Again part 2

4 1 0
                                    

Kang Jae Jin (Jason)

Aku benar-benar bosan dan mengantuk. Semalam, aku  tiba di rumah hampir jam tiga dini hari dan haus kembali bangun jam tujuh. Dan, pelajaran dosen mister entah siapa di depan sana, sungguh membuatku ingin tidur saja. Ini benar-benar tidak bagus. Aku bukan mesin atau robot, aku butuh istirahat. Dispatch sungguh tidak main-main. Untuk apa dia merecoki kuliahku? Ah, amta-mata portal gosip itu sungguh luar biasa. Setelah sanggup mengendus hubungan Lee Seung Gi dengan Yoona, mereka mengungkap hubungan Nickhun dengan Tiffany. Dan, sekarang adalah mengungkap jadwal kuliahku yang bolong-bolong. Bukankah ini ketimpangan berita?
Tunggu... apa di sekelilingku ada mata-mata Dispatch? Siapa? Mister entah siapa di depan sanakah? Dia memang mencurigakan. Tapi, dia hanya dosen biasa. Apa Jae Hyun? Aku melirik Jae Hyun yang nampak fokus dengan pelajarannya. Pemuda ini sungguh tidak pernah main-main dalam pelajaran. Tapi, wajahnya tampak familiar. Apa dia sungguh mata-mata Dispatch selama ini? Ini mencurigakan. Aku segera menampar kecil pipi kiri untuk membuatku sadar.
“Omo ... sepertinya aku mulai stress,” desisku sambil kembali menguap dan berpura-pura memperhatikan pelajaran yang semakin runyam dan berdengung layaknya lalat di telingaku.
Dan, tiba-tiba saja aku teringat gadis itu. Gadis mungil yang kutemui berturu-turut selama dua hari ini. Gadis yang entah siapa namanya, tapi punya suara menggelegar mengerikan saat mengomel, dia punya mata bulat yang bukan ciri khas gadis korea. Apa dia blasteran? Dan, dia punya senyum yang lucu sepertinya. Meski selama ini dia hanya menunjukkan senyum sinis, tapi aku melihat senyumannya berbeda. Lesung pipi itu. Ada tiga lesung pipi yang terbentuk saat ia membuat bibirnya tersenyum. Satu di sebelah kanan dan dua di sebelah kiri. Itu adalah komposisi yang langka. Entah kenapa, tiba-tiba aku ingin tahu siapa dia.
Aku menarik napas panjang dengan masih memikirkan gadis itu sambil menoleh. Saat itulah, aku menemukan Jae Hyun menatapku datar.
“Ada apa?” tanyaku pada Jae Hyun yang aneh karena menatapku di tengah pelajaran.
“Dosen memanggilmu,” ucapnya singkat. “Sudah tujuh kali dia memanggilmu,” lanjut Jae Hyun.
“Ne?”
Aku menoleh cepat ke arah depan kelas. Tapi, saat itulah aku mendapatkan tatapan dari segala penjuru kelas. Aku melirik mereka lamat-lamat dan merasa begitu konyol. Aku mengerjap kecil sembari menggaruk kepala belakangku, mencoba bersikap tenang meski malu setengah mati. Sial. Benar-benar, sial.

-oOo-

Manajer Yoo mengomel banyak seharian. Proses kembalinya aku kuliah, tidak berjalan baik. Aku mendapat panggilan dari dosen bernama Mister entah siapa dan bersiap menghadapi ujian susulan lusa. Kupingku yang panas, bercampur dengan rasa lelah yang menyergap. Aku menoleh ke arah jendela mobil van dan melihat jalanan ibukota. Pada salah satu baliho, muncul fotoku dan Lena Park yang mengiklankan salah satu produk parfum. Jika dilihat, aku dan Lena terlihat cukup serasi. Yah, Lena memang cantik. Tapi, Aku sungguh tidak tertarik dengannya.
“Ya... kami akan segera sampai di kantor,” kulirik manajer Yoo nampak berbincang dengan seseorang di telepon. Kutebak, pasti direktur Cho Jung Hyun yang menelepon.
Setelah menyurukkan ponselnya ke dalam tas, Manajer Yoo nampak menghembuskan napas panjang sambil mengecek jadwalku.
“Waeyo?” tanyaku.
“Kita akan sedikit terlambat di pembacaan naskah pertamamu. Bos memanggilmu,” ucap Manajer Yoo dengan wajah gusar sekaligus cemas.
Aku mengernyit bingung. Pembacaan naskah pertama untuk daram terbaruku sore ini adalah salah satu acara penting hari ini. Drama baru yang akan tayang di slot selasa dan rabu menggantikan drama Kill Me, Heal Me ini adalah drama yang hebat. Untuk mendapat salah satu perannya, aku harus bersaing dengan Kim Wo Bin. Jadi, aneh rasanya kalau kami harus sampai terlambat dalam pembacaan naskah pertama ini. Pasti ada sesuatu yang terjadi. Kulihat, Manajer Yoo nampak meminta ijin pada PD Seo Hyuk Min untuk keterlambatan kami. Setelah selesai menelepon, aku menatap Manajer Yoo dengan wajah serius.
“Ada masalah apa?” tanyaku.
Manajer Yoo terlihat gelisah. Perlahan, ia membenarkan letak kacamatanya dan melihatku dengan wajah ragu, “Ada gosip tentangmu,” ucap Manajer Yoo.
“Mwo?”
“Dispatch baru saja merilis berita tentangmu,” ucap Manajer Yoo.
Ah, Dispatch. Baru saja aku memikirkan portal berita itu, dan aku sungguh jadi korban pemberitaannya. Tentang apa lagi, sekarang? Apa Lena Park baru saja bicara yang tidak-tidak?
“Lena Park?” tanyaku setengah menebak.
Manajer Yoo menggeleng, “Ini bacalah,” ujar Manajer Yoo sambil menyodorkan sebuah tablet padaku.
Membaca judul berita yang ada di layarnya, membuatku mendelik dan detik berikutnya membekap mulut tak percaya.
“Woaa... Daebak !”

-oOo-

You Are My StarWhere stories live. Discover now