"Ibaratkan kayu yang di paku pake palu, kayunya pasti bakalan berlubang. Sekalipun pakunya di cabut lagi, pasti masih menyisakan bekas lubang yang sama. Jadi maksud mama, kamu kalau ngomong sama orang hati-hati, siapa tahu kata-katamu bisa nyakitin banyak orang tanpa kamu sadari." - Mama.
Aku nulis chapter ini karena aku mau minta maaf. Bukan hanya dalam rangka Idul Fitri, tapi semua kesalahan yang pernah aku lakuin, sengaja dan yang nggak disengaja. Ataupun perkataan yang pernah bikin kalian sakit hati. Aku minta maaaaaf yang sebesar-besarnya.
Aku juga mau ngucapin selamat Hari Raya Idul Fitri untuk yang merayakan. Minal aidzin wal faidzin, dan--sekali lagi--mohon maaf lahir dan batin
-Dyandra Benziverta-
YOU ARE READING
Journal
Non-FictionBuku ini dibuat karena yang punya akun terlalu males ngambil diary-nya yang ngga tau kemana, plus, dia males banget nulis tangan soalnya tulisannya kaya ceker ayam.
