The Hunter Sacrifice

30 5 0
                                    

Tim Ungu :
1. navirous

2. nurulfdillah
3. azzahrasalsabila22

The Hunter Sacrifice

Matahari sudah kembali ke peraduannya, kini bulan kembali bekerja dengan berteman ribuan bintang yang menyala terang. Mereka menemani sosok gadis yang tengah terduduk sendiri di hamparan tanah lapang bukit Draco. Alunan nada dari jangkrik seakan menghilangkan suasana senyap di sana.

"Kalea!"

Gadis yang dipanggil Kalea menoleh dengan senyum yang tercetak dari sana.

"Apa kau menunggu lama? Maaf tadi aku harus membantu ayahku terlebih dahulu."
Lelaki itu menjatuhkan dirinya tepat di samping Kalea.

Tidak ada jawaban, hanya pandangan lurus dari Kalea yang terlihat. Lelaki itu menatap bingung sosok di sampingnya.

"Kalea? Apa kau marah padaku? Kalea, aku minta maaf, sungguh ak-"

"Ravius, aku harus pergi."

Lelaki itu, Ravius. Dia tersentak dengan perkataan gadis yang kini berada di hadapannya. Dia menatap tidak percaya. Bagaimana mungkin, gadis yang di depannya ini mengatakan hal sebodoh itu? Bahkan, untuk memikirkannya saja, Ravius tak akan bisa melakukannya.

"Kalea, aku minta maaf, sungguh. Tadi, aku harus membantu ayahku. Aku tidak bisa menolaknya, kau tau itu kan?" Terlihat kekecewaan terpancar dari mata hazel Ravius.

Tatapan sendu, Kalea berikan pada Ravius kala mata mereka bersitatap. "Aku tidak marah padamu Ravius, percayalah aku tidak pernah bisa marah padamu."

"Lalu kenapa kau harus pergi? Apa aku pernah membuatmu kecewa?"

Kalea hanya tersenyum mendengar pertanyaan Ravius dan melihat ke arah bintang-bintang yang mewarnai gelapnya malam. Mengumpulkan semua keberaniannya untuk menghadapi Ravius, lelaki yang selalu bersamanya, dalam kondisi apapun.

"Tidak, aku hanya ingin mencari jati diriku."

Mendengar jawaban dari Kalea, Ravius hanya terdiam. Menatap kosong gelapnya malam, sepinya hutan, dan perasaan kehilangan.

"Kenapaaa? Bukankah kita akan menjadi hunter terkuat di desa Drakness ketika besar nanti?" kata Ravius sambil membersihkan air matanya yang entah sudah sejak kapan telah terjatuh.

Kalea memegang tangan Ravius, menatapnya dengan senyuman yang manis.

"Ravius, kita pasti akan bertemu kembali. Kamu pasti akan menjadi hunter terkuat di desa."

Kalea kemudian berdiri dan berjalan ke arah hutan yang sangat gelap, meninggalkan Ravius yang masih dengan pikiran bingungnya. Ravius mencoba mengejarnya. Namun, semuanya telah hilang. Kaleanya telah pergi entah ke mana, sejauh apa, dan berapa lama.

"Kaleaaaaaaa!!!" Ravius berteriak kencang. Namun, dia sama sekali tidak menjawab, bahkan untuk menoleh sedikit pun ke arah Ravius saja, tidak ia lakukan.

Tak lama dari menghilangnya Kalea, seekor naga hitam muncul dari hutan yang sama dengan perginya Kalea.

"Tidak! Kaleaaaa!!!"

Naga itu terbang dan menatap lurus ke arah Ravius yang kini juga sedang menatap tajam ke arah naga itu. Entah apa yang harus ia lakukan, naga itu terus mengelilingi Ravius, hingga satu hembusan api dari sang naga mengenai tepat wajah Ravius.

Team Work Task (Collaboration)Where stories live. Discover now