Part 17

7.3K 303 0
                                    

Setelah acara resepsi pernikahan selesai Ghaisan dan Nadia membantu membersihkan rumah orang tua Nadia setelah itu mereka berdua pamit pulang ke rumah mereka berdua. Ghaisan memang sudah membangun sebuah rumah 2 tingkat tidak terlalu besar tapi sangat nyaman. Ghaisan membangun rumah itu 3 tahun yang lalu dengan menggadaikan SK PNS nya di bank.

Malam pertama...

Sayang...

Ucap Ghaisan sambil memeluk tubuh Nadia dari belakang. Ghaisan meletakkan kepalanya di atas bahu Nadia.

Yes, Sir. Ocean...

Sayang, kalau di rumah jangan panggil Sir. Ocean ya? Panggil kak Ghaisan aja ya? Atau panggil hubby aja?

Iya kak.

Kak Ghaisan bantuin kamu cuci piring ya?

Iya kak.

Ghaisan pun melepaskan pelukkannya dan membantu Nadia mencuci piring sehabis mereka berdua makan malam tadi. Saat azan Isya mereka berdua sholat Isya dan sholat sunah berjamaah.

Sayang, kamu nggak capek kan?

Nggak kak.

Boleh ya malam ini kita melakukan malam pertama?

Iya kak.

Ucap Nadia malu-malu. Ghaisan pun meletakkan tangannya di atas kepala Nadia setelah itu Ghaisan membacakan doa di atas ubun-ubun Nadia.

I Love You, Nadia Azzahra My Wife...

I Love You Too, Ghaisan Samudera Altamis My Hubby...

Ucap Ghaisan dan Nadia sambil tersenyum dan saling memandang. Ghaisan pun perlahan-lahan mencium kening, kedua mata, hidung, kedua pipi dan bibir Nadia dengan lembut. Mereka berciuman untuk pertama kalinya. Ghaisan dan Nadia berciuman lagi dan lagi.

Ghaisan menggendong tubuh Nadia dan membaringkannya di atas tempat tidur mereka. Perlahan-lahan Ghaisan membuka satu persatu pakaian Nadia. Nadia pun membantu Ghaisan membuka pakaiannya. Ghaisan pun membuka pakaiannya sendiri. Setelah itu Ghaisan menutup bagian bawah tubuh mereka berdua dengan selimut. Malam itu Ghaisan dan Nadia melakukan hubungan suami istri untuk yang pertama kalinya di bawah hujan deras membasahi bumi.

Pagi harinya...

Ghaisan menatap wajah istrinya yang sedang tertidur lelap di sampingnya. Tidak lama kemudian perlahan-lahan Nadia membuka matanya dan melihat wajah suaminya yang tersenyum manis padanya.

Pagi sayang...

Pagi kak...

Cup...Ghaisan mencium bibir Nadia dengan lembut, Nadia pun membalas ciuman Ghaisan.

Bangun yuk, kita mandi wajib dulu sebentar lagi azan Shubuh.

Iya kak.

Nadia pun berdiri dengan memakai selimut menutupi tubuhnya. Tiba-tiba dia meringis menahan rasa sakit di bagian kemaluannya. Ghaisan yang melihat Nadia menahan rasa sakit segera menggendong tubuh Nadia dan membawanya ke dalam kamar mandi. Mereka berdua mandi wajib di dalam kamar mandi bersamaan.

Setelah itu mereka berdua sholat Shubuh berjamaah. Ghaisan dan  Nadia bersama-sama memasak sarapan pagi, membersihkan rumah, mencuci pakaian, mencuci piring dan lain-lain.

Sayang, nanti kamu nggak usah masak siang ya? Hari ini jadwal kita ngedate berdua seharian. Kita makan, nonton, shopping dan sholat di mall aja.

Iya kak.

Nadia dan Ghaisan pun ngedate berdua. Mereka berdua berjalan di mall sambil saling merangkul dan berpegangan tangan. Saat makan siang pun mereka berdua suap-suapan. Saat menonton film di bioskop pun Nadia menyandarkan kepalanya di bahu Ghaisan dan Ghaisan pun selalu memegang tangan istrinya dengan mesra. Ghaisan dan Nadia membeli gantungan hp, gantungan kunci, gelang, jam dan baju serba couple dan langsung memakainya.





Yes, Sir. Ocean (1-18 End).जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें