2. Malaysia

211 2 0
                                    


Tiga Bulan sudah Diska bekerja di hotel tersebut dengan resiko sama seperti pegawai hotel lainnya yang masuk kerja pada saat hari sabtu, minggu ataupun libur nasional jika dibutuhkan. Pegawai hotel memiliki jam kerja tidak monoton, selain jam masuk yang berbeda-beda mereka juga harus masuk sesuai jadwal yang telah ditentukan dari awal bulan sekalipun hari itu adalah hari besar. Pengorbanan para pegawai hotel di hari-hari tersebut atau yang sering orang sebut dengan "tanggal merah" itu akan diganti dengan keuntungan libur 2 hari yang bisa digunakan di kemudian hari atau bisa dikatakan cuti tambahan.

Diska mulai menghitung-hitung jumlah cuti tambahannya yang akan diajukan ke Rangga untuk bulan ini tanpa dia sadari ada tamu di hadapannya yang sedari tadi memerhatikannya.

"Hi Diska, are you still busy?" sapa tamu tersebut.

"Oh sorry Mr. Charles. How May I assist you?" Diska langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Haha. You're so cute when nervous. It's okay, i just want you to call somebody to fix the internet connection in my meeting room." jawab tamu yang sudah menjadi langganan rapat di hotel tersebut dengan ramah.

"Alright Sir"

"Thank you Diska"

Diska telah menelepon teknisi tapi belum juga mendapat jawaban tindak lanjut sampai Rangga yang kebetulan giliran kerja pukul sebelas tengah hari datang berbarengan dengan lelaki kulit sawo matang, bercambang dan bertubuh lebih pendek dari Rangga.

"Hai De, ada cerita apa aja hari ini? Ada yang mesti ditindak lanjut gak?" sapa Rangga yang baru datang.

"Belum ada kak, semua masih aman-aman aja" jawab Diska sambil melirik ke arah laki-laki yang jongkok di ujung area kerja mereka sambil mengutak-atik kabel.

Umur Rangga dan Diska tidak terpaut terlalu jauh tetapi Rangga telah berkeluarga sehingga membuat hubungan mereka terasa seperti adik dan kakak.

"Itu siapa si kak yang tadi jalan bareng kakak kesini? kok jutek amat. Aku perhatiin pas masih jauh tadi ketawa-ketawa sama kaka eh pas nyampe sini malah langsung jalan gitu aja, boro-boro mau sapa" tanya Diska

"Oh, itu orang IT ( Information & Technology), katanya tadi nelpon masalah wifi ya?" Jawab Rangga.

"Iya, Mr. Charles bilang sinyal di ruangan Turki jelek. Trus itu orang IT kesini gak permisi, gak basa-basi langsung benerin doang gitu?" Diska menggerutu.

"Dia emang orangnya gitu, tapi baik kok" jawab Rangga menenangkan.

"Jangan-jangan abis ini dia pergi gitu aja" Diska duduk dan mulai mencetak formulir yang tadi dia buat saat Mr. Charles datang.

"Lagi cetak apaan de?" tanya Rangga yang sudah tidak lagi membahas lelaki yang membuat Diska geram.

"Formulir pengajuan libur tambahan buat bulan depan, 3 hari doang kok sama libur yang beneran jadi empat hari deh." pinta Diska yang dibarengi senyum lebar dengan gigi rata diapit.

Tiba-tiba lelaki tadi yang sedang memperbaiki jaringan koneksi internet datang menghampiri Rangga.

"Ga, udah beres ya"

"Oke, makasih ya bro!"

Lalu lelaki itu pergi meninggalkan Rangga dan Diska yang sedang membicarakan jadwal jam kerja untuk bulan depan.

"Kak, emang ada yang salah sama aku ya sampe yang dia tegur cuma kakak doang?" tanya Diska

"Hahaha. Tau deh! Lagian merhatiin banget sih?! Ciyeee naksir yaa?" ledek Rangga.

"Dah ah gausah dipikirin, sini mana formulirnya mau ditanda tangan gak?" Rangga dengan sifat dewasanya yang selalu menenangkan.

"Yes Captain, of course!" jawab Diska ceria.

Luka dan sembuh atau sembuh lalu luka?Where stories live. Discover now