Chapter 13

1.6K 311 77
                                    

Kematian
Kehidupan
Tidak ada bedanya
Tidak ada salahnya

Kematian
Kehidupan
Yang mana nyata?
Yang mana bernyawa?

=== Brothers===

Chanyeol terbangun dari tidurnya saat mendengar pintu kamarnya terbuka tiba-tiba.

Chanyeol perlahan-lahan keluar dari kamarnya.

Karena kamarnya yang paling dekat dengan pintu keluar, ia mendekati pintu keluar tersebut.

Chanyeol menemukan kunci yang tergeletak di tanah dengan darah yang berada di sekelilingnya.

Chanyeol mengambil kunci tersebut dan membuka pintunya.

Ia melihat tangga menuju ke lantai dasar.

Chanyeol ragu-ragu ingin pergi dan memutuskan untuk menjemput membernya dahulu.

Ia menuju kamar pertama yang paling dekat dengan posisinya, kamar Baekhyun.

Ia mendekati kamar Baekhyun yang sudah terbuka.

Ia melihat Baekhyun yang cekikikan sendiri di kamarnya.

"Baek? Baekhyun? Kau baik-baik saja?"

Baekhyun terdiam. Ia melihat kearah Chanyeol.

Tetapi Baekhyun tidak peduli dan mulai tertawa sendiri lagi.

"Hahaha. Taehyung. Taehyung. Taehyung. Taehyung. Taehyung. Hahaha." Baekhyun terus tertawa.

Chanyeol merasa iba dan ia segera memeluk Baekhyun.

Baekhyun terdiam.

Chanyeol mempererat pelukannya.

"Aku tahu semua ini pasti berat, kau baik-baik saja Baekhyun, aku akan selalu berada disisimu, semuanya akan menjadi baik-baik saja."

Baekhyun masih mematung di tempatnya.

Ia mulai memeluk Chanyeol.

Chanyeol shock dengan perlakuan Baekhyun tetapi ia tetap memeluknya.

"Chan? Chan- Chanyeol! Chanyeol!" Baekhyun ikut mempererat pelukannya pada Chanyeol.

Chanyeol tersenyum kecil.

Taehyung menatap tajam Chanyeol lalu menunjukkan smirknya.

"Ketemu."

=== Brothers ===

Semua orang mematung ditempatnya masing-masing memandang seorang pria berdimple yang terbaring di tanah dengan darah segar di sekitar kepalanya.

Tidak ada yang berkata-kata atau melakukan apa-apa, mereka hanya memandang.

Hingga akhirnya sebuah suara memecahkan kehiningan yang berada di sekitar mereka.

"Halo para hyung. Bosan berada di kamar?" Ucap Sehun lalu mendekati mereka.

"Kai." Bisik Xiumin.

"Kai. Lari." Ucapan Xiumin membuat Chen, Xiumin, dan Kyungsoo lari secepat mungkin.

Sebuah peluru hampir mengenai Kyungsoo tetapi ia menghindar.

Mereka menaiki tangga, melewati kamar Baekhyun yang terdapat Chanyeol dan Baekhyun di dalamnya.

Chanyeol segera menarik Baekhyun keluar dari kamarnya menuju tangga.

Saat semua orang sampai di lantai dasar mereka melihat satu sama lain lalu melihat kearah pintu bawah tanah.

Mereka masih menunggu Kai.

Tetapi yang mereka lihat hanyalah sosok Sehun yang berdiri di pintu bawah tanah.

Ia dengan dinginnya melihat kearah mereka.

Lalu menutup pintunya.

"Kai masih didalam! Kita harus menolongnya!" Ucap Chen.

"Aku akan menolong- agh!" Chanyeol memegang kepalanya.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Kyungsoo.

"A-aku baik-baik saja. Aku- agh!" Chanyeol terduduk di tanah memegangi kepalanya.

"Hahaha Chanyeol bermain! Taehyung bermain! Hahaha! Perang! Perang! Hahaha." Baekhyun tertawa.

Xiumin menghela nafasnya.

"Begini saja. Aku akan menolong Kai. Kyungsoo dan Chen, kalian cari telepon atau kendaraan. Chanyeol, kau dan Baekhyun ikuti Kyungsoo dan Chen." Ucap Xiumin.

Tanpa persetujuan dari yang lainnya, Xiumin berlari menuju lantai bawah tanah.

"Ikuti aku." Perintah Kyungsoo lalu pergi menuju pintu utama. Pintu keluar.

Baekhyun dengan gembira mengikuti Kyungsoo.

"Chanyeol! Chanyeol! Bermain diluar! Taehyung! Chanyeol! Bermain!" Ujar Baekhyun.

Chanyeol bangkit dari duduknya lalu mengikuti Baekhyun.

"Tunggu aku, hyung." Ucap Chanyeol.

Chen terdiam ditempatnya.

"Kalian pergi saja! Xiumin pasti butuh bantuanku." Teriak Chen lalu berlari ke lantai bawah tanah.

"Yak! Chen!" Teriak Kyungsoo.

Kyungsoo mengusap kasar wajahnya.

"Aku berharap mereka baik-baik saja."

=== Brothers ===

Chen berjalan menelusuri lantai bawah tanah yang kosong dengan perlahan-lahan.

Ia tidak melihat siapa-siapa, bahkan mayat Lay sudah hilang.

Tiba-tiba Chen mendengar sesuatu yang terjatuh di koridor.

"H-halo?" Ucap Chen yang menggema di seluruh koridor.

"Pintar Chen, kamu bertanya seperti itu seakan-akan Sehun akan menjawab 'ya, aku disini lagi mengasah pisauku hyung.'" Ujar Chen pada dirinya sendiri.

Seseorang menarik lengan Chen secara tiba-tiba.

"Apa yang kau lakukan disini?!" Bisik Xiumin.

"Aku mau membantumu." Balas Chen.

"Kau bisa mati bodoh."

"Kau juga bisa mati bodoh."

Xiumin menghela nafasnya.

"Baiklah, ayo selamatkan Kai bersama-sama." Ujar Xiumin.

Mereka berdua terus menelusuri koridor hingga menemukan ruangan dimana Kai berada.

Kai diikat disebuah kursi sambil menundukkan kepalanya.

Chen mengawasi sekitar dan Xiumin berlari menuju Kai.

Ia melepaskan tali yang mengikat Kai dengan terburu-buru.

Kai tersenyum menunjukkan smirknya.



To Be Continued^^

Gak nyangka chapter selanjutnya adalah chapter terakhir.

Terimakasih sudah mau membaca dan menunggu sampai sekarang!!

Keep Vomment Guys,

Love you.

вroтнerѕWhere stories live. Discover now