Part 11

7.1K 341 0
                                    

Januari 2018...

Waktu berjalan dengan begitu cepat tidak terasa 3 1/2 tahun pun berlalu. Di pagi hari di sebuah SMU seorang wanita cantik berhijab berjalan di koridor-koridor sekolah sambil tersenyum dan sesekali menatap ke arah kelas.

Beberapa murid-murid laki-laki yang sudah datang ke srkolah yang sedang mengobrol dan bercanda di koridor, menggoda wanita tersebut tetapi wanita tersebut hanya tersenyum ramah pada semua murid laki-laki itu. Wanita muda berhijab tadi terus berjalan menuju ruang guru dan masuk ke dalam ruang tersebut. Di ruang tersebut memang tidak ada siapa-siapa karena wanita muda berhijab tersebut datang terlalu pagi.

Ya Allah, apakah keputusanku tepat untuk kembali ke Jakarta? Apakah keputusanku tepat untuk memilih mengajar di SMU ini? Apakah dia masih mengajar di sekolah ini?  Apakah aku siap jika aku bertemu lagi dengannya? Apakah kini dia hidup bahagia dengan istrinya? Apakah dia sudah memiliki beberapa anak dengan istrinya? Apakah rasa suka, rasa sayang dan rasa cinta di hatiku nanti akan bertambah besar padanya saat kita akan menjadi rekan kerja? Apakah mungkin rasa suka, rasa sayang dan rasa cinta aku akan hilang saat aku tahu bahwa dia benar-benar bukan milikku tetapi milik wanita lain?

Ucap wanita muda berhijab tersebut di dalam hatinya sambil berdiri di depan meja kerjanya dan kembali mengenang masa-masa indahnya saat dia pernah berada di dalam ruang tersebut.

Assalammualaikum...

Ucap seorang pria yang membuyar kan lamunan wanita muda berhijab tersebut.

Waalaikumsalam...

Ucap wanita muda berhijab tersebut sambil berbalik melihat ke arah sumber suara. Wanita muda berhijab dan pria yang mengucapkan salam tadi sama-sama terkejut saat mata mereka berdua bertemu. Mereka berdua saling menatap dengan tatapan kerinduan yang begitu besar terpancar di kedua mata mereka masing-masing.

Tanpa mereka berdua sadari butir-butir air mata jatuh di kedua pipi mereka masing-masing. Pria tadi mendekat ke arah wanita muda berhijab tadi. Pria tadi ingin sekali memeluk tubuh wanita muda berhijab tadi. Tapi dia sadar karena wanita muda berhijab tadi bukan muhrimnya.

Saat mendengar beberapa derap langkah kaki dari arah pintu ruang guru, pria dan wanita muda berhijab tadi langsung menghapus air mata yang jatuh di kedua pipi mereka masing-masing.

Assalammualaikum...

Ucap beberapa guru yang mulai berdatangan. Pria dan wanita muda berhijab yang ada di dalam ruang guru tadi segera menjawab salam secara bersama-sama. 

Waalaikumsalam...

Nadia Azzahra, siswi dengan nilai tertinggi se Jabodetabek tahun 2014.

Ucap seorang guru wanita. Nadia pun langsung mencium punggung tangan guru wanita tersebut.

Iya bu Tuti ini Nadia Azzahra murid ibu dulu. Bu Tuti apa kabar, sehatkan?

Pasti, ibu senang kamu mau mengabdi di sekolah kamu dulu.

Iya bu, mohon bimbingannya ya bu.

Wow Nadia, sekarang sudah pakai hijab dan tambah cantik aja. Saya tidak menyangka kamu menjadi seorang guru seperti bapak dan guru-guru lain. Kamu apa kabar Nadia?

Ucap seorang guru pria sambil mengulurkan tangannya di depan Nadia. Nadia pun mencium punggung tangan gurunya yang berumur 50 tahun tersebut.

Alhamdullilah pak Budi, Nadia sehat.

Welcome, Nadia...

Yes, Sir. Ocean...

Yes, Sir. Ocean (1-18 End).Where stories live. Discover now