- G E V A N C I A - 01 -

14K 939 174
                                    

" Gue kepengen punya hidup normal. Apa itu salah ? "

- Gevancia Rosiebell -

Seminggu setelah MOS SMA Panca Dharma

"Gev, gue tadi lihat kakak kelas yang lo suka itu?"

Geva mengalihkan fokus dari kuah bakso menggiurkan miliknya dan memandang Selly dengan senyuman, "Nino maksud lo?"

"Siapa lagi? Cuma dia kan yang lo perhatikan dari awal MOS?" Selly tersenyum lalu menghabiskan segelas es teh manisnya. Geva menelan bakso bulatnya sebelum mengajukam rentetan pertanyaannya.

"Ketemu dimana? Makin ganteng aja kan? Dia lagi ngapain?"

Selly, teman baru baru Geva di sekolah berdecak dan menjauhkan mangkuk dan gelasnya yang sudah kosong, "Ganteng sih tapi kok kesannya serem ya?"

"Serem gimana? Ngaco ah!! Itu namanya cowok cool."

Selly menggeleng, "Wajahnya kelewat ngak ada ekspresinya sama sekali. Elo kok bisa sih suka cowok model begituan? Gue mah mending bang Akbar. Ganteng, murah senyum, baik , ketua osis lagi."

Geva berdecak, "Dia tipikal cowok playboy. Gue mah ogah. Gue suka yang beda."

"Nino memang beda sih karena dia nyeremin," kekeh Selly membuat Geva melotot dan mencubit lengan temannya itu lalu tertawa bersama.

Semua murid SMA Panca Dharma sedang menikmati istirahat siang. Kantin dan koridor penuh oleh murid-murid yang asyik makan dan mengobrol heboh. Geva mengedarkan pandangannya seraya tersenyum.

Akhirnya setelah tiga tahun dalam mode invisible menjalani masa SMP nya, Geva mulai memasuki masa-masa SMA nya. Dia tidak berharap banyak. Baginya yang terpenting, dia bisa sedikit menjadi dirinya sendiri dan menjalani masa SMAnya dengan membaur. Sejak dulu , dia sudah membayangkan bagaimana serunya menjadi anak SMA.

Masalahnya di rumah tidak akan menghalanginya untuk merasakan hal itu. Walaupun dia masuk sekolah yang lumayan mahal ini dengan bantuan beasiswa tapi dia tetap bahagia. Apalagi memiliki teman yang baik seperti Selly.

Geva melihat Selly sibuk dengan ponsel canggih miliknya sambil tersenyum-senyum sendiri membuat Geva jadi ikut tersenyum. Sejak awal cewek cantik di hadapannya ini sudah mengikutinya ke sana kemari. Ketika ditanya kenapa dia mau berteman dengan Geva bukannya dengan yang lainnya yang sudah jelas bukan berasal dari keluarga berantakan dan kekurangan seperti dirinya, jawaban cewek itu membuatnya tertegun.

"Gue bisa lihat kalau elo bisa dipercaya. Gue sudah jengah berteman dengan sesesorang yang memakai topeng. Ngakunya sahabat tapi ada maunya. Kalau senang dia ngikutin , kalau susah dianya ngak tahu kemana."

Geva tahu kalau Selly pasti memiliki kenangan buruk akan sahabat-sahabatnya dulu. Dilihat dari wajah sendunya saat mengatakannya.

Geva selama ini tidak pernah punya teman seperti Selly. Cantik, modis, pintar dan berkepribadian. Teman Geva selama ini hanya buku diarynya, MP3 yang berisi ribuan lagu miliknya yang selalu berhasil mengusir kesepian dan foto ibunya.

Sekarang, bisa memiliki Selly sebagai teman barunya yang menyenangkan, membuat Geva menganggap bahwa ini adalah awal yang baik untuk awal masa SMA nya. Geva berharap bahwa kehidupan sekolahnya setidaknya bisa mengurangi kepedihannya karena memikirkan ayahnya serta masalah-masalah mereka selama ini.

BRAKK !!!

Geva berjengit kaget begitupula Selly yang langsung menoleh ke sumber suara yang berasal dari beberapa meja di depan mereka. Seorang cewek cantik yang Geva kenali sebagai primadonanya SMA Panca Dharma dan ketiga dayangnya sedang berhadapan dengan beberapa murid junior yang sudah nampak pucat pasi.

(TERSEDIA DI INNOVEL/DREAME] G E V A N C I A || END ✔Where stories live. Discover now