Signore ~ 9

2.8K 257 14
                                    


Jumpa lagi dengan gue *siapaygnyariin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jumpa lagi dengan gue *siapaygnyariin. Oke, ketemu lgi sma Signore. Cieee Sig-Misaka ketemu ga ya di chapter ini? Langsung aja deh baca..........

Happy Reading^^

"Apa kau tidak mempunyai kain hitam?"

Itu kalimat pertama yang di ucapkan Misaka pada Zelitta setelah sadar dari pengaruh obat. Gadis itu bahkan belum membuka matanya, meskipun telah sadar. Padahal setahu Zelitta orang-orang dominan membuka mata lebih dahulu saat sadar. Atau setidaknya menggerakkan anggota tubuhnya. Kedua hal itu sama sekali tidak Zelitta lihat sejak menunggui sahabat lamanya.

Selain dari itu, Zelitta sama sekali tidak menyadari sejak kapan Misaka sudah sadar.

Meskipun banyak mengeluh di dalam hati, Zelitta bergerak cekatan mencari kain hitam, yang ia yakin akan digunakan untuk menutupi mata kiri Misaka. Kesibukan Zelitta mencari kain hitam menajamkan pendengaran Misaka.

"Tidak ada." Zelitta menyerah mencari. Sangat tidak mungkin menemukan kain hitam di tempat kecil yang hanya tersedia sedikit barang.

"Hutan," gumam Misaka spontan.

"Apa? Bagaimana?" Zelitta menoleh, melihat sahabat lamanya sudah membuka matanya.

Misaka bergerak untuk duduk di atas dipan. Dia menepis pelan Zelitta yang ingin membantunya mengambil posisi duduk. Rupanya Misaka masih belum mau menerima Zelitta kembali. Lagipula bukan hal sulit bagi Misaka untuk pergi dari tempat ia berada saat ini. Jadi tidak akan ada untung dan ruginya meladeni Zelitta.

Scott masih belum sadar entah sudah berapa lama.

"Ini hari ke berapa?"

"Eh?" Zelitta tergagap. "Hari ke-20 bulan ke-6."

"8 hari, ya?"

"Apa?"

Misaka mendengus. "Aku tidak bicara padamu."

Perkataan sinis itu membuat Zelitta sadar kalau Misaka memang sudah berubah banyak. Sahabat yang dulu ia kenal, bukanlah Misaka yang saat ini. Gadis periang dengan mata sewarna laut yang selalu tersenyum dan membawa keceriaan pada siapapun. Namun, Misaka yang saat ini terlihat rapuh, hampir menjadi debu.

Sungguh bukan hidup damai dan baik yang gadis itu jalani selama sepuluh tahun terakhir.

***

"Ini sudah 8 hari, Frodie!" bentak Signore di ruangan pribadinya, yang berada di perpustakaan kerajaan. Raja Sitzea itu terlihat sangat gelisah dan emosi, terlihat dari beberapa benda yang sudah tidak berbentuk, menjadi samsak untuk pelampiasannya.

"Mereka punya aturan sendiri. Mungkin kau bisa salahkan leluhurmu yang menyetujui adanya aturan khusus bagi kaum Bangsawan. Lagi pula, bisakah kau sedikit lebih tenang, Sig? Lihat, kau bahkan terlihat kurus dan sangat berantakan. Rasanya aku bukan sedang bersama seorang Raja yang ditakuti. Kau seperti pedagang yang habis merugi," gurau Frodie di akhir kalimat, mencoba mencairkan suasana sekaligus mencoba membuat Signore sedikit lebih tenang. Walaupun akhirnya tetap sia-sia.

SIGNOREWhere stories live. Discover now