanya mengangguk.

"Oh,baiklah" lagi lagi ayah juga meninggalkanku sendiri dikamar itu.

"ayah percaya padaku?" tanyaku kurang yakin. ia hanya mengangguk saja. dan aku terdiam. tak lama setelah ayah keluar,beberapa temanku dari dunia manusia dan vampire berhamburan datang menjengukku dan itu membuatku sedikit terhibur walau tidak ada justin~.........

****

The Glory of the VampireWhere stories live. Discover now