Kygo - Love Me Harder

68 8 41
                                    

Nicky kembali menyesap teh chamomile miliknya. Jam sudah menunjukan pukul dua belas malam, tetapi kekasihnya masih belum selesai dengan pekerjaannya.

"Ky, kau belum mengantuk?" tanya Nicky.

"Belum," jawab Kygo. "Kau tidur duluan saja. Tidak perlu menungguku."

"Aku akan menunggumu," ujar Nicky lalu kembali menyesal teh chamomilenya.

Nicky menghela nafas berat. Lagi-lagi Kygo sibuk dengan pekerjaannya. Kygo memang tipe lelaki setia, Nicky tau Kygo tidak akan mengkhianatinya. Namun kegilaannya pada musik elektronik membuat Nicky merasa ditinggalkan olehnya. Terkadang, Nicky rindu dengan masa-masa di mana Kygo belum terkenal seperti sekarang.

•~•~•~•~•

"Good morning," ucap Kygo sambil tersenyum. "Sleep well?"

Nicky berjalan mendekati Kygo yang sedang menyesap kopi miliknya—salah satu kebiasaan milik Kygo yang tidak pernah berubah, selalu menyesap kopi sebelum melakukan apapun. "Hmm, cukup nyenyak. Kau tidur pukul berapa semalam?"

"Pukul dua pagi. Aku harus menyelesaikan lagu-lagu yang akan aku mainkan di Balaton Sound hari ini," jelas Kygo.

"Kau tidak seharusnya tidur larut, Ky. Kau tahu itu tidak baik untuk kesehatanmu," ujar Nicky.

"I know," ujar Kygo sambil berdiri. "Tetapi aku harus. I gotta run, see you later," lanjutnya lalu mengecup puncak kepala Nicky.

Lagi-lagi pembicaraan singkat yang Nicky benci. Lelaki itu berusia enam tahun lebih tua darinya, harusnya ia tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Pekerjaan Kygo akhir akhir ini semakin banyak dan hal itu membuat Nicky cemas. Dan juga, Nicky seperti kehilangan Kygo-nya.

•~•~•~•~•

"Kau tidak ingin menyusulku ke Balaton?" tanya Kygo pada Nicky lewat telepon.

"Tidak," ujar Nicky serak.

"Kau sakit?" tanya Kygo.

Nicky berdeham berusaha menghilangkan suara seraknya. "Aku baik-baik saja. Good luck, okay? Love you," ujar Nicky berusaha menghindar.

"Aku akan pulang secepatnya. Love you," ujar Kygo.

•~•~•~•~•

"Nicky?" panggil Kygo.

"Ya?" sahut Nicky.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Kygo.

"Mhm, baik," sahut Nicky bohong.

"Jangan berbohong padaku, Nicky. Aku sudah lama mengenalmu dan aku tahu kapan kau berbohong," ujar Kygo.

"Baiklah," ujar Nicky mengalah. "Aku merasa sedikit tidak enak badan."

"Kenapa kau tidak bilang? Kau bisa tetap di rumah dan tidak perlu ikut ke Balaton," ujar Kygo.

"Aku hanya ingin menemanimu."

Kygo menarik Nicky ke dalam pelukannya. "Aku senang kau mau menemaniku, tapi kau tidak perlu memaksakan diri."

Nicky mengeratkan pelukannya pada Kygo tanpa membalas apapun. Nicky hanya merindukan Kygo. Sangat merindukannya.

•~•~•~•~•

"Kau harus pergi lagi?" tanya Nicky.

"Malam ini malam pembukaan di Ushuaïa. Kau tidak perlu menemaniku, kau istirahat saja. Okay?" ujar Kygo.

Nicky mengangguk lalu memeluk Kygo erat. Sudah beberapa minggu Nicky tidak menghabiskan waktunya berdua dengan Kygo. Kygo membalas pelukan Nicky erat. Tanpa mereka sadari, mereka menyakiti diri mereka sendiri dan menyakiti satu sama lain.

•~•~•~•~•

Nicky melangkah menuju pusat kota Bergen. Nicky merasa lelah akan perubahan sikap Kygo. Memang, Kygo belum berubah total, hanya sering melupakan tradisi yang mereka lakukan atau melupakan janji yang mereka buat. Bukan sesuatu yang besar bukan?

Lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuk menjalin kasih. Nicky sadar, Kygo tidak sengaja melakukan itu semua. Namun Nicky hanya ingin Kygo kembali menjadi Kygo yang dulu. Maka itu, Nicky pergi.

Jalanan kota Bergen dipenuhi dengan hiasan natal dan lampu warna-warni yang indah. Nicky ingat pernah menghabiskan waktunya bersama Kygo di sini, empat tahun yang lalu.

Nicky kembali menyusuri jalanan kota dan berhenti di restaurant tempat Kygo meresmikan hubungan mereka sebagai sepasang kekasih. Tanpa Nicky sadari, Nicky mulai meneteskan air matanya.

Nicky sampai di pusat kota Bergen. Nicky memejamkan matanya mengingat kenangannya bersama Kygo. Empat tahun yang lalu, Kygo mengajaknya bermain seluncur es di sini. Di jantung kota Bergen.

Nicky merasakan pelukan hangat menyelimutinya.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Nicky tersentak ketika mengenali suara orang itu. "Kygo?"

"Yes, baby, it's me," ujar Kygo. "Sekarang jawab pertanyaanku. Apa yang kau lakukan di sini?"

"Hmm, melarikan diri, mungkin?" ujar Nicky lirih.

Kygo membalikkan badan Nicky sehingga menghadapnya. "Aku tahu akhir-akhir ini aku sering melupakanmu dan aku minta maaf. Aku juga tahu maafku tidak akan membuatmu melupakan apa yang sudah aku lakukan padamu. Sungguh aku merasa seperti orang yang paling jahat karena membuatmu sakit dan sedih."

Kygo mengeratkan pelukannya pada Nicky, menyalurkan kehangatan di malam yang dingin. "I'm sorry and I promise you, I'm gonna love you harder. Jadi, maukah kau memaafkanku?"

Nicky mengangguk sambil menangis haru. Kygo tersenyum pada Nicky dan mengecup bibirnya pelan.

Well, apakah kalian percaya dengan keajaiban natal? Dan tahukah kalian bahwa mereka berciuman di bawah mistletoe?

•~•~•~•~•

Heylo imnotabeast ! This is so freakin' ugly. I don't know what did I just write. But I hope you like it tho. Enjoy!

Raconteur [One-Shots]Where stories live. Discover now