PART 13

1.2K 87 4
                                    

VOTE SEBELUM DIBACA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

VOTE SEBELUM DIBACA

Sejatuh-jatuhnya perpisahan adalah diam dan pura-pura tidak peduli.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, jika dalam hidup terkadang kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tau bahwa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia

Seperti gadis itu, setelah apa yang terjadi beberapa jam lalu, setelah apa yang diputuskan seseorang untuk hubungan mereka, So Eun telah merasakan apa yang namanya keinginan yang terwujud tidak selamanya membahagiakan, terutama jika untuk mendapatkan keinginan itu dia justru menyianyiakan sesuatu yang seharusnya tetap dia jaga.

Seperti gadis itu, obsesi dan dendam membuatnya kehilangan Kim Bum yang seharusnya dijaganya tetap disisinya. Dan setelah pria itu memilih berhenti, yang terjadi justru So Eun kelimpungan. Mendadak kehilangan saat begitu kasar Kim Bum membuang cincin yang sekarang entah di mana.

Memang tidak sepenuhnya dalam dirinya mengatakan menyesal, karena tidak semudah itu dirinya melepas sesuatu yang ditanamnya selama ini hanya karena alasan Kim Bum memutuskannya.

Yang berbeda adalah dirinya kehilangan, rasa sakit yang tadi diungkapkan Kim Bum atas apa yang dilakukannya membuatnya tertampar hebat, rasa cinta yang tadi ditanyakan Kim Bum tentu saja sangat susah untuk dijawabnya

Dia bukan tidak ingin menjawab, dia hanya bingung menjelaskan tentang apa yang dirasakannya.

Dan dia hanya terlalu takut saat dia benar-benar mencintai kembali, dia takut akan merasakan kembali yang namanya keterpurukan seperti yang dulu dirasakannya ketika kehilangan sang ibu. So Eun saja sudah merasa jika dirinya seperti memiliki kutukan tertentu, seolah setiap yang dicintainya akan diambil darinya. Dia hanya takut terluka untuk alasan yang sama.

Namun dibanding dengan rasa takut itu, sekarang dia mulai menyadari justru lebih sakit saat bagaimana lancarnya mulut Kim Bum mengatakan jika dirinya tidak pernah mencintai Kim Bum sama sekali. Air matanya masih saja berjatuhan setelah beberapa jam berlalu, dan masih pada ruangan yang sama. Dicarinya seluruh sudut ruangan itu. Cincin miliknya yang dibuang Kim Bum di sana.

Dia diam, bukan berarti itu jawaban tidak pada semua pertanyaan Kim Bum. Bukan berarti dia tidak ingin merencanakan masa depan dengan pertunangan itu. Dirinya menyadari jika dia memang salah, salah dengan mengabaikan ketulusan Kim Bum, dia salah saat tidak mau menjawab pertanyaan pria itu.

"Jangan hilang"

Tangisnya sendiri di dalam ruangan itu, sibuk mencari keberadaan sang cincin yang justru berbeda dari arti sesungguhnya. Dia sedang mengatakan untuk cincin itu tidak hilang, atau sedang mengatakan jangan hilang pada Kim Bum?

"Andai kau tau. Aku hanya tidak bisa mengatakannya"

Air matanya terus berjatuhan, tangannya bergetar hebat saat menyadari jika lebih dari 4 kali dirinya naik turun lift. Semua itu karena alasan kaca besar di sana terbuka lebar. Besar kemungkinan cincin itu jatuh dari sana. Namun sekian kali dirinya turun naik, namun tetap saja nihil.

FALLIN'Where stories live. Discover now