- G E V A N C I A - 04 -

8.5K 735 81
                                    

- Pesona yang ngak lo sadari itu semakin menyeret gue masuk ke dalam hidup lo -

- Giovani Arnold Aksara -

Satu pelajaran terakhir, Gio memilih bolos ke warung belakang sekolah tempat dia biasa nongkrong dengan Septa dan Aries, sahabat baiknya dalam hal membolos, tawuran juga gosipan. Jangan salah, biarpun cowok, mereka juga harus up to date segala perihal perkembangan sekolah. Sebenarnya sih yang punya info hanya Septa sama Aries kalau Gio cukup menjadi pendengar dan manggut-manggut. Kalau penting ya di simpan kalau nggak ya ngapain dipikirin.

"Gosip coy!!"

Aries yang pertama berkoar setelah mereka duduk di warung kopi. Gio duduk dengan gaya selengeannya. Kaki satu dinaikkan ke atas kursi dan mulut sibuk ngisepin choky-choky. Septa yang baru saja disuguhi kopi panas sama bulek Ani langsung menoleh, "Apaan?"

"Gio lagi suka sama cewek."

Gio mendelik dengan choky-choky yang ada di dalam mulutnya, "Lah kok gue yang jadi di jadikan bahan gosip?"

Aries memutar bola matanya, "Di sekolah yang jadi bahan gosipan utama itu cuma tiga yang lain selingan."

"Pertama?" tanya Septa masih sibuk dengan kopinya.

"Kapan guru-guru rapat dan semua muridnya di anggurkan."

Septa manggut-manggut, "Kedua?"

Aries menarik satu kerupuk koin yang bergelantungan tidak jauh dari wajahnya, "Chelsea hari ini nge-bully siapa?"

Septa terkekeh sedangkan Gio mencibir sambil terus menghabiskan coklat kayak sedotan itu sampai habis.

"Terakhir?"

"Kapan sang casanova menyudahi masa nganggurnya berhibernsi dari cinta ciwi-ciwi sekolah yang sudah siap lahir dan batin mengantri layaknya ngantri sembako."

"Lo kata hati gue beras, gula sama minyak."

Aries dan Septa tertawa membahana membuat bulek Ani di dalam warungnya ikutan memberi pendapat, "Wah kalau den Gio jualan sembako, bulek mau juga ikutan ngantri."

Meledaklah tawa Aries dan Septa bersamaan membuat Gio keki dan melempar bungkus choky-choky yang sudah habis berjumlah sepuluh buah itu bergantian ke mereka.

"Eh..eh tapi seriusan neh. Semua cewek begosip soal elo sama Ros-"

"Geva njir !!! gue timpuk juga lo!!"

"Astaga Gio!! lo posesif amat sih jadi laki. Geva atau Anci atau Rosie atau Belle kan sama aja kali namanya dia tinggal digabung jadi satu."

"Gue banting lama-lama lo ya."

"Oke bos ngak deh. Iya namanya Geva. Susah memang ya ngomong sama cowok posesif kayak elo neh kalau sudah kepincut cewek."

Gio langsung berdiri membuat Aries loncat dari duduknya sambil mengunyah kerupuk koinnya.

"Sini lo kampret!!!"

"Uuuuuu abang Gio kalau marah seraaaam!!!" Aries malah semakin gencar menggoda. Septa sedari tadi sibuk menikmati kopinya tidak peduli.

Setelah kejar-kejaran geli dan menimpuk Aries pake sapatunya beberapa kali Gio duduk lagi di tempatnya tadi dan langsung nyerocos, "Siapa sih yang bilang kalau gue lagi kepincut cewek ? pasti semua ini elo yang mulai kan?"

Gio menunjuk muka Aries yang kembali mencomot kerupuk koin keduanya, "Ya nggaklah. Itukan karena kalakuan lo sendiri."

"Yang mana?" Gio pura-pura bolot.

(TERSEDIA DI INNOVEL/DREAME] G E V A N C I A || END ✔Where stories live. Discover now